Bab 2

8.5K 565 9
                                    

Semuanya awalnya terasa mudah bagi Sia. Tapi karena stress yang menumpuk dan badannya yang tak terawat Sia mulai menghabiskan uang yang ia punya. Dan entah bagaimana mulainya Sia tak tau ia tiba-tiba menjadi sugar baby. Menurutnya hal tersebut lebih enak dan lebih mudah. Ia tak perlu bekerja keras-keras dan ia mulai punya banyak uang. Sia sebenarnya lupa dengan Arsa tapi, ibu di panti Asuhan selalu meghubunginya setiap bulan untuk meminta Sia mentransfer uang. Sia memberikannya. Dan bahkan sekarang Sia juga memiliki Apartemen sendiri.

Lalu kebiasaan menjadi Sugar Baby berhenti. Ia mulai memacari anak-anak orang kaya. Tak jarang Sia juga bahkan tidur dengan mereka. Sia benar-benar mirip seorang pelacur. Tapi ia tak peduli. Yang ia pedulikan sekarang ia mampu melupakan masalahnya. Dan mamou mentransfer uang setiap bulannyabke Panti Asuhan.

Lalu bagaimana dengan Danastri?? Sia tidak menyukai Danastri. Ternyata selama ini Danastri bersikap baik padanya karena ada maunya. Sia terkenal memiliki sifat yang sangat jelek. Padahal sebenarnya Danastri yang melakukannya. Tapi entah kenapa, Sia dipaksa harus selalu mengakuinya. Kalau tidak begitu Danastri mengancam akan membongkar seluruh rahasia Sia. Tentu saja Sia yang tidak ingin rahasianya terbongkar terpaksa menuruti kemauan Danastri. Karena terlanjur jelek. Ya sudah. Teruskan saja jeleknya. Sia sudah tidak peduli apa kata orang. Tapi karena hal tersebut juga, Sia membenci Arsa. Ia malu atas keberadaan Arsa. Arsa adalah aib.

"Kenapa sih lo sama Iren mau aja disuruh Dan?" Tanya Damara salah satu anggota squadnya.

"Karena dia tau kelemahan kita!" Jawab Sia. "Jadi, lo ati-ati aja jangan sampe Dan tau rahasia lo." bisik Sia dengan tersenyum sinis.

Damara mengerjapkan matanya berkali-kali. Tak lama Lyno pacarnya menghampirinya. Lyno menatap Sia tak suka. Ia lalu pergi dengan menggenggam tangan Damara.

Sia cuek. Sampai akhirnya handphonenya berdering. Sia memilih menjauh dari Iren dan mengangkat panggilannya.

"Kenapa sih Bu? Kan saya udah bilang nggak usah telfon saya! Yang penting kan saya transfernya nggak telat!" Kata Sia jengkel.

"Maaf mbak, Ini Arsa sakit."

"Terus? Bawa aja ke Dokter. Kenapa telfon saya?"

"Arsa dirawat dirumah sakit mbak. Bagaimanapun mbak kan ibunya. Mbak udah lama nggak kesini. Terakhir kesini Arsa umur 3 bulan. Sekarang Arsa kan udah 17 bulan. Mbak kesini ya lihat Arsa." pinta ibu-ibu dibalik telfon itu.

"Oke."

Setelah itu Sia langsung mematikan telfonnya.

Ia berangkat menuju lokasi yang dikirimkan oleh ibu panti asuhan itu. Sia masih berfikir. Jika ia tak menuruti permintaannya, bisa saja ibu panti asuhan itu mengembalikan Arsa padanya. Ia tidak mau itu. Lebih baik menjenguk anak menyebalkan itu.

Setelah 4 jam perjalanan Sia sampai dirumah sakit. Ia menuju ruangan tempat Arsa dirawat. Sia mengetuk pintu, melihat ibu panti duduk disana  berarti ruangannya benar. Sia masuk. Ia lalu melihat Arsa. Betapa terkejutnya dia ketika melihat Arsa yang tengah duduk sembari memegangi mainanya. Arsa terlihat sangat imut dan menggemaskan.

"Arsa lihat, siapa yang datang... Mama." Kata ibu panti tersebut.

Sia mendekatinya. Ia lalu memeriksa Arsa. "Sakit apa?"

"DBD."

Sia menganguk mengerti. Ia lalu duduk disamping Arsa menatapnya. Sia tidak tau bagaimana ia harus berinteraksi dengan anak kecil. Arsa balas menatapnya. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali sebelum memkulkan mainanya ke kepala Sia. Sia mengaduh kesakitan. Arsa tertawa senang. Sia lalu merampas mainannya. "Nggak boleh mukul orang kayak gitu!!"

Arsa berusaha merebutnya. Ia mengoceh dengan bahasa yang tidak Sia mengerti. Sia pun menggodanya hingga anaknya itu menangis. Tentu saja ibu panti tersebut syok. Ia baru pertama ini melihat seorang ibu yang dengan sengaja membuat anaknya sendiri menangis. Sia berusaha menyuruhnya diam. Tapi Arsa tak kunjung diam. Akhirnya ibu panti tersebut turun tangan dan barulah Arsa diam. Setelah Arsa tertidur, Sia mengusap rambutnya. Ia mampu merasakan bahwa kening tersebut terasa panas.

"Kamu tumbuh dengan baik. Tetaplah seperti ini Ar, agar aku bisa selalu membencimu." Kata Sia.

Setalah itu, Sia pun berpamitan pergi.

Sejak saat itu Sia juga sama. Ia tidak pernah mengunjungi Arsa lagi. Lalu pertemanannya dengan Damara memburuk. Dan Danastri mengambil beasiswa ke Jerman yang seharusnya menjadi milik Sia. Sia merelakannya. Dan sejak kepergian Danastri, Sia mampu meghirup udara segar.

Saat ini Sia berpacaran dengan Levis. Levis mengajaknya pergi ke acara pernikahan temannya. Dan disana ia tak sengaja melihat Damara. Setelah mengikuti Damara dan tau apa yang disembunyikan Damara, Sia pun mengancamnya. Danastri sangat menyukai Langit. Ia juga. Ia ingin merebut Langit dari Danastri. Ia ingin Danastri merasakan kehilangan yang sama. Setelah mendapat apa yang ia inginkan Sia pergi. Dan acara pernikahan sempat heboh karena Damara pingsan. Dan disana ia terkejut, ia melihat Arga bersama dengan seorang perempuan. Perempuan itu terlihat sangat cantik dan Arga terlihat sangat posesif padanya. Perasaan Sia sakit melihatnya. Kenapa Arga bisa ada disini?? Sia sengaja menunjukan dirinya. Matanya dan Arga sempat bertatapan. Tapi, Arga cuek terhadapnya dan langsung berbalik pergi. Sialan!! Setelah memanfaatkannya, membuatnya hamil, laki-laki itu pergi begitu saja tanpa kabar. Dan ketika kembali, Sialan!! Laki-laki itu malah menggandeng perempuan lain. Sia kesal sekali. Dan ia langsung mengajak pacarnya pulang.

My Mistake Arsa (TAMAT) Pindah Ke FizzoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang