bab:02

1.4K 116 8
                                    

AUTHOUR POV
.
.
.
.
Taeyong mengetukkan jarinya keatas meja memikirkan bagaimana caranya kabur dari tempat yg menyeramkan menurutnya.
"Apa ini saatnya?"
Taeyong berjalan kearah pintu.
Cklek...
"Tidak dikunci? Tumben sekali"
Dengan langkah hati-hati taeyong berjalan kearah kamar dimana ten disekap.
Jaehyun dan jhonny tidak ada dirumah karena ada urusan dengan kolega bisnisnya.
Cklek..
Ten menatap taeyong yg mengisyaratkan agar dia menghampirinya.
Dengan langkah perlahan ten menghampiri taeyong.
"Mari kita kabur"
"Apa tidak ada penjaga?"
"Kita melangkah perlahan"
"Baiklah"
Ten dan taeyong melangkahkan kakinya kearah lantai bawah.
.
.
.
.
"Tae aku lelah"
Taeyong menghela nafas lega saat berhasil kabur dari rumah mewah ditengah hutan milik jaehyun tersebut.
"Sialan mereka mengejar kita"
Taeyong menarik ten untuk bersembunyi disemak belukar.
Beberapa pria kekar berbaju hitam tampak melintasi mereka.

Setelah dirasa aman taeyong dan ten melanjutkan perjalanan keluar dari hutan belukar.
"Itu mereka!!"
"Sialan"

Ten dan taeyong berlari sembari sesekali melihat kebelakang.
"Kita lewat mana tae?"
"Berpencar kau kiri dan aku kanan"
Ten mengangguk dan memilih jalan setapak arah kiri dan taeyong kekanan.
Karena terlalu sering melihat kebelakang ia tidak menyadari jika ada seseorang didepannya.

Bruk..
Taeyong membelalakkan matanya.
"Ja-jaehyun"
Jaehyun tersenyum menatap lelaki mungil didepannya.
"Hai...kita bertemu lagi"
"Kau ingin kabur dariku?"
Ucapnya disertai senyum miring yg sangat menyeramkan.

Taeyong memundurkan langkahnya menjauhi jaehyun yg tersenyum miring.
"Kau tidak akan bisa lari dariku taeyong kau hanya milikku"
Instingnya mengatakan jika ia harus lari menjauhi pria berbahaya didepannya.
Grepp...
"Tampaknya aku tidak bisa menahan diri lebih lama lagi"
"Sialan kau jaehyun"
"Sssttt...ayo kita pulang sayang"
Jaehyun memanggul tubuh taeyong ala karung beras.
"Lepas sialan"
Jaehyun hanya diam.
.
.
.
.
Bruk..
"Akh!!!"
Ten menjerit kesakitan kala jhonny membanting dirinya diatas ranjang.
"Aku tidak akan membuang waktu lebih Lama lagi"
Sretsss....
Suara sobekan dari baju ten menyadarkan ten yg masih diatas ranjang.
"Jhonny kumohon please hiks..hiks"
"Aku tidak akan melakukannya sekarang jika kau berjanji tidak akan meninggalkanku"
Ten terdiam.
'Namja ini gila'
Namun ia tetap mengangguk diiringin air mata yg mengalir membasahi pipinya.
"Berbicara yg benar"
"Ya aku berjanji"
"Bagus....jangan menangis lagi"
Jhonny menghapus air mata ten seraya tersenyum manis yg menurut ten senyum yg mengerikan.
"Apa kau lapar?"
Ten hanya mengangguk lalu memainkan jarinya gugup.
"Tunggu disini aku akan mengambilkan makanan untukmu"
"Hm...ok"
Setelah jhonny keluar dari kamar ten menghela nafas panjang lalu memejamkan matanya.
.
.
.
.
Brak...
Taeyong bergidik ketakutan kala jaehyun menendang pintu kamar didepannya.

Jaehyun mendudukkan taeyong diranjang lalu menatap wajah cantik taeyong yg ketakutan kala melihatnya.
"Apa aku menakutkan? Sehingga kau bergetar ketakutan setiap melihatku"
Taeyong hanya diam namun matanya bisa menjelaskan bahwa ia sangat takut.
Jaehyun menghela nafas panjang lalu mengusap surai taeyong.
"Tidurlah aku tahu kau pasti lelah"
Taeyong membaringkan dirinya.
Cup
"Selamat malam yongie"
Jaehyun melangkah keluar kamar meninggalkan taeyong yg memejamkan matanya.
"Aku lelah"
.
.
.
.
TBC
VOMENTS

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang