prolog

2.2K 128 0
                                    

Happy reading
.
.
.
.
Suara nada ketakutan milik taeyong terdengar disebuah rumah tua ditengah hutan.
"Hosh..."
Ia berhenti lalu menyenter semua bagian rumah tua tersebut.
Mencari pintu keluar.
"Akh!!!!"
Teriakan menggelegar milik mina temannya yg mengikuti ekpedisi ini membuat taeyong menutup mulutnya.
Dengan langkah pasti ia kembali berlari menuruni anak tangga.

Tap
Tap
Tap
Taeyong membungkam mulutnya dan bersembunyi dibawah tangga setelah mendengar derap langkah.

"Kau tidak akan bisa lari dariku lee taeyong"
Suara berat tersebut terasa familiar ditelinga taeyong.
Puk...
Taeyong hampir saja menjerit jika saja ten tidak menutup mulutnya lebih dahulu.
"Kajja kita pergi"
Bisiknya.
Taeyong mengangguk lalu berjalan mengendap-ngendap mendekati pintu belakang.

"Arrrghhhh!!!!"
Ten memeluk taeyong ketika mendengar suara teriakan nancy dari sebelah kanan.
Disertai dengan suara air yg menetes.
"Dia mati"
Taeyong menahan tangisnya sedari tadi.
Jika ia tahu akan berakhir seperti ini ia tidak akan pernah kemari.

Cklek...
Ten dan taeyong berhasil keluar dan berlari sekencang-kencangnya.
Lampu senter mereka mati mereka hanya menghandalkan lampu senter hp milik ten.
"Ponselku lowbat"
Ten dan taeyong berhenti menentralkan nafas.
"Kita sudah jauh dari rumah tersebut"
"Kita mau kemana?"
Ten melihat kedepannya. Hanya hitam beserta pohon-pohon yg tinggi.
"Aku tidak tahu"
Tap
Tap
Tap
Bugh...
Bruk...
.
.
.
.
Mata taeyong mengerjabkan matanya perlahan.
Menyesuaikan cahaya yg masuk kematanya.
"Hmmmppp"
Mata taeyong membola saat ia menyadari bahwa dirinya berada diatas ranjang dengan tubuh terikat.
"Hmmmppp"
Dirinya pingsan tadi malam setelah mendapat pukulan ditengkuknya.

Cklek...
Taeyong menatap pria misterius yg menculiknya.
"Hai"
Ucapnya dengan suara berat dan membuka topengnya.
Deg
"Hmmmmppp!!!"
Jaehyun tersenyum miring ketika taeyong menatapnya dengan penuh benci.
"Kenapa kau melihatku seperti itu?"
"Hmmmmppp"
Jaehyun melepaskan lakban yg membungkam bibir mungil tersebut.
"Jaehyun brengsek lepaskan aku!!!"
Jaehyun tersenyum lalu berjalan membuka lemari.
"Kau mengenalku ternyata"
Ucapnya lalu kembali membawa sebuah kemeja dan celana pendek miliknya.

"Kau brengsek!!! Dimana teman-temanku?!!"

"Mereka mati aku yg membunuhnya"

"Sialan kau!! Bedebah!!"
Air mata taeyong mengalir begitu saja tanpa bisa ia kendalikan.

Srett....
Baju yg taeyong kenakan sobek dalam satu tarikan.
Taeyong menangis terisak saat tangan jaehyun mulai menjelajahi tubuhnya.

"Aku tidak akan memakaimu hari ini"

Jaehyun melepaskan rantai yg membelenggu tangan taeyong.

"Kau-"

"Jangan melawan atau....
Akan temanmu mati"
Taeyong diam mmembiarkan pria gila tersebut memakaikan kemeja putih tersebut.

"Selesai"
Jaehyun menghapus air mata taeyong yg masih mengalir.

"Kenapa kau melakukan ini kepadaku dan teman-temanku?"

"Karena...aku ingin memilikimu hanya untukku saja"

"Kau gila!! Kau membunuh temah-temanku"

"Bukannnya itu salahmu? Kau selalu menghindariku"

"Tapi kau membenciku duluan"

"Aku memang membencimu....dulu"
Jaehyun mencium pipi taeyong yg membuat namja mungil tersebut menangis ketakutan.

"Aku akan menyuruh pelayan membawakan makanan untukmu"

Cup
"Aku keluar dulu"

Setelah jaehyun keluar kamar tangis taeyong pecah.

"Kau benar jhon aku terobsesi dengannya"
Jhonny hanya terkekeh.
.
.
.
.
.
TBC
VOMENTS
INI CERITA BARU AUTHOUR HEHEHE....
Saranghae
Bye bye💞💗

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang