Chapter 5 Aku Tidak Sebaik Yang Kamu Kira

898 126 23
                                    

Sepanjang perjalanan, tubuh Suguru berkeringat dingin. Dia membayangkan banyak kemungkinan yang akan terjadi, dan yang terburuk adalah dia akan dibunuh.

Satoru masih memegang tangannya dengan erat. Wajah Satoru juga tidak terlihat baik.

Biasanya dia akan merasa santai-santai saja ketika dipanggil karena membuat masalah, bahkan kejadian seperti ini bukanlah masalah terburuk yang ia lakukan selama kariernya sebagai penyihir jujutsu. Seharusnya hari ini sama saja, namun entah mengapa dia sangat tidak ingin menemui para petinggi Gojo sekarang.

Suguru memanggil Satoru dengan ragu, "Satoru?"

Satoru menoleh, "hmm?"

Suguru, "tanganku sedikit berkeringat, apa kamu bisa melepasnya?"

Satoru hanya memperhatikan tangan keduanya dan menolak, "tidak."

Suguru sepertinya tidak ingin bernegosiasi lebih lanjut dengan Satoru dan hanya membiarkannya.

Satoru merasa aneh. Dadanya sangat sesak, seolah-olah, tangan yang ia pegang akan segera menghilang dengan cepat jika ia lengah sedikit saja.

Satoru melirik wajah Suguru yang pucat, "Suguru..."

Suguru mendengarkan.

Satoru, "kamu tidak usah takut. Aku ini kuat, jadi aku akan benar-benar melindungimu kali ini."

Suguru melebarkan matanya. Ini bukan pertama kalinya ia mendengar Satoru berkata demikian, namun, mendengarnya sekali lagi kali ini membuat tubuhnya menjadi lega dan dia hanya mengangguk.

***

Keduanya sampai di rumah utama keluarga Gojo.

Asisten itu hanya bisa mengantarkan keduanya sampai di depan gerbang, Satoru menarik Suguru untuk berada lebih dekat dengannya.

Satoru berjalan dengan mantap menuju ke ruangan yang paling ia benci di rumah ini. Dia sudah mempersiapkan berbagai macam kata-kata di dalam kepalanya, untuk melawan para petinggi Gojo.

Begitu dirinya sampai di depan ruangan, Suguru menjadi lebih dekat, dan Satoru bisa merasakan suhu dingin dan tubuh Suguru yang sedikit gemetar.

Satoru langsung membuka pintu dengan kasar.

Salah satu petinggi hanya duduk dan menatap tajam Satoru, "cepat juga kamu datang."

Satoru menjawab dengan dingin, "aku tidak ingin membuang-buang waktuku untuk sapaan ini."

Petinggi Gojo, "kalau begitu, silahkan duduk... Dan kamu juga, Suguru..."

Suguru sedikit tersentak dan menurut tanpa memperhatikan mata para petinggi itu.

Seluruh tubuh Suguru benar-benar menggigil, satu-satunya kehangatan yang ia rasakan hanya dari tangannya yang dibungkus oleh tangan Satoru.

Petinggi, "kami juga tidak ingin berlama-lama mendalami masalah ini. Aku hanya akan menanyai beberapa pertanyaan kecil. Aku harap kalian bisa menjawabnya dengan jujur," petinggi menyesap tehnya sebelum bertanya lagi, "Satoru dan Suguru... Kapan kalian berdua bertemu?"

Satoru segera menjawab tanpa basa-basi, "seminggu yang lalu."

Petinggi, "dimana kalian bertemu?"

Satoru, "kuil di ujung kota."

Suguru hanya diam dan mengagumi Satoru yang benar-benar lantang dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut tanpa keraguan. Dia bisa melihat para petinggi tidak terlalu suka dengan keberanian Satoru, namun salah satu petinggi yang menanyai Satoru yang tersenyum, entah apa motifnya.

Petinggi, "siapa yang pertama kali memberikan ide untuk misi hari ini?"

Keduanya sudah tahu jelas, sebelum Suguru bisa menjawab, Satoru sudah memotongnya, "aku yang bertanggung jawab sepenuhnya. Aku yang pertama kali meyakinkan Suguru untuk ikut bersamaku dan memaksanya untuk ikut bertarung."

Suguru menatap Satoru dengan gugup. Memang benar bahwa Satorulah yang mengajaknya pertama kali, namun, itu juga keinginan Suguru untuk mengikutinya. Ini tidak adil! Dia tahu dia harus mengatakan sesuatu. Tapi, ada sesuatu yang menahannya. Dia hanya bisa menggigit bibirnya untuk saat ini sambil mencoba merancang berbagai kata-kata untuk membantu Satoru.

Petinggi itu tertawa, "melindungi temanmu? Hahaha.... Satoru kamu benar-benar manis, "petinggi itu melirik Suguru, "apa itu semua benar, Suguru?"

Suguru berhenti menggigit bibirnya dan menarik napas, mencoba untuk tenang, "memang benar, tuan Satoru yang memintaku untuk ikut pertama kali, tapi ini juga salahku, karena keinginan pribadiku untuk mengikutinya."

Petinggi itu kembali tertawa, "wah wah wah... Drama anak-anak muda memang sangat menyenangkan. Kau dengar itu?"

Suguru segera menyadari, penjaga kuil yang merawatnya, juga berada di sana! Jelas-jelas petinggi itu mengajukan pertanyaan kepadanya, dan penjaga kuil itu berkeringat dingin.

Ini tidak bagus

Suguru hanya tidak ingin semua kesalahan tertuju pada Satoru

Dia tidak bermaksud untuk menyeret orang lain juga

Suguru segera memperhatikan, diam-diam, wajah dan mulut penjaga kuil itu mengatakan, "dasar monster sialan!"

Hati Suguru semakin tidak tenang.

Petinggi itu kembali mengisi cangkirnya yang kosong, "kalian tahu bukan? Setiap kesalahan pasti ada suatu cara untuk menebusnya."

Suguru refleks mengangguk dengan patuh. Satoru hanya menatap petinggi itu dengan tajam.

Petinggi, "jika kalian sadar diri, maka--"
Satoru memotong pembicaraan, "kami tidak pernah salah."

Petinggi itu menyadari perlawanan Satoru, "apa?"

Satoru, "kami tidak pernah salah."

Salah satu petinggi mulai geram, "anak sialan itu--"

Petinggi, "lanjutan!"

Satoru semakin berani, "tidak ada yang salah diantara kami. Suguru, jelas-jelas memiliki kekuatan untuk menjadi seorang penyihit jujutsu!"

Suguru menarik pakaian Satoru, dan memperhatikan tatapan diam petinggi itu dengan sedikit panik "S--Satoru..."

Satoru semakin lantang, "dia bisa membasmi kutukan bahkan di saat dia baru pertama kali melihat mereka! Kamu tahu... Di dunia Jujutsu, dia bisa saja menjadi tingkat spesial bersamaku, dan tugasku sebagai salah satu yang terkuat di dunia Jujutsu, juga berhak untuk membawa orang yang kuat bersamaku. Bisa kau beri tahu dimana letak kesalahanku?"

Petinggi itu hanya tertawa, "Hahaha lucu! Lucu sekali Satoru!! Kamu punya bakat melawak."

Suguru segera tahu, Satoru berani berkata seperti itu karena tidak tahu kebenarannya! Dia tidak pernah tahu orang seperti apa Geto Suguru. Suguru hanya bisa tersenyum pahit.

Petinggi itu masih tertawa, "Suguru!! Kamu cepat beritahu dia!! Hahaha!!! Ini sangat menyenangkan!!"

Satoru hanya menatap bingung pada petinggi itu.

Kemudian ia merasakan tangannya ditarik pelan oleh Suguru, "Suguru?"

Suguru hanya menundukkan kepalanya dan tersenyum pahit.

Satoru merasakan sesuatu yang salah, "a... Ada apa?"

Suguru, "Satoru... Dengarkanlah..."

Suguru menatap Satoru dan tersenyum sedih kepadanya, "mungkin... Aku tidak sebaik yang kamu kira."

Gojo Satoru no HanayomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang