#1. Renjun jangan pergii-!(ᗒᗩᗕ) 

1.1K 59 4
                                    

Suasana malam dingin yang membuat tubuh meremang karna suhu nya. Seorang pemuda mungil berjalan menyusuri gang sempit untuk pergi menuju rumah nya setelah ia dari supermarket. Malam gelap dan minim nya penerangan membuat nya sedikit bergidik.

Tapi dengan keberanian seadanya ia menembus malam gelap di gang sempit tersebut. Saat dijalan, ia melihat perawakan 2 pemuda sedang berjalan ke arah nya. Seperti mengenal 2 perawakan tersebut, ia langsung memanggil, "Jeno!!! Jaemin!! "

"Astaga, kalian ngapain? " Tanya nya heran pada kedua sahabatnya. Tapi mencium aroma alkohol ia jadi tau, kedua sahabatnya kini tengah mabuk. Astaga ia tak habis pikir kenapa sampai kedua mabuk hingga wajah mereka berdua tampak seperti kepiting rebus.

"Ehmm.. Hehehe.. Hik.. Cantiknya" Kata jaemin meracau.

"Gue laki klo lu lupa jaem" Kata renjun datar

"Renjun... Renjun... Renjun" Racau pemuda lainnya.

"Jeno.. Ya ampun lo kenapa?" Tanya renjun heran.

"Kalian mending gue anterin sampe mansion deh, daripada gue tinggalin jadi gelandangan" Kata renjun. Akhirnya pemuda mungil tersebut membuka HP nya lalu menekan aplikasi g*rab.

"Euhmm.. Hehehe, renjun cantik jadi pacarnya nana yuk.. Hik" Jaemin meracau disertai cegukan.

"Apaan lo na, gak boleh!!! Renjun punya gue!! Hik..Ga boleh ada yg milikin renjun.. Hik...selain gue" Pemuda lainnya yg tak lain Jeno ikut meracau membalas kata kata jaemin.

"Euhmm... Renjun... Renjun punya nana kan?? Hik... Iya kan? " Kata jaemin sambil tersenyum manis kearah renjun.

"Lo berdua mabuk, dah gosah ngomong aneh aneh, gue anterin pulang ampe mansion kalian habis itu istirahat oke?" Kata renjun. Kebetulan mobil g*rab nya sudah sampai. Ia ditolong pak supir membawa Jeno dan jaemin masuk ke dalam.

Posisinya ia duduk di bagian tengah, dan juga ditengah tengah antara Jeno dan jaemin. Ia tahu, biasanya 2 sahabat nya itu jika sedang mabuk artinya mereka memiliki masalah. Lebih baik dia ada ditengah mereka, jadi saat meracau tidak terlalu mengganggu.

*mansion Jeno jaemin.

Dengan dibantu oleh pak supir lagi, ia membopong Jeno dan jaemin ke arah kamar mereka. Butuh perjuangan besar membopong tubuh kedua nya untuk sampai ke kamar mereka.

"Makasih pak sudah mau bantu, ini saya kasih tip" Kata renjun setelah mengambil uang berwarna merah dari dompet jaemin. Tak apa, lagi pula jaemin kan kaya, jika ia mengambil uang tersebut hartanya tak akan berkurang.

"Ah iya makasih dek" Kata bapak tersebut lalu pergi dari sana.

"Astaga, kalian ngerepotin amad sih, huh" Keluh renjun.

"Ada masalah ya? Sampe mabuk ga karuan gini, ckckck" Lanjutnya lagi disertai decakan.

Setelah menidurkan mereka bedua di ranjang renjun melepaskan sepatu serta jaket kedua pemuda tersebut. Lalu memakai kan selimut sebatas dada.

"Kalau ada masalah cerita ke gue, gue emang ga bisa kasi nasehat, tapi gue masih punya pelukan sama usapan buat kalian... Daripada mabuk gini malah tambah repot kan jadi nya... " Kata renjun kepada dua pemuda yg sudah sedikit hilang kesadaran.

Renjun naik ke ranjang lalu duduk diantara mereka berdua. Mengelus dengan sayang surai kedua sahabatnya. Ia merasa jengkel kepada 2 sahabat nya itu. Sebab jika merasa mabuk berat pasti akan ada yg sakit, apalagi tadi diluar cuacanya lumayan dingin.

"Moga besok kalian cuma hoak hoek doang ya... Repot ntar gue" Kata renjun. pasal nya jika salah satu dari mereka sakit, akan menjadi sangat manja pada renjun. Mulai dari makan harus disuapi. Jika tidur harus memeluk renjun, lalu jika renjun tidak ada tidak mau makan dan lain lain. Lieur teh palanya renjun.

Sahabat Masa Gitu? || NorenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang