Part 2

43 6 0
                                    

Magenta berhasil lulus SD dengan nilai cukup baik. Bukan juara, karena memang kemampuan akademik Genta ga seperti Langit yang selalu juara kelas.

Kemampuan Genta agak mendekati rata-rata kebawah. Tapi karena 2 Minggu sebelum ujian dibantu Langit, nilai Genta banyak terbantu di UN.

Genta masuk sekolah yang sama dengan Langit. Tapi Langit ga pernah menyapa Genta di sekolah.

Genta pernah sekali coba menyapa Langit disekolah,tapi Langit tetap melanjutkan jalannya seolah gak mengenal Genta.

Hanya teman-teman Langit dari SD yang menyapa Genta.

"Hai..Genta..bareng lagi nih kita" sapa Arka,Kiki dan Pram.

"Hai kak.." sapa Genta.

Genta mulai punya teman baru. Nia namanya. Pindahan dari Bandung.

Nia orangnya terbuka. Berbeda dengan Genta yang tertutup. Nia aktif,Genta pasif.

Nia teman sebangku Genta di kelas. Hari kedua sekolah saja Nia sudah kenal dengan teman-teman sekelasnya.

Genta kenal dengan teman-teman sekelasnya. Hanya tidak dekat. Rata-rata mereka dari SD yang sama.

"Ganteng-ganteng ya mereka,Gen" puji Nia.

"Mmh" gumam Genta. Seganteng apapun mereka ga bisa mengalahkan pesona Langit di hati Genta. Tapi Genta belum berani terbuka dengan Nia.

Genta mulai pulang dengan shuttle bus komplek ke apartemennya.

Sudah tidak dijemput supir lagi seperti waktu SD. Supir Genta sudah mengundurkan diri karena merasa waktunya lebih banyak santai hanya antar jemput Genta sekolah.

Genta masuk ke lobby apartemennya. Ada Langit dan teman-temannya sedang duduk di sofa lobby apartemen.

"Eh Genta.. baru pulang?" Sapa Arka.

"Iya kak" jawab Genta.

"Ga dijemput supir lagi?" Tanya Langit.

"Udah nggak. Pak Domo sudah berhenti kerja"jawab Genta.

"Naik shuttle?" Tanya Arka.

"Iya.."jawab Genta.

"Besok-besok ikut kita aja pulang sama supirnya Pram" kata Kiki.

"Ga usah kak! Kan cuma dekat aja"tolak Genta.

"Gpp kan kalo pulang sekolah suka penuh tuh shuttle"kata Pram.

"Gpp kak. Ntar juga terbiasa" kata Genta.

"Panas tau,Gen" kata Kiki.

"Gpp kak. Genta naik dulu,kak. Mau istirahat" pamit Genta.

"Makin cakep aja Genta,Lang." Puji Arka begitu Genta menghilang ke dalam lift.

"Dari kecil dah kelihatan cantiknya" puji Pram.

"Gak usah aneh-aneh! Genta dah punya Langit!" Sergah Kiki.

"Paula mau dikemanain?" Kekeh Arka.

"Gw gak ada apa-apa sama Paula,nyet!" Ralat Langit.

"Sama Genta ada apa-apa?" Tanya Pram.

"Nggak ada juga. Dia cuma tetangga gw aja!" Jawab Langit.

"Boleh dideketin?" Tanya Arka.

"Gila Lo! Masih pada bocah dah ngomongin deketin cewek! Belajar dulu yang bener!" Omel Langit.

"Biar semangat sekolahnya,Lang!" Kekeh Arka.

Langitnya Magenta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang