Dag Dig Dug....
Hadeuhh... kalo gini caranya juga aku nyesel ngikutin kontes gaje kek beginian, mending gulingan sama karpet depan televisiku tercintah..
Yah tapi mau gimana lagi kan? Aku udah terlanjur ngambil keputusan, dan sebagai seorang Nina, gaada yang namanya narik lagi ucapan.
"HAI NIN!!" sapa seseorang, gede kayak toa.
"Siap- ALERA?!" tanyaku tidak percaya, ya pasalnya ini hari minggu, para peserta school queen harus datang untuk menjalani audisi pertama, dan.... Alera ngapain disini? Perasaan yang bukan peserta dilarang masuk deh. Jangan bilang dia panitia, atau..... peserta?
"Lo ngapain disini ?" tanyaku.
"Gue kan peserta, jadi gu-"
"Demi apa?!! Kenapa bisa lo jadi ikutan yang beginian?" ucapku memotong perkataan Alera.
"Karena gue luar biasa!! Lo aja gue heran kenapa jadi mau ngikutin yang beginian, makanya gue ama Stella mikir harus ada salah satu dari kita yang ngawasin lo, dan berhubung kemaren pas gue maen kerumah Stella dan kita lomba makan kedondong, otomatis gue kalah, dan berakhir gue harus ngikutin kontes ini." Jelas Alera lalu nyengir kayak anak ilang.
"Oh git- but wait, lo main kerumah Stella kemarin sore?" tanyaku.
Alera hanya mengangguk polos lalu menatapku seraya mengerutkan kening.
"Emang kalo gue main kemarin sore kenapa?" Alera balas bertanya.
"Berarti kapan lo daftarnya?" tanyaku.
Ini aneh, maksudku ingat tidak? Saat aku coba mendaftar sama Stenly sepulang sekolah dianya ngotot pendaftaran udah tutup. Kok Alera bisa daftar gitu aja?
"Gatau juga, Stella yang daftarin gue, kayaknya pas gue pulang dia langsung nelpon Stenly deh.."
"Terus Stenly iyain?" tanyaku lagi, mataku melotot seolah akan lepas.
"Iyalah begs, kalo enggak mana mungkin kan gue disini?" ujar Alera.
Sialan Stenly!!
*****
"Gimana Al?" tanyaku begitu Alera keluar dari ruang audisi.
"Al Al Al, plis yah Ninakuh cantik, nama gue Alera, Raline Valera Fuschia, nama gue cewek banget jadi jangan lo ganti jadi kayak nama cowok." Dengus Alera.
"Al bukan nama cowok kali Raline..." ujarku memanggilnya dengan nama depan.
"Tetep aja! Panggil gue Alera aja sih.." ucap Alera.
"Kepanjangan tapi Alera..." bantahku.
"Oke, Lera aja." Sekarang Alera menggembungkan pipinya lucu.
"Eh jangan kayak gitu muka lo, jijik gue, pertanyaan gue belom lo jawab." Kataku.
"Kapan lo nanya gue? Pertanyaan lo apa?"
Fix amnesia Alera kambuh.
"Gimana tadi audisi lo? Lolos nggak?" tanyaku dengan sabar.
"Oh Iya! LOLOS NIN!!! GUE NGGAK PERCAYA!!!! ADUH!!! Padahal tadi gue Cuma nyanyi nggak niat loh!" ucap Alera heboh sambil berjingkrak-jingkrak.
Aku hanya menatap Alera seolah dia makhluk dari planet lain.
Emang reaksi Alera selalu lambat kayak gini ya? Aduh ku tak mengerti lagi.
Setelah puas meloncat-loncat dan mengguncang tubuhku, Alera langsung jatuh terduduk di kursi tunggu, kayaknya dia capek deh...
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Machine
Teen FictionI don't need time machine I'm not interest with past or future As long as i can be with you This time is the best time I don't need that freedom Let everything happen is more better That is love which i find all this time I want you to stand in fron...