8.

6K 642 115
                                    

langit sudah merubah warnanya menjadi orange keemasan pertanda malam sudah ingin menyambut.

renjun berjalan pelan menuju halte. hari ini ia cukup sial sebagai hitungan masih anak baru, dia baru saja mendapatkan lemburan pertamanya tetapi untung saja tidak terlalu larut.

melirik alrojinya yang menunjukkan waktu jam 6 sore, renjun menghembuskan nafasnya pelan karna ia yakin bus berikutnya akan datang sejam lagi.

"ya sudah lah hari ini aku merelakan uang ku untuk naik taksi" renjun segera mengecek ponselnya untuk memesan taksi yang ada di aplikasi.

tapi sebelum dia membuka aplikasi tersebut, deruan suara mobil berhenti depan halte dia menunggu.

renjun awalnya tidak peduli sampai akhirnya orang di dalam mobil sana menurunkan kaca mobilnya dan meneriaki namanya.

"renjun" suara cukup berat itu membuat renjun terkejut dengan cepat ia menoleh kepada siapa yang memanggilnya.

sosok pria berkacamata hitam di dalam mobil itu menurunkan kacanya, menyuruh renjun untuk masuk dengan bahasa tubuh.

"saya bisa pulang sendiri pak, sebentar lagi taksi saya datang" renjun dengan cepat membungkuk sopan dan kembali sibuk dengan ponselnya.

"saya tidak menerima penolakan renjun" ucap haechan dengan suara berat membuat renjun seketika merinding, dengan gerakan pelan dan dumelan kecil renjun mendatangi mobil milik haechan tersebut.

suasana saat ini benar-benar hanya terdengar suara deru mesin mobil haechan membuat renjun dalam hati sudah menyumpah serapah karena ia membenci situasi canggung ini. rasanya renjun ingin kabur dan berganti muka saja jika bisa.

dengan keberanian dan tekad yang kuat renjun memberanikan diri untuk berbicara duluan, agar memecahkan keheningan ini.
'pak'

haechan berdeham pelan merespon renjun memanggilnya seperti itu. "ini sudah bukan jam kantor renjun, kamu bisa memanggil ku haechan."

"tapi--" haechan menoleh sekilas menatap renjun tajam membuat renjun menundukan kepalanya.

"baik, ngomong-ngomong apa kamu tau rumahku?" ujar renjun dengan bingung karena sejujurnya ini jalan bukan kearah rumahnya. ia takut diculik dan dijual lagi.

"tau, tapi sebelum itu temanin aku makan malam dulu" ujar haechan yang perkatannya seperti tidak bisa dibantah oleh renjun.

mereka berdua sudah datang direstoran seafood mewah di daerah kotanya, sepertinya ini milik keluarga haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mereka berdua sudah datang direstoran seafood mewah di daerah kotanya, sepertinya ini milik keluarga haechan. karena saat datang haechan langsung di persilahkan memasuki ruang private restoran.

renjun terdiam mengikuti haechan dari belakang memasuki ruang privat dan melihat sekeliling ruangan ini. pikiran renjun saat ini hanyalah haechan benar-benar sangat kaya.

"mau makan apa?" haechan memberikan menu yang terdapat di handphonenya itu.

"aku samain aja" ucap renjun kikuk. gila saja iya saat ini hanya duduk berdua dengan haechan di hadapannya, bagaimana bisa dia punya selera makan?

WRONG CHOICE -Renhyuck/HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang