02| Si Play Girl

1.6K 161 24
                                    

Ada yang masih nungguin?
Ramaikan yukk🔥🔥

Jangan lupa vote dulu sebelum membaca ya❤

Happy reading...

Tak ada yang lebih menyebalkan dari hujan pagi di hari Senin bukan?

Hujan luruh di ibu kota pagi itu. Kesejukannya kian menusuk hingga tulang. Membuat siapa saja malas dan enggan untuk melakukan aktivitasnya. Rasa ingin memeluk kasur dan bersembunyi di dalam selimut seketika mencuat.

Tapi, apa boleh buat? Feodra selalu ingat tujuan dan motivasinya ke sekolah untuk apa. Tapi, tentu saja bukan untuk belajar. Kalau bukan karena dijemput cowok ganteng, mungkin Feodra sudah bolos hari ini.

"Lo tunggu sini ya, biar gue payungin," ujar seorang lelaki berhoodie hitam dari kursi pengemudi. Feodra membalasnya dengan mengangguk singkat sambil tersenyum manis.

Rendy mengambil payung dari kursi belakang, kemudian keluar dari mobil dengan memayungi dirinya sendiri. Lelaki itu dengan sigap mengitari mobil untuk membukakan pintu Feodra. Rendy menarik  bahu Feodra mendekat pada tubuhnya, kemudian menutup pintu mobilnya kembali dengan kaki jenjangnya.

Di tengah derasnya hujan pagi yang dibenci oleh semua orang itu, kedua insan itu berjalan dan berlindung dalam satu payung yang sama. Sesekali melempar senyum tatkala tatapan mereka beradu satu sama lain.

Tampak indah seperti di drakor, film, atau buku roman picisan yang sering kalian lihat bukan?

Setelah tiba di lobi sekolah, lelaki itu menutup payungnya kembali. Ia menatap Feodra lembut, kemudian merapikan rambut Feodra yang menurutnya agak berantakan. Entah benar-benar berantakan atau hanya modus saja agar bisa mengusap rambut panjang Feodra yang menjadi rambut idaman kebanyakan kaum hawa itu.

Feodra tersenyum, menatap lelaki yang lebih tinggi di depannya. "Thanks, Ren."

Rendy itu tersenyum manis hingga menampilkan lesung pipi tunggalnya. "Bukan apa-apa, Feodra."

"Kalau gitu gue langsungan aja, ya. Gue belum ngerjain PR soalnya."

Rendy bergumam singkat dan mengangguk. Namun, baru saja berbalik, tangan Feodra sudah ditahan oleh Rendy.

Feodra menghadap lelaki itu lagi dengan wajah kebingungan. "Kenapa?"

Rendy melepaskan genggaman tangannya dari Feodra. Ia berdeham pelan sedikit gugup. "Hm, nanti pulang sekolah sama gue lagi, ya?"

Feodra diam sejenak, menatap Rendy dengan alis terangkat. "Oke," jawabnya sambil tersenyum.

"Thanks."

Feodra tidak tahu kenapa, tapi Rendy terlihat begitu bahagia mendapat jawabannya barusan.

Feodra terkekeh pelan. "Lo lucu, deh. Harusnya kan gue yang say thanks."

Rendy tertawa renyah. "Iya, ya, hahaha. Yaudah, sana ke kelas. Nanti PR lo gak selesai lagi," ujarnya yang diangguki Feodra.

"Semangat nyonteknya!" Rendy tersenyum jahil sambil mengepalkan tangannya menyemangati Feodra.

Feodra tertawa lepas sembari menepuk pelan lengan Rendy. "Ada-ada aja lo. Yaudah, gue ke kelas dulu ya. Byee!"

Feodra melambaikan tangannya pada Rendy sambil tersenyum manis yang dibalas lelaki itu dengan lambaian tangan pula dan senyum yang tak kalah manis. Kalau senyum mereka adalah gula mungkin keduanya sudah diabetes.

Feodra kemudian berjalan menuju kelasnya di lantai 4 menggunakan lift. Ketika lift terbuka, ia melihat 3 cewek menatapnya sinis. Feodra yang dasarnya memang cuek, langsung masuk tanpa pikir panjang dan menekan tombol liftnya kembali.

Trapped In The Possessive FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang