3

1.9K 254 14
                                    

Lisa niatnya mau bareng sama bright kesekolah tapi bright nya ada urusan yaudah lisa menganguk ngerti pasti bright punya urusan penting.

Lisa kearah halte bus nunggu bus sekolah, lisa ga nyangka setelah ia naik bus ia melihat bright dari kaca bus bersama fai.

Lisa sampai bingung fai dan bright punya hubungan apa sih sampai bright seperhatian itu sama fai.

Bahkan lisa dari awal mereka pacaran aja bright ga pernah perhatian sama dia malah lisa selalu dapat muka yang selalu datar ketika menatapnya.

Lisa sudah ratusan kali menghela napas dalam-dalam dada lisa sesak banget jika mengingat-ngingat perilaku bright terhadapnya.

Lisa sempat berpikir ingin mengakhiri hubungannya dengan bright namun gagal karena menurut lisa dapatin bright itu susah apalagi bright populer disekolah.

"Gue yakin lis bright bakal jatuh cinta sama lo tapi ga sekarang bertahan sebentar aja ya"-kata lisa kepada dirinya sendiri.

Lisa datang ketempat latihan bright, lisa memberikan satu botol minuman berwarna favorit bright dan bright menerima nya itu membuat lisa tersenyum.

"Balik kekelas sana"

Lisa menganguk, "by semangat!"

Lisa berlari keluar dari ruang latihan milik bright, ketika keluar lisa menabrak fai yang membawa satu botol aqua namun lisa tidak perduli setelah meminta maaf ia langsung pergi.

Fai datang kearah bright, "bright ini minuman buat lo"

"Punya gue udah ada nih,buat lo aja ya"-balas bright.

"Dari siapa?"

"Lisa"-balas bright.

"Oh, buang aja ya mending punya gue aja"

Bright menaikan satu alisnya, fai lalu membuang botol milik lisa lalu memberikan botol miliknya ke bright.

***
Lisa dan minnie menatap kearah ten yang datang kemeja mereka.

"Lisa gimana keadaan lo?"-tanya ten.

"Udah baikan kok"

"Baguslah, kalo sakit bilang aja nanti gue anter berobat lagi"

"Iya tenang aja"-balas lisa.

"Sip gue duluan"

Lisa menganguk lalu kembali berbicara dengan minnie.

"Ten nganter lo sampai rumah kan?""-tanya minnie.

"Iya"

"Serius?!!"

Lisa menutup mulut minnie dengan tangannya, lalu tersenyum canggung kearah orang-orang yang menatap kearah dirinya.

"Lo bisa ga kalo ngomong jangan berisik"-kata lisa kesal.

"Ya lagian gue kaget"

"Ini ya gue ceritain, pertama dia nganter gue sampai rumah kedua dia juga udah ngobatin luka dihidung gue dirumah sakit udah itu aja"-jelas lisa.

"Ten kok sama lo baik sama gue gak? Cuek banget malah"-kata minnie.

"Mungkin karena merasa bersalah kali"

"Bener juga"

⭐⭐⭐

"Lisa tolong ibu"

Lisa dengan malas turun kebawah, "kenapa bu?"

"Tolong anter kue ibu ya kerumah bright"-kata ibu lisa.

"Baik ibu"

Lisa hanya menyebrang jalan dihalaman rumahnya lalu sampai dirumah bright.

Lisa tentu disambut disana, "lisa masuk sini"

Lisa masuk lalu memberikan kue tersebut ke ibu bright, "tante ini dari ibu lisa, kalo gitu lisa pulang ya tante"

"Eh tumben biasanya mau ketemu bright dulu baru pulang"

"Emang ada brightnya tante?"-tanya lisa.

"Ada, kayaknya kamu harus gabung soalnya bright ada teman disana jadi sana gih"

Lisa menganguk,namun siapa teman bright yang boleh main kerumahnya selain teman cowoknya win?

Lisa melihat fai dan bright lagi latihan main gitar didalam kamar bright, bright duduk bersebelahan dengan fai kemudian tangan bright membenarkan tangan fai.

"Ekhem"

Fokusan mereka berahli kepintu tempat lisa berdiri, bright menggelengkan kepalanya ketika melihat lisa.

"Bentar ya"-kata bright ke fai.

"Lo ngapain disini?"

Kan bener bright itu ga pernah berkata lembut sama lisa, selalu kayak naik tekanan.

"Pengen aja sih"

Lisa kemudian masuk kedalam lalu duduk disebelah fai, lisa sengaja duduk ditengah agar bright tidak lagi duduk disebelah fai.

"Itu tempat duduk bright"-kata fai.

"Bright bisa duduk disebelah gue kok"-balas lisa.

Bright kemudian duduk disebelah lisa, lisa tersenyum melihat fai yang sepertinya menahan kesal.

"Yaudah kalian berdua disini aja gue ngambil minum buat kalian"

Bright lalu pergi meninggalkan lisa dan fai, fai berdiri lalu menunjuk nunjuk lisa.

"Lo ngapain kesini hah? Bukannya bright ga suka kalo lo selalu ngikutin dia kemanapun ya"-kata fai.

"Harusnya gue yang nanya lo ngapain sama cowo orang berduaan dalam kamar? Gak malu apa?"-balas lisa.

"Ups gue ngakak emang bright ngakuin lo pacarnya ya? Bright aja ga pernah khawatir sama lo malah dia lebih milih nemanin gue kemana aja bukan lo"-kata fai.

"Kalo bright ga ngakuin gue sebagai pacarnya harusnya dia mutusin gue tapi buktinya gak? Bright sebenarnya jadiin lo lampiasan doang jadi ga usah berharap kalo bright punya perasaan lebih ke lo"

Fai yang emosi pengen nampar lisa namun melihat bright bakal bentar lagi sampai akhirnya fai narik tangan lisa menampar dirinya.

Lisa kaget melihat fai yang nyakitin dirinya sendiri lewat tangannya, sedangkan bright menahan marah.

Bright berjalan kearah fai lalu memeluk fai, itu jelas-jelas didepan lisa bright memeluk fai bahkan fai tersenyum puas dibalik pelukan bright.

Bright menatap lisa sedangkan lisa mencoba menjelaskan bahwa dirinya ga salah.

"Ini ga seperti yang lo liat bright"

"Alah! Gue udah liat dengan mata gue sendiri, lo kalo ga suka ngeliat gue sama fai dekat bilang jadi gue bisa minta putus sama lo sekalian!"

"Bright ga gitu lo salah paham gue ga salah"-kata lisa berusaha membela dirinya sendiri.

"Udah bright gue gapapa kok"-kata fai.

"Gak lisa harus minta maaf fai ,lisa lo minta maaf atau kita putus?"

Perkataan bright sukses membuat lisa diam membatu, lisa ga nyangka bright bakal ngomong kayak gitu terhadap dirinya. Air mata sukses jatuh dipipi lisa.

Lisa milih pergi daripada harus minta maaf, lisa tidak memilih salah satu dari pertanyaan bright.

Sampai rumah lisa terus-terusan menangis, kenapa bright bisa kayak gitu sama dia? Bright bahkan membela orang lain daripada lisa yang statusnya adalah pacarnya.

Lisa mematikan ponselnya selama semalaman tanpa niat menyalahkannya.

Bright diam membatu, apa dia udah terlalu kasar pada lisa? Tapi bright menyangkalnya karena menurut nya yang dilakukan sudah benar.












Update 17 mei 2021

Posesif-BrightlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang