02

13 3 7
                                    

jake memasuki pekarangan rumahnya yang luas itu. memarkirkan motor mogenya ke dalam garasi rumahnya. lalu masuk ke dalam rumah,

sepi

ya begitulah keadaan rumahnya dari dulu, besar tapi seperti tidak berpenghuni, hanya ada pembantunya saja dirumah, sedangkan orang tuanya bekerja tapi jarang pulang.

jake pun masuk ke kamarnya dan segera berganti pakaian. setelahnya ia pun turun lalu ke dapur, mencari makan tentunya.

"bi, makanannya udah siap?", tanya nya. "sudah den", jawab bibi el yang diangguki oleh jake. tanpa basa basi jake pun langsung makan dengan tenang dan damai, tapi di sela sela ia makan bibi el berbicara,

"den, saya dapet info, kalau nyonya nanti sore pulang"

"mama aja bi? papa?", tanya jake. "nyonya bilang, tuan tidak bisa pulang masih mengurus pekerjaannya", jawab bibi el

jake mengangguk paham dan melanjutkan makannya yang tertunda.










disisi lain,

"dek, ibu besok mau keluar kota", ucap ibu delia tiba tiba

"HIII MAU KEMANA?!", teriak sang anak. "astafiruglah jangan teriak!", ucap ibu delia.

"lagian ibu mau kemana? tumbenan banget, kan ibu udah ga kerja lagi", protes delia

delia tau betul ibu nya ini, ibunya sudah lama tidak bekerja karena umurnya yang sudah memakan setengah abad, lalu ayahnya? ibu dan ayah delia udah bercerai, jadi kakaknya seorang lah yang menjadi tulang punggung bagi keluarga kecil nya ini. kadang delia ingin sekali membantu kakaknya bekerja, tapi selalu ga diberi ijin, masi kecil katanya. padahal menurut delia, umur 17 taun udah dewasa, udah bisa kerja, tapi delia cuman bisa nurutin aja.

"ibu diajak sama temen ibu yang jauh, udah lama ga ketemu juga, jadi sekalian jalan jalan deh", ucap ibunya enteng.

kalo udah masalah temennya ibu, delia gabisa nolak deh, ga tega juga, tapi takut ibunya kenapa kenapa, pasrah.

"iya deh, kakak gimana?"

"kakak katanya ada kerjaan jadi nginep dirumah kak eka", jawab ibu delia

"oke deh".

delia udah biasa ditinggal sendiri di rumah, semasa SMP setiap sebulan, ibunya selalu menjenguk kakaknya yang kuliah di luar kota, ya jadinya delia harus mandiri dong! seneng sekaligus sedih sih, seneng bisa ngapain aja bebas, sedih karna harus sendiri dirumah.

"tapi, kata temen ibu, anaknya bakal tinggal disini dek"

"ngapain? udah enak aku sendiri biar ga beban diakunya", balas delia enteng

"hush! ngomongnya kok gitu, kalo bukan karna temennya ibu ngajak keluar kota, ibu mah gabisa dek, yakan kita harus berbalas budi gitu, anggep lah anaknya itu sebagai ganti kakak atau ibu"

"ish, iya deh, cewe apa cowo?"

"cowo katanya"

"IH IBUK! KOK COWO SIH?!",teriak delia lagi, terkejoed dia tuh

"iya gimana, anak satu satunya, dapet cowo pula, diterima aja, anggep kayak ayah ya". mengerti akan situasinya sekarang, delia cuman ngangguk pasrah.









Rumah Jake

mama jake baru aja sampai dirumah dan disambut hangat oleh sang anak tentunya,

jake sangat kangen terhadap mamanya langsung memeluk mamanya dengan erat.

"kangen mamaaaaa"

"iya sayang, mama juga kangen"

"mama sampe kapan disini? lama kan? ga sebentar?", tanya jake

delia ; jakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang