R3

6 1 0
                                    

HAPPY READING!

Aida, Niken dan Rendy sekarang mereka adalah teman. Aida senang karena di hari pertama nya sekolah dia sudah mendapatkan teman yang baik.

Sekarang mereka bertiga sedang berada di kantin. Kantin yang luas dan sangat ramai. Saat ini mereka sedang menyantap makanan masing masing sambil bertukar cerita agar saling mengenal satu sama lain..

"Eh kalian tau nggak," ucap Rendy antusias

"Gak tau dan nggak mau tau!" Ketus Niken acuh

"Apaan sih lo nyembur aja kayak kompor!" Rendy membalas lebih ketus

"Suka gue dong. Mulut mulut gue!" Tajam Niken

Mata Rendy dan mata Niken beradu dengan tatapan yang sangat tajam. Mereka seolah olah menyalurkan api lewat pandangan. Tidak ada mulut yang berbicara, tetapi mereka berkomunikasi menggunakan mata. Menyorot dengan tatapan sinis dan tajam.

Sedangkan Aida, gadis itu  menghela napas. Gadis itu selalu menjadi penonton saat Rendy dan Niken bertengkar. Aida sendiri heran kenapa dua orang ini selalu bertengkar. Padahalkan mereka temanan.

"Kok kalian berantem terus sih," ucap Aida menatap satu persatu kearah Rendy dan Niken.

"Dia dulu nih!" Niken menunjuk kearah Rendy

"Lah, kok gue?! Lo kalik!" Ketus Rendy

"Lo!"

"Lo!"

"Ih berantem terus ntar jodoh nih!" Geram Aida

"Dih. Najis!" ucap Niken mengangkat bibir atasnya.

"Gue lebih najis goblok!" balas Rendy tajam

Aida menepuk jidatnya. Sepertinya untuk hari hari berikutnya, Aida harus punya tenaga ekstra untuk menghadapi adu mulut antara kedua teman barunya, yaitu Rendy dan Niken.

***

Kegiatan MOS hari ini telah selesai dan akan dilanjutkan hari esok. Seluruh siswa siswi sudah berhamburan untuk pulang. Begitu juga dengan Aida dan juga dua teman barunya.

"Mau pulang barang Ai?" Tanya Rendy

"Nggak usah Ren. Makasih," ucap Aida tersenyum tipis.

"Ai, Ai. Alay lo!" Ketus Niken. "Panggilannya itu Da, bukan Ai!" Tegas Niken

"Kenapa lo yang sewot. Mulut mulut gue! suka suka gue dong mau panggil apa!" Ketus Rendy

"Iya emang terserah lo. Tapi kuping gue sakit dengarnya. Kesannya alay tau gak!" Niken menjawab sinis.

"Aida aja nggak masalah kalau gue panggil Ai. Iya kan Ai," ucap Rendy menatap Aida

"Iya nggak papa kok, terserah Rendy aja," ucap Aida

"Tuh Aida aja seneng gue panggil Ai!" Ketus Rendy kearah Niken.

"Aida! Lo kenapa pasrah amat sih di budakkan sama si cowok gesrek ini!" Geram Niken kearah Aida.

"Gapapa kok. Aida nggak masalah dipanggil Ai. Terserah Rendy aja, kalau Niken mau panggil Aida Ai juga ga papa kok," ucap Aida santai.

"Mbaknya sensian ya bund," ejek Rendy

"Eh! Gue pijak ya lo!" Tajam Niken

"Uh ampun mbak jago," ucap Rendy menyatukan kedua tangannya. Sedetik kemudian cowok itu tertawa terbahak-bahak.

Aida geleng geleng kepala melihat tingkah kedua teman barunya. Tak sengaja, bola mata Aida terhenti kepada salah satu siswa yang cukup menyita pandangan Aida.

REMORSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang