•< 5.5 >•

2.8K 480 53
                                    

♡ ₙᵢCₑ ₜₒ ₘₑₑₜ Yₒᵤᵣ DₐᵤGₕₜₑᵣ ♡

...

please support this story with your star

...


"Janghyun?!!"

(Y/n) begitu kaget melihat wajah Janghyun yang lebam dan tubuhnya yang berdarah-darah. Buru-buru (Y/n) menyuruh Janghyun masuk dan membantu membuka mantelnya perlahan.

"Apa yang terjadi?" Janghyun hanya tersenyum melihat wajah khawatir (Y/n), jujur saja itu membuat hati Janghyun senang.

"Yak! Jangan senyum saja!" Janghyun malah terkekeh melihatnya. "Aku tak apa." (Y/n) berusaha mengabaikannya dan mengambil kotak P3Knya. (Y/n) mengobati lebam-lebam diwajah Janghyun perlahan.

"Akh.."

"Sakit banget ya?" (Y/n) sesekali meniup lukanya agar tak terlalu perih. Janghyun hanya menatapnya, ia melingkarkan tangannya di pinggang ramping (Y/n) membuat (Y/n) tersentak kaget.

"Aku suka melihat wajah khawatirmu untukku." Pipi (Y/n) memerah mendengar kata-kata Janghyun itu. Janghyun meletakkan kepalanya dipundak (Y/n), ia menghirup kuat-kuat wangi tubuh (Y/n) yang sangat menenangkan. Tubuh (Y/n) terasa merinding ketika Janghyun melepaskan napasnya.

"J-janghyun?" Yang dipanggil terdiam dan malah menutupkan matanya.

"Aku mencintaimu." (Y/n) terdiam membuat Janghyun segera mengagkat kepalanya dan menatap wajah (Y/n) yang memerah membuat Janghyun terkekeh.

"Aku ingin selalu berada disampingmu seperti Yena, mungkin ini yang dirasakan Yena saat bersamamu. Jadi kau harus bertanggung jawab." (Y/n) tersenyum dengan pipinya yang berwarna merah delima.

"A-aku juga menyukaimu Janghyun." Janghyun tersenyum dan mengangkat tubuh (Y/n) kepangkuannya membuat (Y/n) memekik kaget. Wajah (Y/n) kian memerah, menundukan wajahnya malah akan melihat wajah Janghyun dengan jelas.

"Jadi sekarang kita sepasang kekasih?" Tanya Janghyun membuat (Y/n) mengagguk pelan. Janghyun mendekatkan wajahnya kearah wajah (Y/n), (Y/n) yang melihatnya segera menutupkan mata erat-erat. Saat sudah dekat, mereka harus berpisah karena suara tangis Yena yang membuat (Y/n) turun dari pangkuan Janghyun menuju kamarnya. Janghyun terkekeh dan kini hatinya tersasa sangat hangat setelah mengutarakan perasaannya.

Janghyun berjalan kearah kamar (Y/n) dan mendapati (Y/n) yang tengah menenangkan Yena agar Yena kembali tidur. (Y/n) menatap kearah pintu yang menampakkan Janghyun.

"Yena menginap disini saja ya? Kasian dia." Janghyun mengangguk pelan lalu menghampiri (Y/n) dan putrinya itu.

"Lalu aku tidur dimana? Disini?" Pipi (Y/n) memerah.

"D-di sofa tak apa?" Janghyun tersenyum lalu mengangguk saja. Ia berjalan dahulu kearah Yena lalu mengecup dahinya.

"Oh ya, kau belum makankan?" (Y/n) mendorong Janghyun ke meja makan, lalu mengalaskan makanan yang sudah ia buat. Janghyun hanya terdiam sambil tersenyum melihatnya.

"Kenapa gak makan berdua aja?" Tanya Janghyun saat (Y/n) akan mengambil piring kedua.

"E-eh?" Janghyun segera menarik tangan (Y/n) agar duduk disampingnya. Setelah memastikan (Y/n) duduk, Janghyun memberi satu sendok dan menyuruh (Y/n) untuk makan satu piring dengannya. Dengan malu-malu (Y/n) menunduk dan segera menyuap makanan kemulutnya.

Setelah selesai, (Y/n) mencuci piring dan berjalan kearah kamarnya lalu membawa bantal dan selimut untuk Janghyun. Ia segera menatanya disofa selagi Janghyun dikamar mandi.

Nice to Meet Your Daughter! (Janghyun×Readers)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang