Cleaning

477 71 4
                                    

⁺✧---✧⁺⁺✧
Enjoy^^!

•Lebih panjang dari biasanya:v•

Hari ini adalah hari minggu, hari yang cocok untuk jalan-jalan menghabiskan waktu liburan yang ada. Tapi, sayang nya bagi kalian itu berbeda. Karena hari minggu adalah hari yang tepat untuk membersihkan rumah. Menurut mu sih, kalau bagi Shinsuke setiap hari.

"Kalau begitu, kau bisa menyapu dan mengepel bagian dapur. Aku akan mengatur ulang perabot di ruang tamu." Shinsuke memakai masker untuk menghalau debu sementara ia beres-beres.

"Ha'i!" kamu pun dengan beberapa alat kebersihan berjalan mengarah ke dapur.

ʚ✿ɞ

Sudah hampir tiga puluh menit lebih kalian habiskan untuk membersihkan dan merapikan rumah. Dan kamu hanya tinggal menunggu lantai yang baru saja kau pel agar kering.

"Yosh, tinggal nunggu deh."

Kresek!

Suara sesuatu berhasil mengalihkan perhatian mu yang sedang membayangkan betapa bangga nya Shinsuke dengan hasil kerja keras mu. Kedua netra mu menatap ke arah wastafel dimana sumber suara itu terdengar.
Padahal semua piring sudah dicuci, lantas itu suara apa? Yakali ada tuyul yang gabut mainin piring.

Oke. Lupakan.

Kresek! Kresek!

Suara itu terdengar lagi. Kamu pun dengan segenap keberanian berjalan mengarah ke wastafel. Dan-- apa yang kamu lihat sungguh lebih menakutkan daripada melihat doi jalan bareng sama yang lain.g
.
.
.

"[name], bagian mu sudah selesai?"

Shinsuke berjalan ke dapur, dan ia melihat mu berdiri mematung tepat di depan wastafel. Shinsuke bingung dengan mu, ngapain coba diem mantengin wastafel yang gak ada isinya?

"[name]?"

Kamu menoleh dengan gerakan patah-patah layak nya orang yang kesurupan. Wajah mu pucat, keringat dingin mengucur di antara pelipis mu. Shinsuke hanya bisa bingung.

"Hei, ada apa?"

"K-k-k-k-ke..."

"Kerang?"

"Ke-ke-ke-ke-ke..."

"Keik?"

"Ke-ke-ke-ke..."

"Ketoprak?"

Lah? Nyasar.

"KECOAAAAA!!!!"

Oalah, cuma kecoa, kirain apaan.

Tunggu-- KECOAAAA?!!!!

Kamu pun lari tunggang langgang bak dikejar anjing tetangga dan langsung sembunyi di balik badan Shinsuke. Sementara Shinsuke hanya menghela nafas. Ia kira apa, ternyata hanya hewan laknat bin HEWAN yang mesti banget di tulis dalam death note.canda

"Hanya itu?"

"K-kok 'hanya itu?', sih?!"

"Lah, iya. Hanya itu. Lagipula itu 'kan hanya kecoa. Apa yang mesti ditakutkan? Tinggal usir saja masalah beres."

"Astaga Shin-kun. Kecoa itu adalah hewan yang paling aku benci! Apalagi kalau mode terbang! Hadeh, mending aku lawan emak-emak komplek sebelah daripada lawan nih makhluk!"

Shinsuke hanya datar menanggapi perkataan mu. Serius, deh. Cuma perlu siapin sapu atau sandal jepit cap badak, tuh hewan laknat pasti dah mati. Tapi kalau sampai landing dengan mulus di wajah mu sih... jangan salahkan saya:D

"... Jadi kau mau aku mengusir nya?"

"Huum! Huum! Kalau bisa musnahkan saja mereka!"

Shinsuke mengambil kemoceng yang ia taruh di meja lalu berjalan ke arah wastafel di mana ada dua kecoa sedang menikmati waktunya. Tapi mengingat kaki kotor mereka sudah menempel di wastafel, aura mencekam pun keluar dari Shinsuke. Membuatmu dan dua kecoa itu merinding seketika.

"Sa-sayang, kok aku ngerasa ada yang janggal, ya?"-Kecoa 2

"Mu-mungkin cuma hantu rubah, yang."-Kecoa 1

'Shin-kun lebih menyeramkan daripada kecoa...'


Begitulah hari minggu kalian berdua yang menyenangkan:))

-✧⁺⁺✧-

~Mrs.Kita | 𝕂𝕚𝕥𝕒 𝕊𝕙𝕚𝕟𝕤𝕦𝕜𝕖 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang