"Sumpah Merlio tolol!"
Semua murid kelas 12 IPA 1 langsung tercengang mendengar kalimat itu keluar dari mulut Romero Arles Prabawarsa. Ketua dari Raven. Geng berisi murid-murid nakal dari SMA Purnama. Tapi ada juga yang pintar. Seperti Merlio Ardejan Nitiatmadja.
"Lo punya hati nggak sih, Li?" Romero bertanya dengan suara yang ditahan karena marah. Dia benar-benar kesal dengan Merlio.
Merlio yang dimarahi dan dimaki seperti itu hanya diam saja. Menatap seorang perempuan yang sedang tertunduk menangis di depannya dengan pandangan dingin dan tidak perduli.
"Kenapa sih, Lio? Lo nggak pernah nerima gue?" tanya Ara sesegukan. Suaranya goyah karena menangis.
"Udah gue bilang, 'kan?" Merlio memasukan tangan kirinya ke saku celana. "Lo murahan."
Satu bogem mentah langsung diberikan oleh Romero. "Goblok, Li! Goblok! Bisa-bisanya lo ngomong gitu sama cewek baik kayak Ara!"
"Yaudah bangsat!" sergah Merlio.
"Kalau lo perduli sama dia, buat lo aja. Gue nggak perduli!" Merlio lalu menyapu luka di bibirnya. Keluar kelas dan sengaja menabrak bahu Ara karena dongkol dengan perempuan itu.
"Anjing emang," decak Romero. "Lo nggak pa-pa kan, Ra?"
Ara mengusap air matanya. Lalu menatap Romero. "Nggak pa-pa, kok. Gue aja kayaknya yang terlalu berharap sama Merlio."
"Jangan gitu. Lo harus semangat! Percaya kalau lo pasti bisa dapetin Merlio." ucap Romero memberi semangat pada perempuan dengan ikat rambut di tangannya itu.
"Maafin Merlio, ya. Dia emang gitu."
Mengerti dengan sifat Merlio, Ara memakluminya. Sudah 2 tahun Ara menyukai wakil ketua Raven itu. Dia sudah tahu banyak tentang Merlio. Sifatnya, kesukaannya, tanggal lahir dan segala hal tentangnya.
Walau memang sudah sering ditolak, Ara tetap saja bisa sakit hati dan kecewa. Bukan berarti dia kebal. Masalah ditolak, Ara biasa saja. Dia bisa menyatakan perasaannya lagi pada Merlio nanti. Yang membuatnya sakit hati adalah perkataan Merlio. Mulut cowok itu sangat pedas.
Bersifat dingin, pendiam, dan bermulut pedas. Cewek bernama Lionara Renjana ini bisa dibilang nekat untuk mendekati Merlio walau sudah tahu sifat-sifatnya seperti di atas. Tetapi, Ara sudah bersiap menanggung risiko seperti ini jika dia menyatakan perasaan pada Merlio.
Menyatakan perasaan pada Merlio perlu mental baja untuk menghadapi semua kata-kata pedas dan penolakannya.
Gue pasti bisa dapetin hati lo, Lio. Bodo amat walau gue harus terus sakit hati kayak gini. Entah kenapa. Sifat dingin lo malah bikin gue semakin jatuh cinta. Batin Ara.
*****
AN: Ini Merlio versi udah direvisi. Kenapa direvisi? Nggak pa-pa sih. Cuma mau aja. Hehe
Selamat datang di cerita Merlio dan Lionara. Cerita tentang seorang perempuan yang berjuang mendapatkan hati cowok idamannya yang terkenal dingin dan bermulut pedas.
Semoga kalian suka. Vote kalau kalian suka ceritanya dan rekomendasiin ke temen-temen kalian kalau ada yang baca Wattpad juga. Oke? Oke!
Sampai jumpa di part selanjutnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
MERLIONARA (On Going)
Teen FictionSelamat datang di cerita Merlio Ardejan Nitiatmadja dan Lionara Renjana || Written by Nathaniel Christian & Ranggini Theresia. Merlio Ardejan Nitiatmadja. Laki-laki tampan berbadan tinggi, putih, dan rambut hitam lurus serta mata yang indah. Memilik...