⑨ Suaka Sumber Bencana

㉯

 

13

Di tengah malam, Nie Ran bangun dari tidur nyenyaknya.

Cedera di tubuhnya telah sembuh total, dan kekuatan fisik yang sebelumnya dikonsumsi juga telah kembali.

Dia meremas tinjunya, merasakan kekuatan yang cukup di tubuhnya, tetapi tidak merasa senang sama sekali, malah wajahnya mati rasa.

Tumpukan mayat di luar jendela menghilang di beberapa titik, dan zombie kembali ke penampilan mereka sebelumnya, seperti roh jahat yang mencari orang yang masih hidup, berkeliaran di dunia ini.

Mereka mencari dia, tetapi mereka tidak bisa mengalahkannya.

Mereka hanya bisa saling menyiksa hari demi hari, tahun demi tahun.

Ada ketukan di pintu.

Sebelum dia bisa menjawab, pengetuknya masuk.

"Hah, apa kau sudah bangun, apa kau lapar?"

Dia melirik dengan acuh tak acuh, mengabaikannya, mengambil pisaunya dan menyekanya.

Tidak perlu bertanya, Ning Xinxin juga tahu bahwa itu pasti karakter master yang telah kembali, jika tidak, kakak perempuan dan kakak perempuannya sudah pendek.

"Um, aku membuat sesuatu untuk dimakan, dan aku tidak bisa memakannya. Kamu mau mencicipinya?"

Melihat dia tidak berbicara, dia langsung berkata, "Kalau kamu tidak keberatan, kamu setuju. Kamu tunggu. Aku akan mendapatkannya sekarang. Jangan pergi. "Setelah

instruksi berulang kali, Ning Xinxin berbalik dan turun, berlari sepanjang jalan, dan dengan cepat kembali terengah-engah.

"Ayo, rasakan."

Nie Ran mengubah arah, tidak ingin menatapnya.

Dia mengikuti dengan sia-sia, bahkan menopang wajahnya dengan tangannya.

"Sama-sama, cobalah."

Dia akhirnya merasa kesal, dan mengangkat kepalanya dengan tidak sabar, ingin melakukan serangan. Melihat apa yang ada di piring, dia tertegun.

Ning Xinxin dengan cepat mengambil benda itu dan memegangnya di depan matanya.

"Butuh waktu lama bagiku untuk memerasnya. Tahukah kamu apa namanya? Kunpeng, ini ikan dan burung, sangat tampan, bukan?"

Sirupnya jelas kewalahan, menunjukkan hitam gosong keruh. Rasanya tidak terlalu enak.

Bentuknya juga sangat kasar, dan dia hampir tidak melihat bentuk ikan, kedua sayap dengan ukuran yang berbeda membuat Kunpeng ini terlihat seperti orang cacat.

Dia tidak menggunakan maltosa yang keras, tetapi permen batu, jadi setelah didinginkan, teksturnya keras dan seperti kaca.

Nie Ran melihatnya dalam diam, dan tidak berbicara untuk waktu yang lama.

Ning Xinxin berinisiatif untuk menyebarkannya ke depan, "Jangan hanya melihat, makan."

"Mengapa kamu melakukan ini?"

Dia mengangkat kepalanya, dengan darah merah di matanya.

"Tidak ada yang bisa dilakukan, ini menyenangkan."

"Sejujurnya."

Dia mengerucutkan bibirnya sejenak, dan mengangkat bahu.

"Aku ingin memiliki hubungan yang baik denganmu. Kamu adalah satu-satunya orang yang hidup di sisiku. Aku tidak ingin kamu menghunus pisau padaku setiap saat."