PERTAMA

21 0 0
                                    

Jujur, sebelum aku ingin berbagi ceritaku dengan kalian, aku sedikit ragu  karena aku harus mengingat dia lagi. Meskipun belum terlalu lama, tapi aku begitu harus mengulang kembali kisah itu , kisah  yang  memang tidak semua orang memilikinya. Dan aku  mengatakan kalau aku harus bersyukur. Kalau kalian bertanya kenapa aku harus bersyukur? Itu karena aku bahagia bisa mengenalnya.

Sebelum  bercerita, aku akan memperkenalkan diriku terlebih dahulu.

Aku dilahirkan oleh seorang peri cantik yang bernama Katya risnanda
Dan dinafkahi oleh seorang pahlawan
Keluarga yang bernama ronal Tamara. Bundaku seorang penulis dan sekaligus desainer. Sebenarnya bundaku seorang penulis, tapi karena bundaku sering membuat baju untukku, maka aku memanggilnya dengan sebutan desainer. Ayahku seorang pilot, jadi waktuku bersama ayah tidaklah banyak.  Ayahku jarang pulang ke rumah karena tugasnya. Tapi kata bundaku, wajah bunda adalah penyemangat untuk ayah, apalagi aku, saat ayah ingin menerbangkan pesawat dia selalu melihat photo aku dan bunda terlebih dahulu. Ahhh,, aku begitu terharu jika bercerita tentang ayahku.

Sekarang giliranku memperkenalkan namaku. Nama lengkapku Zahfira Raflesia Tamara. yang sering dipanggil Rara.  Itu karena namaku terlalu panjang makanya bundaku memanggil namaku rara. Biar enggak terlalu ribet kata nenekku.

Nama rafflesia diambil dari bunga terbesar di dunia, yang juga dinobatkan sebagai Bunga nasional Indonesia. dimana jenis spesies yang lainnya ditemukan di hutan Sumatera tepatnya di provinsi Bengkulu. Yaitu dengan nama Rafflesia Arnoldii. sedangkan Tamara merupakan nama belakang ayahku.

Aku lahir di provinsi Bengkulu Yang sering dijuluki dengan "Bumi Rafflesia" kabupaten Bengkulu Selatan. Dan tinggal di kota Manna. Kota kecil namun sangat dikenal dengan sebutan kota kenangan. Memang benar, kota Manna adalah kota kenangan, Dimana aku menyimpan beribu kenangan indah disana. 

Aku bersekolah di salah satu SMA negeri yang cukup terkenal di kota Manna. Dan disanalah aku dan dia bertemu.
Bertemu dengan seseorang yang  kupanggil dengan Sebutan Baginda. 

Aku rasa aku tidak akan pernah melupakan kejadian bahkan kisah kisah yang mungkin tidak begitu penting untuk kalian dengar, tetapi aku harus mengabadikannya.

Dalam tulisanku ini secara tidak langsung aku akan mengabadikannya,  mengabadikan kisahku dan namanya.

 
               Bengkulu
          (Bumi Rafflesia)

"Rara, hari ini sepulang sekolah kita akan ada rapat OSIS, tolong kamu kasih tahu anak anak OSIS yang lainnya." Ucap ibu ririn yang merupakan salah satu guru pembina OSIS di sekolahku.

"Iya baik Bu, nanti Rara akan sampaikan." Jawabku.

"Emm,, ok." Sahut Bu ririn. lalu pergi ke arah ruang guru.

"Ra, kamu gak jadi keluar dari OSIS? Katanya udah muak sama ketua OSIS nya." Tanya viona yang berdiri di sebelahku.

" Mana mungkin aku bisa meninggalkan Baginda." Jawabku.

"Iya Ra, tapi bagindamu itu kan sering menyalahkan kamu dalam berbagai hal, kamu belum jera juga?" Tanya viona lagi.

" Vio.. terus aku harus gimana? Melupakan Baginda gitu? Iya gak mungkinlah.. sementara dibelakang sana banyak cewek yang ngantri."

"Aku bingung deh sama pola pikir kamu itu Ra, coba kamu cerna omonganku ini, dia itu baik untuk sekolah. Bukan baik untuk kamu." Tegas viona.

"Bukan berarti menutup kemungkinan untuk baik sama aku kan?" Tanyaku.

"Tapi mustahil." Jawab viona dan berlalu ke arah Kantin.

"Vio... Tunggu." Ucapku sambil mengejar viona.

BAGINDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang