Little girl (Mafia And I)
Happy reading
__
Starla membuka pintu kerja papanya, --setelah sebelumnya, iya mengetuk-- terlihat papanya sedang duduk di kursi kerjanya. Ia sangat berwibawa kalau sedang serius. Pikir Starla begitu."Pah?!" Sapa Starla, membuat papanya mendongak.
"Duduk sini sayang!" Starla menurut.
Ia mendudukkan dirinya di depan Rafael. Hanya terhalang meja kerja yang di atasnya ada dokumen-dokumen dan laptop milik papanya.
"Mau ngomong apa pah?!" tanya Starla to the poin.
Rafael berdehem sekilas. Apa keputusannya benar? Entahlah. Dia akan coba. "Jadi begini dek. Papa mau minta tolong sama adek. Mau ngak dek?" Semakin bertele-tele memang. Jujur dia takut salah ambil keputusan.
"Minta tolong apa pah?!"
"Kamu mau ngak, jadi model di proyek papa kali ini?"
Starla diam. Ia mencerna ucapan papanya. Boleh juga. Asal ia mendapat uang tambahan. Yah lumayan buat koleksi album dan novelnya.
"Starla mau. Tapi kalau ada gajinya." Ia tersenyum saat melihat papanya memutar bola mata, memalas.
"Iya. Nanti ada gajinya. Intinya kamu harus profesional"
"Iya pah. "
Demi uang tambahan.
Hari telah berganti. Hari ini kelas sepuluh dan sebelas di suruh datang agak siangan. Jam sepuluh kesepakatannya.
"Anjirr di suruh jam sepuluh malah kebablasan." Starla tertawa pelan, melihat wajah cemberut Anaya.
"Siapa suruh datang telat. Untungnya ngak ada KBM. Kalo ada pasti tempat lo di lapangan."
Angel membalikkan badannya. Ia menatap Starla, kemudian menganggukkan kepalanya, menyetujui perkataan Starla. "Tau. Pasti begadang nih!"
Dikelas ada banyak murid-murid. Tapi Mirah dan Mesak saja yang tidak ada. Lagi mengambil absen kelas. Wajarlah ketua kelas kan Mesak. Dan Mirah sebagai sekertaris. Tak ada wakil di kelas ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA PENSIUN (HIATUS)
Fanfiction"Anda jadi kekasih saya!" "boyfriend? kita baru bertemu tadi. bahkan nama kamu saja saya tidak tau ." "nama ya? nama saya starla. sudah tau kan?" "gadis nakal!" "keras kepala juga, heheh" ⚠️ WARNING!! CERITA INI HASIL PEMIKIRAN SAYA, SAYA HARAP TID...