Alena. Diselimuti rasa dinginnya malam dia turun dari kamarnya, sejenak pergi ke dapur berharap ada sisa makanan yang bisa ia makan, meskipun tadi dia sudah makan malam. Dia pun mengambil sebungkus mie instan yang akan dia masak dengan segelas coklat hangat untuk menghangatkan perutnya.
"Alena"
Dia menoleh, ternyata itu mama.
"Kamu belum tidur?" Tanya mama
"Belum ma, tiba-tiba perut Alena lapar"
"Ya udah kamu jangan malam-malam ya tidurnya, besok sekolah takut kesiangan"
"Iya ma"
Seusai makan. Tanpa berlama-lama dia bergegas kekamar untuk segera tidur. Dia tidak mau kesiangan ke sekolah hanya karena dia terlambat untuk bangun.
Alena sulit membuka matanya, karena sinar matahari mulai masuk melalui celah-celah jendela kamarnya. Namun bagaimana pun juga tubuhnya harus memaksakan untuk bangun karena dia harus berangkat sekolah.
Hari ini Alena berangkat sekolah diantar papanya yang akan berangkat kekantor. Sementara mamanya yang seperti biasa sibuk di dapur menyiapkan makanan untuk mereka sarapan.
Seusai sarapan. Dia mengambil tasnya lalu berpamitan sambil mencium tangan mamanya sebelum masuk mobil papanya
Ternyata dia datang terlalu pagi. Sekolah belum terlalu ramai. Namun Alena lega dirinya bisa lebih lama berada diperpustakaan sebelum bel masuk berbunyi. Itulah kebiasaan Alena dia lebih sering menghabiskan waktunya diperpustakaan sambil membaca buku yang dia bawa dari rumah.
Alena menyapu pandangannya ke seluruh arah koridor sekolah, ternyata sudah ada beberpa murid yang mulai berdatangan dan memasuki kelasnya masing-masing.
Seketika mata Alena tertuju pada cowok yang tengah berdiri didepan pintu kelasnya. Cowok itu tidak asing lagi, semua murid di SMA merah putih pasti mengenalnya.
Al lebih tepatnya Alfarezi. Sudah bukan rahasia umum lagi jika dia sering ke kelas ku karena semua orang tau dia sedang dekat dengan Naura.
Ya Naura aulia, satu satunya cewek di sekolah yang dekat dengan Al. Semua siswi di sekolah seketika iri pada kedekatan mereka berdua, sampai-sampai mereka dijuliki couple goals Sma merah putih.
Mereka pun asik mengobrol depan pintu kelasnya Alena, mereka tidak peduli dengan keberadaan siswa siswi yang ada disana yang tengah memperhatikan mereka berdua
Alena pun melanjutkan langkahnya, hingga pada akhirnya dia tepat berada disamping Al yang sendari tadi asik mengobrol dengan sahabatnya.
Alena menoleh dan mendongak. Al langsung menatapnya, seketika itu alena langsung mengalihkan pandangannya dan segera memasuki kelas. Tak lama bel masuk berbunyi
"Akhirnya, dia itu pergi juga (batin Alena)"
Pelajaran pertama pun dimulai. Alena pun segera mengeluarkan buku di dalam tasnya.
"Gue duduk disini ya" ucap Naura yang langsung menempatkan tasnya di kursi kosong disamping Alena
Kursi itu sudah satu minggu kosong semenjak ditinggal pemiliknya yaitu icha yang pindah ke Jakarta minggu lalu.
"Lo gak keberatan kan" tanya Naura
Alena mematung sambil menatapnya. Ada angin apa tiba-tiba dia ingin duduk disamping Alena. Sebelumnya Alena sudah mengetahui bahwasannya Naura memang tidak terlalu dekat dengannya.
Alena meliriknya, Naura pun membalas dengan memberikan senyum manisnya.
Alena yang masih heran dengan sikap Naura hanya bisa terdiam sembari memikirkan rumus-rumus fisika yang disampaikan bu vina saat pembelajaran tadi.
Begitu jam istirahat tiba, segera saja semua murid berhamburan keluar menuju kantin. Alena yang masih sibuk dengan buku nya tak memperdulikan akan hal itu, ternyata dikelas hanya tersisa dirinya dan Naura.
"Lo gak ke kantin?" Tanya Naura
"Gue masih ada tugas" jawab Alena dengan mengeluarkan tempat pensil ditasnya
"Mau bareng gue gak?" Ajak Naura
"Gak usah, lo duluan aja nanti gue nyusul. Takutnya lama" ucapnya
"Oh ya udah deh, gue duluan ya" ucap Naura. Dia meninggalkan Alena sendiri dikelas yang masih sibuk dengan buku, coretan dan rumus-rumus fisika yang sedang dikerjakannya.
Sesampainya Naura dikantin ternyata disana sudah ada Al yang dari tadi menunggu dirinya.
"Nau, tumbem lama banget abis dari mana sih?" Tanya Al heran
"Gak dari mana-mana ko, ya aku keluarnya belakangan aja" jawab Naura
"Kamu mau pesen apa biar aku pesenin" ucap Al dengan penuh perhatian memanjakan sahabatnya tersebut
"Aku mau siomay sama es teh aja deh"
Pinta Naura"Bentar, aku pesenin dulu" Al pun memesan makanan mereka, lima menit kemudian makanan itu datang dimeja mereka.
Setelah menyelesaikan tugasnya, Alena pergi ke kantin. Sesampainya dikantin, dia tidak melihat bangku yang tidak terisi semuanya sudah terisi penuh oleh siswa-siswi yang kelaparan menunggu makanan mereka sambil ribut mengobrol.
Melihat Alena sendirian, Naura langsung memanggil Alena yang tengah berdiri karena tidak mendapatkan kursi untuknya duduk.
"Alena, sini" teriak Naura dengan melambaikan tangannya mengajak Alena duduk disampingnya. Seketika itu Alena langsung menatap kearahnya. Alena pun menghampiri Naura yang tengah asik makan dengan Al
"Lo duduk disini aja" ajak Naura sambil tersenyum
"Gak usah, gapapa gue takut ganggu kalian" sahut Alena sambil menatap kearah cowok yang duduk disamping Naura, cowok tersebut seolah tak memperdulikan kedatangan Alena dia tengah sibuk dengan makanan yang ia makan
"Apaan sih, gapapa kali. Iya kan Al?" Tanya Naura yang seketika membuat Al kaget
"Hah, kenapa?" Ucap Al bingung
"Gapapa kan Alena duduk disini bareng kita?" Ucap Naura
"Oh iya gapapa, duduk aja lagian kan itu masih kosong juga" jawab Al
"Iya makasih" ucap Alena sambil tersenyum. Sebenarnya dia tidak enak duduk dengan merek karena keberadaannya disini membuat suasanya menjadi cangung
Lagi lagi pandangan matanya bertemu dengan mata Al. Namun tampaknya Naura tak menyadari mereka, dia masih sibuk memakan siomay yang dia pesan karena itu makanan kesukaannya
Alena memalingkan pandangannya. Dia tak peduli, dia melanjutkan memakan makanan yang dipesannya seolah oleh tidak terjadi apa-apa.
"Al" ucap Naura yang seketika membuat Al dan Alena menjawab secara bersamaan
"Iya" ucap Al dan Alena
"Kok bisa kompak gitu?" Goda Naura sambil tertawa kecil
Alena hanya tersenyum, dia kembali fokus dengan makanan yang ada dihadapannya
"Oh ya Al, lo udah kenal sama Alena kan?" Tanya Naura basa basi. Al hanya mengangguk dan tersenyu ke arah Alena tanpa mengucapkan sepatah kata pun
Setengah jam berlalu. Tibalah bel masuk berbunyi semua murid yang sedang asik mengobrol seketika menghentikan kegiatannya dan langsung membubarkan diri mamasuki kelasnya masing-masing
Pembelajaran ke tiga dan ke empat berjalan dengan lancar, materi yang disampaikan telah selesai. Hingga tiba saat nya bel pulang berbunyi dengan sigap semua murid membereskan barang-barang mereka kedalam tasnya, sama seperti Alena hari ini dia di beri tugas oleh bu vina untuk mengantarkan buku paket ke perpustakaan.
"Al, pulang bareng sama aku yu!" Ajak Naura yang masih sibuk memasukan buku ke dalam tasnya
"Gak usah lo duluan aja, gue masih mau nganterin buku paket dulu ke perpus takutnya lama" sahutnya
"Ya udah biar aku bantuin juga" pinta Naura
"Gak usah gapapa, lagian abis dari sama aku ada urusan dulu" ucapnya sembil tersenyum
"Oke, kalau gitu aku duluan ya Al" ucap Naura yang langsung berlalu pergi meninggalkan Alena yang seorang diri masih berada dikelas
KAMU SEDANG MEMBACA
Love more
Teen FictionGenre : Drama-Romence (story 2) Alena seorang gadis hangat dan periang yang jatuh cinta pada seorang cowok dingin dan cuek. Cowok itu; Al atau lebih tepatnya Alfarezi. Cowok yang dia kenal baru-baru ini mereka memang satu sekolah, tapi mereka berbed...