Chapter 7

1K 126 32
                                    

Diperlukan hanya sekitar beberapa hari untuk menyiapkan pernikahan kontrak ini.

Hari ini adalah hari yang sangat penting bagi semua orang, apalagi kalau bukan hari pernikahan? Jika hari pernikahan pada umumnya identik dengan hal-hal yang menyenangkan dan berkilauan, pernikahan Satoru terlihat sangat suram seperti pemakaman. Tidak ada musik atau hal-hal yang meriah. Tidak ada suara tepuk tangan atau sorak Sorai. Hanya di kuil yang sepi, dengan beberapa orang-orang penting yang mengenakan kimono gelap yang tampak serius.

Satoru tidak ingin repot-repot memperhatikan itu semua. Dia hanya ingin fokus pada dirinya sendiri, dan juga calon istrinya, dengan balutan kimono pernikahan putih yang sederhana dan cantik.

Sayang sekali, dengan adanya penutup kepala itu, Satoru tidak bisa melihat wajah istrinya.

Keduanya hanya diam dan berpegangan tangan, sementara itu semua orang hanya memperhatikan dengan serius. Keduanya sama-sama mengucapkan janji pernikahan, beberapa ritual dan pada hari itu, Gojo Satoru dan Geto Suguru, telah resmi menjadi pasangan suami istri.

Satoru dan Suguru duduk dengan sopan di depan meja makan. Ini adalah sebuah tradisi dimana para pengantin harus terjaga sepanjang malam, menemani para tamu minum dan bersenggama. Meskipun... Para tamu ini sangat sangat menyebalkan.

Beberapa diantara mereka, para panatua Gojo, sangat kurang puas dengan hasil perundingan yang terjadi. Bisakah mereka hanya mengadopsi Suguru? Kenapa harus pernikahan?

Meskipun itu bukan hal yang tabu, tapi membuat penerus keluarga Gojo melakukan hal konyol itu benar-benar cukup memalukan.

Malam harinya...

Suguru melemparkan dirinya sendiri ke atas futon yang lembut di atas lantai, "hah~ hari ini sangat melelahkan..."

Satoru juga ikut-ikutan tertidur, "kamu benar..."

Suguru, "meskipun kita benar-benar menikah, aku tidak bisa melihatmu sebagai suamiku atau semacamnya."

Satoru langsung mendengarkan dengan serius, "kenapa?"

Suguru, "maksudku... Kita tidak pernah benar-benar bicara selama ini, dan orang-orang bilang kalau kita di masa lalu adalah sahabat karib. Lagipula, konsep pernikahan ini sedikit tidak masuk akal. Hahaha..."

Satoru melihat Suguru dengan tatapan serius, "aku tidak berpikir begitu."

Suguru, "huh?"

Satoru duduk dan memperhatikan Suguru, "memang benar, di masa lalu kita hanyalah sahabat, namun, perasaanku padamu sejak dulu tidak pernah berubah."

Suguru, "oi oi ada apa ini? Tiba-tiba..."

Satoru menyela, "Suguru... Aku sangat membenci diriku di masa lalu. Saat itu aku sangat payah dan tidak mempunyai kepribadian yang cukup kuat untuk mengatakan kalimat seperti "aku mencintaimu""

Telinga Suguru memerah, "S--Satoru..."

Satoru langsung menggenggam tangan Suguru, "Suguru... Sejujurnya..  bahkan jika pernikahan ini tidak pernah direncanakan, aku... Bahkan sebelum kita bereinkarnasi... Aku selalu mencintaimu..."

Suguru, "Satoru... Hentikan..."

Satoru, "aku mencintaimu."

Suguru semakin gugup, dan Satoru semakin mendekatkan dirinya ke arah Suguru, "aku sangat sangat mencintaimu."

Suguru, "Sa--SATORU!!!"

Satoru tertawa, dan mencium tangan Suguru, "kamu malu hanya karena hal seperti ini? Sangat menggemaskan."

Suguru mengerutkan dahinya, "kamu benar-benar menyebalkan."

Satoru tersenyum,"jadi bagaimana?"

Suguru, "apanya yang bagaimana?"

Satoru, "apa kita tidak akan melakukan itu?"

Suguru kelalapan, "hah?!"

Satoru menggoda Suguru, "itu... Hal yang dilakukan orang-orang setelah menikah."

Suguru semakin malu, "a... Aku tahu maksudmu... Tapi... Aku ini pria... Ini sangat memalukan!"

Satoru tidak mendengarkan dan hanya bergerak semakin dekat ke arahnya, bibir keduanya hampir bertemu. Suguru sepertinya sudah cukup mempersiapkan diri dengan sifat keras kepala milik Satoru, dan dia segera memejamkan matanya, menanti apapun yang akan datang.

Menunggu dengan cukup lama, Suguru akhirnya tidak sabar dan membuka matanya, dan dia hanya bisa melihat Satoru tertawa terbahak-bahak.

Satoru, "BWAHHAHAHAHA!!!"

Suguru sangat malu sampai matanya berkaca-kaca, "SATORU!!! KAMU--"

Satoru, "apa kamu pikir aku akan melakukan sesuatu yang tidak diinginkan istriku?"

Suguru, "huh? A... Aku tidak bilang aku tidak ingin..."

Satoru, "ah... Tapi tadi aku mendengar kamu bilang tidak mau. Di kehidupan sebelumnya, entah benar atau salah, aku tidak ingin menjadi keras kepala lagi kepadamu, jika kamu bilang tidak maka aku tidak akan melakukannya," Satoru berbaring di sebelah Suguru dan menghadap ke arah yang berlawanan.

Suguru sedikit merasa bersalah, "S... Satoru..."

Satoru, "di kehidupan kali ini... Aku ingin memperlakukanmu dengan pantas... Sehingga kamu tidak akan pernah meninggalkanku lagi."

Suguru, "..."

Kebisingan di ruangan itu langsung berhenti. Suguru mendekatkan dirinya ke arah Satoru dan melihatnya memejamkan matanya, "Satoru... Aku juga... Tidak ingin meninggalkanmu lagi..."

Suguru menatap Satoru sejenak sebelum...

Chu

Suguru mencium pipi Satoru yang lembut, "selamat malam."

Suguru mematikan lampu dan tertidur dengan meletakan dahinya di punggung bidang Satoru, rasanya hangat.

Satoru yang hanya berpura-pura tertidur, segera menjadi salah tingkah, "agh... Suguru kamu sangat curang!!"

Satoru segera berbalik dan menghadap Suguru yang benar-benar tertidur.

Tangannya memainkan jari Suguru dan menggenggamnya erat-erat, "di kehidupan ini... Aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu lagi... Tidak akan pernah..."

Dan keduanya mulai tertidur dengan pulas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gojo Satoru no HanayomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang