“Hueeee...., hujannya kapan reda sih....”
Gadis itu terus mengeluh di dalam sebuah coffee shop tempatnya berteduh saat ini. Saat sedang memperhatikan langit yang sangat gelap, tiba-tiba Nina melihat sesuatu seperti bintang jatuh. Ya, gadis itu bernama Nina.
“Lho, itu bintang jatuh ya?”
“Mungkin aja”
“Tapi masa iya? Ini kan masih siang, hujan pula”
“Terus tadi itu apa?”
“Mungkin gue salah liat aja”
“Nggak ah, perasaan gue nggak rabun”
Nina mulai berbicara dengan dirinya sendiri, orang-orang yang melihat Nina pasti mengira Nina sudah gila atau sedang stres. Tapi memang itulah yang terjadi, setelah semua yang dilaluinya hari ini, di tambah cuaca tak mendukung, pasti membuat Nina sangat stres.
“Yaudah deh.. anggap aja bintang jatuh. Eh, bentar tadi bintang jatuh ya? Gue harus buat permohonan dong?” ucap Nina seperti orang gila
Nina mulai merapatkan kedua tangannya seperti orang yang sedang memohon. “Ya Tuhan, Nina pengen Nina bisa jalanin hidup lebih mudah lagi, Nina pengen bisa mundurin atau majuin waktu, biar Nina nggak ngelakuin hal bodoh terus. Nina pengen buat orang disekitar Nina bangga dan senang, walaupun sekali aja. Nina nggak mau nyusahin mereka terus,Nina pengen semua orang yang Nina sayang bisa ngelihat kelebihan Nina, apapun itu....”batin Nina
Setelah itu entah kenapa Nina tertawa sendiri, “emang iya gue bakalan bisa maju mundurin waktu? Kok gue do’a yang aneh-aneh sih, udah sarap nih gue” batin Nina lagi.
Tiba-tiba entah dari mana Nina melihat sebuah cahaya yang sangat terang datang menghampiri Nina, makin lama cahaya itu makin terang, sampai-sampai membuat Nina pusing, sangat pusing, dan pada akhirnya Nina tak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Machine
Teen FictionI don't need time machine I'm not interest with past or future As long as i can be with you This time is the best time I don't need that freedom Let everything happen is more better That is love which i find all this time I want you to stand in fron...