Ga tau mau kasi judul apa astaga T_T
--ZEFA--
"Lo kenapa si Ak" tanya Jodra heran melihat sahabatnya ini
Dari tadi yang Aksa lakukan hanya bergumam tidak jelas, mondar-mandir, berdiri dan kembali duduk lalu berdiri lagi, menggigit kuku nya, menggaruk kepala nya yang tidak gatal sama sekali
"WOI DUDUK KEK PUSING GUA NGELIATIN LU BEGITU TERUS" teriak Adric muak karena Aksa membuyarkan konsentrasinya
Lelaki itu sedang mengurus data-data anak baru dari anak baru yang akan masuk seleksi di geng mereka. Seharusnya semua anggota ikut membantunya tetapi yasudahlah, sedih kalau diceritakan
Aksa berdecak tidak suka mendengar keluhan Adric
Ia duduk di sebelah Jordan yang sedang bermain game. Kaki nya tidak bisa diam dan pikirannya penuh dengan banyak hal yang sebenarnya tidak berguna
Jordan yang tidak tahan langsung mematikan game yang sedang ia mainkan dan bertanya "Lo kenapa sih men, sini cerita dah"
Aksa langsung membenarkan duduknya dan siap mengungkapkan segala pikirannya
"Jadi..
falshback
Bugh!
Aksa menonjok pria di depannya berkali-kali dengan mengenaskan. Seakan meluapkan segala kekesalan nya kepada pria malang ini
Pria itu sepertinya sudah pasrah dan menerima semua pukulan dan tendangan Aksa tanpa melawan sama sekali
Bugh!
Aksa menonjok nya keras sekali
"Santai bro, dia emang pengkhianat tapi jangan dibunuh juga kali, males gua ngurusin surat kematian nya" oceh Devan
Devan sudah pusing dengan temannya ini. Kalau marah hobinya ngebunuh orang. Ditambah lagi kalau sudah mati, Devan yang harus mengurus surat kematian dan mencari alasan korban itu meninggal
Ia sih tidak peduli separah apa orang itu terluka toh orang itu memang sudah berkhianat
Drtt!
Drrt!
Bunyi ponsel Aksa bergetar di kantong celananya, Tanpa melihat siapa yang menelfon dirinya. Pikirnya paling Adric atau Jordan yang suka menelponnya tidak jelas tujuannya.
"GAUSAH GANGGU BABI!" bentak nya keras
"APAAN SIH ANJING" bentak kembali seorang gadis di sebrang sana
Lelaki itu langsung menjauhkan ponsel nya dari telinga cantik nya itu. Astaga hampir saja ia mengira hanya akan mempunyai satu kuping. Suara cempreng apa ini?
Aksa menyeringit. Suara perempuan? Bukan Adric atau Jordan dong? Ia melihat nomor tak dikenal nya itu lalu kembali menempelkan ponselnya ke telinga
"Ini si-"
Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, suara perempuan sudah memotongnya
"Gua Zefa! Jangan geer! Gua nelfon mau nanya rekening lo anjing TAPI LO MALAH NGEBENTAK GA JELAS UDAHLAH BODOAMAT!" emosi Zefa sebrang sana langsung menutup sambungan telfon
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEFA : Warzone Aconitum
Teen Fiction⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA⚠️ "Bentar pak, saya lagi mandangin calon istri" Zefa langsung mengangkat kepalanya dan menatap Aksa yang tersenyum manis "Ini mah alamat disenyumin sekali dipikirin nya seabad" Zefa Laureta Alibrandi sosok gadis misteriu...