•< 1.5 >•

4.8K 670 19
                                    

♡ ₙᵢCₑ ₜₒ ₘₑₑₜ Yₒᵤᵣ DₐᵤGₕₜₑᵣ ♡

...

☆please support this story with your star☆

...

Hari ini, (Y/n) seperti biasa pergi kesekolah, diperjalanan ia hanya mendengarkan musik dari airphone sambil mengamati jalanan. Tak ada yang istimewa di kehidupan (Y/n) terkesan hitam putih dan monoton. Pada awalnya (Y/n) masih bingung akan situasinya itu. Tapi, seiring berjalannya waktu, ia semakin paham apa yang membuatnya jadi seperti ini.

Keluarga (Y/n) tak seindah keluarga orang lain, ia sudah menyandang anak broken home sejak ia berumur tujuh tahun. Saat kecil, (Y/n) sering sekali menangis karena melihat orang tuanya bertengkar atau suara teriakan orang tuanya yang menggema hingga seluruh penjuru rumahnya. Ingatan itu masih segar dikepala (Y/n) walau kini ia sudah duduk dibangku SMA, kali ini (Y/n) bingung harus senang atau sedih. Mungkin (Y/n) tak bisa memilih keduanya.

(Y/n) memutuskan tinggal sendiri karena kedua orang tuanya sudah memiliki keluarga dan anak masing-masing, disini (Y/n) terlihat seperti anak buangan, dan (Y/n) sadar akan itu. Jadi (Y/n) memutuskan untuk tinggal sendiri diapartemen yang disewa ayahnya, uang jajan dan sekolahpun masih mengalir dari ibunya pada (Y/n). Uang itu sudah lebih dari cukup, tapi rasanya (Y/n) sangat hampa walau ia bisa membeli apa yang ia mau.

"Huftt"

Mengehela napas membuat otak (Y/n) sedikit rileks, yah setidaknya ia tak mendengar lagi teriakan-teriakan dimalam ia tidur dan tak terlalu buruk juga ia tinggal sendiri.

Saat bus sampai di halte dekat sekolah, (Y/n) segera turun dan berjalan menunu kelasnya. Dikelas hanya sedikit orang yang baru datang.

"(Y/n)!!"

(Y/n) melihat kearah Ahn Yeona, dia satu-satunya teman yang dapat mengerti posisi dirinya dan selalu bersama (Y/n) disituasi apapun. Walaupun berisik dan cerewet, (Y/n) tak keberatan akan hal itu.

"Kau tugas matematika sudah, aku mau liat dongg!"

Yeona mengeluarkan jurus andalan puppy eyesnya membuat (Y/n) menghela napas dan mengeluarkan buku matematika lalu menyerahkannya pada Yeona.

"Makannya, jangan fangirling terus!"

"Oppa tak bisa ditinggalkan (Y/n)! Kemarin DG kyaaa!"

(Y/n) memutar matanya malas, susah bagi (Y/n) bila berbicara dengan Yeona jika sudah bersangkutan dengan oppa-oppanya. (Y/n) memutuskan melihat keluar jendela memperlihatkan adik kelasnya yang tengah pemanasan untuk memulai sesi olahraga di lapangan. Tak ada murid laki-laki disana karena sekolah (Y/n) adalah sekolah khusus putri. Laki-laki yang ada paling hanya guru-guru yang mengajar saja.

"Nahh udah, makasih ya (Y/n)!"

Yeona menyodorkan buku yang tadi ia pinjam pada (Y/n) dan langsung disambut (Y/n). Pintu kelas terbuka memperlihatkan guru sejarah, semua muridpun memberi salam pada guru tersebut.
...

Kringg

Tak terasa sudah jam pulang, semua murid berhamburan keluar dari kelas termasuk (Y/n) dan Yeona.

"(Y/n), kau pulang naik bus?" Tanya Yeona saat sudah didepan gerbang sekolah.

"Sepertinya tidak, aku akan beli bahan makanan di super market dekat sekolah ini dulu lalu pulang. Jadi aku akan naik MRT. Kau sendiri?"

"Yahh, padahal aku ingin ikut denganmu. Sayangnya hari ini aku dijemput ayah. Nanti sabtu deh aku kerumahmu sekalian nginep hehe." (Y/n) hanya melihat teman rusuhnya itu cengengesan.

Nice to Meet Your Daughter! (Janghyun×Readers)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang