Nina POV*
Hari ini aku bangun dengan bermalas-malasan, saat kulirik jam di meja belajarku, ternyata sudah pukul 06.50, dan Kak Ervin masih sibuk mengguncang tubuhku seperti orang kesetanan.
“Woy!!! Kebo...bangun!” teriaknya frustasi.
Dengan sangat-sangat terpaksa aku membuka mataku sebelah, lalu bergumam gaje.
Dug...
“Kak Ervin apaan sih! Sakit tau!” ternyata Kak Ervin memukulku dengan kamus tebal miliknya.
“Lagian lo kebo banget sih! Dari tadi dibangunin juga nggak bangun-bangun!” ucap Kak Ervin frustasi.
“Adik sendiri dibilangin kebo, berarti lo juga kebo dong!” kataku asal.
“Enak aja lo bilangin gue kebo! Dasar adik durhaka!” Kak Ervin memukulku dengan bantal.
“Kita kan sodara! Kalo gue kebo, Kak Ervin juga dong!” kataku cemberut.
“Sodara? Hellooooo..... gue nggak punya saudara malu-maluin macam lo! Mungkin lo anak tetangga kali?”
“Terserah deh.....” Ucapku seraya kembali bergelung di selimutku yang nyaman.
“Eh... BANGUN WOYYY!!!!! Ngapain lo tidur lagi!”
“Nggak usah bangunin gue, berangkat aja sana, emang Kakak nggak malu apa kalo sampe telat?” kataku akhirnya.
“Nggak! Urat malu gue udah putus!”
Aku melirik Kak Ervin sebentar, yang tampangnya sekarang itu....uhm....tak dapat di ungkapkan dengan kata-kata.
“Yaudah pergi aja sana, bilang sama Mama gue udah bangun!” jawabku asal.
Akupun mendengar langkah kaki Kak Ervin menjauh, dan suara pintu yang dibuka. Huh... akhirnya dia pergi!
Tapi semenit kemudian aku merasa seperti melayang. Eh? Aku bisa terbang?
Saat membuka mata yang kulihat adalah... jreng jreng jreng. Semuanya terbalik.....
Dan setelah sadar sepenuhnya ternyata Kak Ervin tengah mengangkatku seperti karung beras.
Dan setelahnya....
Byurrr......
“KAKAK!!!!.... GUE KUTUK LO JADI RUSA!!!” Teriakku emosi, nih Kak Ervin gila apa? Masa aku diceburin ke bathub.
“Kok Rusa?” tanyanya dengan tampang sok polos! Menjengkelkan! Minta digampar!
“Tau ah?” Pokoknya aku ngambek sama Kak Ervin.
“Cih.... gitu doang ngambek! Yaudah, mandi yang bersih ya! Kakak berangkat dulu anak tetangga....”
“Mama.... Kak Ervin jahat.... Haaaaa!”
*****
“Apaan tuh?” tanyaku pada Alera yang masih sibuk dengan bedaknya, gila yah ni anak, bedak udah tebal gitu, masih nambah aja terus.
Memang saat ini kulihat anak-anak, khususnya cewek, ngerubungin mading di koridor, emang tuh mading cakep apa? Dikerubungin gitu.....Cakepan Rio kan?
“Tau tuh, katanya audisi buat School Queen tahun ini bakal dimulai!” kata Alera cuek.
“School Queen?” tanyaku bingung.
“Emang susah ya ngomong sama lo! Emangnya lo hidup di jaman batu apa?” katanya.
“Kamfreto lah lo! Namanya juga orang nggak tau?” kataku sebal.
“Jadi setiap lima tahun ada pemilihan School Queen di sekolah kita, dan tahun ini, bakal ada pemilihan itu, karena pemilihan terakhir tahun 2010 lalu, sekarang bakal diadain lagi, kan udah 5 tahun, 2010, 2011, 2013, 2014, 2015, semuanya dijumlah kan jadi lima tahun, dan karena sekarang tahun 2015, bakal diadain lagi....” jelasnya panjang lebar, setelah itu menarik napas dalam dan menghembuskannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Machine
Teen FictionI don't need time machine I'm not interest with past or future As long as i can be with you This time is the best time I don't need that freedom Let everything happen is more better That is love which i find all this time I want you to stand in fron...