Prolog

26 1 0
                                    

Hari itu, Karin hanya termenung sendiri di kamar. Sarah dan Hana, teman baik Karin, berkali-kali mengetuk pintu kamar Karin dan membujuknya keluar.

"Rin, ayo keluar...," ucap Hana yang berusaha menahan tangisnya.

"Rin, kalo lu ga keluar, lu bakal nyesel seumur hidup!" ucap Sarah.

Seketika pintu kamar terbuka. Terlihat mata Karin yang sedikit sembab karena berusaha menahan tangis. Karin memeluk kedua temannya dan berusaha menahan tangisnya.

"Jangan membuatku menangis," ucap Karin. Sarah tersenyum, "Kali ini gua janji."

Hari itu merupakan hari pemakaman ibunya Karin. Karin bukannya tidak ingin menghadiri pemakaman ibunya, ia hanya belum siap.

"Tenang, masih ada kita," ucap Hana.

"Emangnya Karin bakal tinggal di rumah kita?"

"Bukan, maksudnya masih ada orang yang selalu ada untuk Karin,"

"yakin?" ucap Sarah lagi.

Hana hanya tersenyum kesal ketika mendengarnya. Karin pun tertawa mendengar obrolan kedua temannya.

"Hari ini hari pemakaman ibuku, aku tidak ingin ada tangisan," ucap Karin, kemudian merangkul kedua temannya.

~•~

~Jangan lupa kritik dan sarannya ya^^~

Caltha X Hyanomi [Hiatus, Lagi Males Nulis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang