extra

392 41 0
                                    


saat ini wonyoung sedang berbicara dengan yena di taman, pembicaraan mereka berdua berisi dengan topik yang sangat random sekali.

tapi topik random itu pun akhirnya berhenti karena yena mulai bicara tentang yang serius mungkin.

"won"

"apaan" seperti biasanya wonyoung menjawab seperti itu

"kan lo udah deket banget sama yuri, terus juga yuri udah ingat semuanya"

"terus"

"tapi kok lo nggak....nembak dia gitu"

yena bicara kek gitu, karena bingung aja sama wonyoung yang nggak nembak yuri sampai sekarang.

"anjir gua lupa" ternyata wonyoung lupa tentang itu

"lah gua kira lo emang sengaja ga ngelakuin itu bukan karena lupa"

"gua gabakal sengaja ga ngelakuin itu bego, lo kira gua apaan"

"ya siapa tau lo sengaja"

setelah yena berkata seperti itu wonyoung pun bertanya kepada yena.

"gimana nih yen?"

"gimana apaan"

"ya gimana cara gua buat nembak yuri"

"pikirin sendiri lah, tapi gua bakalan bantuin lo kok walaupun cuma dikit sih" kata yena

"oh, ok"

setelah berbicara dengan yena di taman, wonyoung pun kembali ke rumahnya.

wonyoung seharian dirumah cuma mikirin gimana cara buat nembak yuri yang romantis gitu.

tapi pada akhirnya tetep aja ga nemu cara nembak yang romantis.

"nyerah lah anjir" udah ketebak sih wonyoung bakal bilang kek gini

tapi pada akhirnya wonyoung pun memilih untuk tetap memikirkan itu, dan akhirnya muncul lah sebuah ide.

dan ide nembaknya itu harus membutuhkan seorang yena.

beberapa hari setelah itu, akhirnya wonyoung pun memilih untuk nembak yuri pada hari ini.

"udah siap semuanya kan yen"

"iya"

"artinya sekarang tinggal gua ngajak yuri kesini kan yen"

"iya"

"yur ikut gua dong sebentar"

"kemana?"

"ada deh" kata wonyoung yang langsung aja narik yuri

yuri yang ditarik sama wonyoung pun bingung tentunya.

wonyoung narik yuri ke bagian taman yang terdapat sebuah pohon yang lumayan gede.

"kenapa jadi kesini won?"

"i-itu"

"ayolah wonyoung jangan malu gitu"

"itu apa?"

setelah yuri bicara, wonyoung pun langsung mengatakan itu semua.

"mungkin ini terlalu cepat atau mungkin saja cukup terlambat.tapi yang pasti sekarang ini diriku benar benar ingin membuat hubungan kita naik satu tingkat, lebih simpelnya diriku sekarang ingin membuat dirimu menjadi pacarku"

"jadi maukah kamu menjadi pacarku?" kata wonyoung dengan wajahnya yang sedikit demi sedikit mulai memerah

yuri sih mau ketawa waktu ngeliat wajah wonyoung, tapi saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk ketawa.

"i-"

belum sempat yuri bilang jawaban nya, tiba tiba aja muncul kertas dari atas dan bertulisan angka 831, dan 143.

"yena bego"

sepertinya yena ngelempar kertas-kertas itu pada waktu yang salah.

lalu kertas itu pun dilihat oleh yuri, dan terlihatlah sebuah senyuman.

"j-jadi gimana?"

"8....24.....0"

"8240?"

"itu artinya apa ya yur?"

"artinya iya"

jangan tanya wonyoung mulai error atau ngga waktu denger perkataan yuri.

"beneran iya kan?"

"iya wonyoung" kata yuri yang sedikit demi sedikit mendekat ke arah pacarnya lalu memeluknya

wonyoung yang dipeluk sama yuri tentu aja makin error sampai yuri berkata.

"won jangan error mulu dah"

"ah iya, gua gabakalan error lagi deh"

setelah berkata seperti itu, beberapa detik kemudian wonyoung pun mencium kening yuri.

yena yang ngelihat apa yang terjadi di bawah pun bicara.

"woi bantuin gua turun dulu kek" namun sayangnya wonyoung tidak mendengar perkataan yena

oh iya yena lagi ada di atas pohon, itu terjadi karena ide wonyoung tentunya.

tanpa wonyoung ketahui sebenarnya yujin, hyewon, chaewon dan minju ada didekat sana dan yang pasti mereka semua melihat apa yang dilakukan wonyoung.

mereka ada disana karena yena lah yang memberitahunya, agak ga jelas sih yena memberitahu itu kepada mereka.

"lo iri ya" kata yujin waktu ngelihat hyewon yang fokus banget ngelihat ke arah wonyoung waktu mencium kening yuri

"dih siapa juga yang iri"

"ga usah bohong deh"

"gua ga bohong bego"

"ya udah kalo gitu gua bakal bikin lo ga iri lagi"

"udah gua bilang kalo gua ga ir-"

perkataan hyewon terhentikan karena yujin yang mencium kening hyewon.

"gimana udah ga iri lagi kan?"

hyewon ga menjawab perkataan yujin sama sekali, karena orang itu sedang bersiap-siap untuk mukul tuh anjing.

dan beberapa detik pun terlihatlah yujin yang kesakitan, dan hyewon yang lari dari sana.

tentunya chaewon sama minju ketawa.

"gImAnA uDaH gA iRi lAgI kAN" kata chaewon dengan berani nya

"gua pukul juga lo anjir" kata yujin















cringe sendiri waktu bacanya

• nk

2021

meet again ; [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang