Prolog eps sebelumnya :
dede mendesak zhafira yg tidak ingin pergi dengannya.
fitri yang membela zhafira pun terbanting akibat sentakan tangan dede.
ditengah perdebatan itu danar yang kesal terhadap perlakuan yang tidak wajar pada wanita pun langsung mendatangi dede dan memulai pertengkaran dengannya, dan membuat dede dicemooh orang orang di sekitarnya, setelah itu zhafira dan danar pun langsung mengantar fitri pulang dan langsung bergegas pulang kerumah masing-masing.
Keesokan harinya, aku pun bergegas kerumah fitri, karna dia masih terlentang tidak sehat akibat ulah monster sialan itu.
aku tidak tau pasti apa yg ada dipikiran nya sehingga membuat sahabatku terluka, aku sangat khawatir akan kesehatannya, karna bagiku dia adalah sahabat sekaligus saudari bagiku.
Aku pun berjalan langsung kerumah nya tanpa basa basi, dan aku pun baru ingat apa yang di katakan danar kemarin! Dan aku pun tidak ingin melewatkan kesempatan bercanda ria dengan danar, tanpa sadar aku pun terbawa suasana dan berlari secepat mungkin.
SESAMPAINYA DIRUMAH FITRI
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam, bentar nong"
Terdengar suara ibu nya fitri yg kelihatannya sedang sibuk
"Owalah zhafi toh, tak kirain siapa pagi pagi gini lo nong, yaudah sini masuk"
Aku pun masuk dan langsung kekamar fitri yg sedang terbaring lemas
"Fit? Kamu ga apa apa?"
"Hmmm, IYA AKU GA APA APA ZHAF, BAHKAN AKU BISA LARI LOH, MAU LIAT?"
Ucapnya dgn nada geram."Wah, kalo gitu kita bisa jogging dong, yuk jogging"
"Susah zhaf kalo ngomong sama orang yg suka makan kadal kek kamu mah"
"Hehee, canda fit, gimana badannya? Aku khawatir banget loh kamu kenapa napa soalnya sentakan si oon kemarin tuh kuat juga, makanya danar sampe turun tangan"
"Iya aku ga apa apa, cuman aku aneh sih, si danar sosok yg perduli juga yah? Aku kira bertolak belakang sama karakter orangnya yg cuek, by the way, ngomong apa aja sama danar?"
"Buanyaaak, kamu ketinggalan buanyak banget hehe"
*aku pun menceritakan semuanya
Tidak terasa waktu sudah berjalan begitu lama, sekarang jam menunjukkan pukul 12.06 dan aku pun pulang.
Sesampainya dirumah, aku terus saja terbayang wajah danar saat dia berkata bahwa dia tidak menyukai kekerasan pada perempuan, ntah mengapa aku semakin kagum padanya, lalu aku pun terlelap begitu saja dalam halusinasi ku yg tidak mungkin jadi kenyataan,
KAMU SEDANG MEMBACA
SLICE of LOVE (Zhafira' Story)
Teen FictionApakah zhafira mampu bertahan terhadap kehidupannya? Jgn lupa vote dan follow dan komen yaa^^