***
Udah kesekian kali nya penolakan terus datang tapi dia tak patang menyerah.
Pamali kata orang mah jika sudah bertindak jauh jika berhenti di tengah jalan di rasa itu hanya sia-sia selama rute banyak cabang masih bisa di jelajah kenapa enggak untuk di halau sampai akhir.Itu lah sebutan untuk pria jangkung yang memiliki perawakan bak seorang ksatria dengan maniak coklat muda dengan surai hitam legam serta hidung lancipnya.
Dia sangat kaya tampan rupawan dan menawan tetapi kenapa kisah nya tak seelok perawakan nya. Tuhan sangat adil dalam menciptakan makhluknya .
Kisah hidup nya tak semulus wajahnya banyak lika liku tapi dia sangat menikmati itu sejak dia mengenal seorang pria manis yang menjadi pusat semestanya.
" Eric " panggil orang itu dengan riang .
Eric yang nama nya di panggil hanya menoleh sebentar " kenapa ??" tanyanya lalu balik fokus dengan buku nya lagi
Orang itu mendengus " Bisa kah atensi mu hanya tertuju untuk ku sebentar , buku itu tidak akan lari jika di tinggal sebentar " seru orang itu.
Eric menghela napas " aku sedang sibuk kak juy, bisakah jangan mengganggu ku hari ini saja ". Eric menatap juyeon malas.
Juyeon cengengesan " gak bisa , karena mengganggu mu adalah hobi ku " . Tersenyum manis.
Eric hanya memutas bola matanya malas sudah biasa dia tuh digangguin juyeon begini.
Juyeon adalah kakak tingkat Eric di kampus . Dia mengenal Eric sejak Hyunjae sahabatnya mengajak nya kerja kelompok bersama di rumah Hyunjae. Eric adalah adik dari Hyunjae.
Pertemuan pertama Juyeon dan Eric membuat , juyeon menyukai Eric dalam pandangan pertama sejak saat itu Juyeon mendeklarasikan bahwa iya akan mendekati Eric dan mencuri hati nya dan menempatkan menjadi semestanya.
Bagaimana dengan Eric
Menurut Eric , juyeon adalah Pengganggu.
Sejak kedatangan Juyeon di hidupnya , hidup Eric yang tentram menjadi sangat buruk. Sejak kepergian Dia, Eric Menjadi sedikit dingin dan sangat tertutup dengan apapun termasuk terhadap Kakaknya. Baginya Semenjak Dia pergi Semestanya Sudah hilang bersama dengannya.++++
" Bisakah jangan mengikutiku terus kak, apa kau tidak punya kelas ". Kata Eric kesal.
Bagaimana tidak kesal sejak dari dalam perpustakaan tadi hingga sekarang kekantin juyeon selalu mengekori Eric layak nya anak ayam yang mengikuti induk nya.
Juyeon hanya menggeleng polos " Tidak ada , makanya aku mau mengikuti kamu terus kemanapun kamu pergi " cengir Juyeon yang menampilkan gigi putihnya.
Eric mengehela napas panjang " Terserah". Ucap Eric datar kemudian di berlalu dan meninggalkan juyeon yang masih diam dan menatap kepergian eric dengan wajah sendu.
" sesulit itu untuk melihat diriku ric, aku hanya ingin berteman tapi mengapa kau seolah menutup semua akses dari hati mu untuk menerima orang lain untuk berada di sekitarmu "inner juyeon.
Juyeon memutuskan untuk mengubah arahnya tidak jadi mengikuti Eric dan dia memutuskan untuk menuju kearah rooftop untuk menenangkan hatinya.
Sedang kan eric
Sesampainya di kantin dia langsung memesan makanan di kedai bakso. Setelah mendapatkan bakso nya dia langsung mencari tempat duduk untuk dirinya makan.
Dia melihat semua meja penuh dengan mahasiswa yang makan. Dan dia merasa bingung harus duduk dimana sampai tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tere Bina || The boyz
Fanfiction+++ Kamu adalah alasan aku untuk bertahan di semesta yang kejam tapi jika tidak ada atensi mu maka aku akan lemah seperti bunga yang layu