Tinggalin jejak dalam bentuk apa pun vote or komen
Enjoy!
💕
Hening mengisi ruangan kelas tersebut sesekali terdengar grusak grusuk menadakan para murid di kelas tersebut mulai jengah dengan situasi dan kondisi.
"Shit" suara desisan terdengar, mengundang tanya teman sebangkunya.
"Kenapa lo ran?"
"Lo bawa pembalut nggak? Gue Lupa bawa njir" Tanya rana berbisik tepat di telinga Anya.
"Gue mau cek di tas tapi takut ketauan di kira nyari contekan, digarap gue sama bu atik" sahut anya pasalnya mereka tengah melakukan ulangan tengah semester. ''Kenapa, bocor? "
"Kayaknya iya sih, anterin ke toilet" ajak rana.
"Lo yang bilang tapi"
"Ck iya", lalu Rana berdiri "Buk?"
"Ya?" Buk Atik langsung menoleh ke asal suara yang memanggilnya.
"Saya mau ke toilet", ujar anya sambil meringis melihat tatapan tajam buk Atik.
"Yah silahkan" Rana pun menjawil Anya sehingga anya ikut berdiri.
"Lah kamu mau kemana?" Buk Atik bertanya kepada Anya.
"Nganterin Rana buk"
"Nggak usah! kamu duduk, ke toilet aja suruh nganterin, Rana kamu cepetan timeing nya", ujar buk atik lagi dengan menunjuk arah jam di dinding kelas sedangkan Anya hanya bisa meringis sambil merkata maaf pada Rana.
Untung saja rana Sudah mengerjakan semua soal ulangan nya jika tidak mana berani dia ninggalin kertas ulangan di mejannya.
Rana berjalan menuju ke toilet untuk mengecek apakah dia benar benar datang bulan apa hanya keputihan, karena sejak lusa kemarin Rana sudah di kecoh seperti ini ia kira datang bulan ternyata keputihan sangat membuatnya tidak nyaman.
"Sialllll" darah tersebut sudah bececer di dalam celana dalamnya untung saja dia memakai rangkepan jadi tidak langsung tembus ke rok yang ia pakai.
Rana mengintip lorong disekitar toilet untuk mencari bantuan, jika ia yang pergi sendiri ke koprasi atau uks itu sangat tidak memungkinkan selain jaraknya yang cukup jauh rasa tidak nyaman ketika berjalan akan menghinggapinya Namun sepi yang ia jumpai.
''Goblok gak bawa hape lagi"
Karena lorong sedang sepi langkah kaki terdengar agak nyaring mengisi kesunyian dan yah dari arah kiri ada seorang laki laki mengenakan hoodie berwarna merah maroon, Rana menimbang nimbang apakah ia harus meminta tolong pada laki laki itu?
"Arghh oke Rana tenang tarik nafas hembuskan, nggak usah malu biasanya juga malu maluin", arahan rana yang ditujukan untuk dirinya sendiri.
"H-heyy", tetapi lelaki itu hanya meliriknya sekilas dan melanjutkan langkahnya "hei gue manggil lo ya nggak denger apa?!"
Langkah kaki itu terhenti tanpa susah susah untuk melihat ke arah sang pemanggil.
"Gue mau minta tolong" ujar rana dengan nada yang agak jengkel dan wajah tertekuk, oke wanita dengan mood swingnya.
Laki laki itu akhirnya menoleh ke arah wanita yang sedang bersandar di dinding dengan wajah murungnya dan yah jangan lupakan wajah memerahnya, ia menaikan sebelah alisnya.
rana yang tadi nya menunduk mengangkat wajahnya dan yang dia jumpai "gila kayak dewa yunani" suara hati nya berteriak, hadeuh kayak pernah liat dewa yunani aja lo ran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bajrana
Teen FictionRana tidak pernah menyangka sebuah kejadian tidak mengenakan dan memalukan membuatnya berururusan dengan Cowok pindahan yang bahkan Rana tidak tahu namanya. Sial kesan pertama yang "argh" rana tidak bisa menjabarkanya. _________________________ "Di...