oOo
Lisa membawa Rose ke halaman belakang sekolah yang cukup sepi, juga menenangkannya agar berhenti menangis
"Dah lah Rose, lagian nanti mereka juga bawain lo p3k, gw tahu sakitnya gimana"ucap Lisa
"Bu------ukan itu, ta-----pi ak---gw sakit hati"ucap Rose
"Hah?itu udah ngapain lo mikirin cowo brengsek gak punya tahu kayak dia"ucap Lisa
"Gw ta---u Jung--kook gak mungkin ngelakuin in---i, hanya sa---lah paham"ucap Rose dengan terbata²
Lisa memutar bola matanya malas
"Lo sih bucin banget jadi orang"Kemudian Jisoo juga Jennie bersama adik kelas yang tadi Rose siram,
Tadi Jisoo juga Jennie sudah membantu adik kelas yang namanya Yeji itu mengganti seragamnya yang basah"Lo gak papakan Yeji?"tanya Lisa
Yeji tersenyum
"Gak papa kak, cuma basah dikit kok, tadi mungkin kak Rose sengaja jatuhin airnya samping aku"ucap YejiRose menunduk
"Maaf, ak---gw hah gw gak tahu harus apa, maaf gw gak akkhh, coba kalau ini bukan rencana sahabat gw, gw gak bakal mau"menyesal Rose"Gak papa kok kak"ucap Yeji
"Yaudah nanti gw kirim uangnya"ucap Jennie
"Iya kak, kalau gitu aku pergi dulu"ucap Yeji
Yeji adalah adik kelas mereka yang memang siswa beasiswa seperti Rose dulu sebelum ia mengetahui keluarga kandungnya,
Yeji menerima tawaran Lisa karena saat ini ia membutuhkan uang untuk biaya ibunya yang sakit,
Selain itu juga Yeji dikenal baik dan ramah,
Ia sebenarnya tulus membantu Rose bila saja ibunya tidak sakit,
Ia pun tak akan menerima uang yang diberikan Lisa padanya saat ini,
Tapi apalah daya, ibunya terbaring lemah di rumah sakit membuat Yeji harus menerima uang ituDari kejauhan mereka bisa melihat Jimin juga Taehyung yang berlari tergesa² kesini,
Mungkin ia sudah mendengarnya dari bibir² para pegosip, karena tadi Jimin juga Taehyung memiliki kelas tambahan"Lo gak papakan?"tanya Jimin
"Gak papa ko------"
"Tadi si cowok brengsek tuh nampar Rose"ucap polos Lisa,
Yang dipelototi Jisoo, sedangkan Jennie memijit keningnya pusing, kenapa disaat keadaan seperti ini temannya ini polos seperti anak kecil?Jimin langsung saja memeriksanya, dan ternyata benar pipi sang adik yang memerah juga ujung bibir adiknya yang berdarah
"DASAR BRENGSEKK!!!"Ucap Jimin,
lalu hendak pergi tapi ditahan Taehyung"Tahan njirr, lo gak inget ini rencana kita semua, kalau lo buat gegabah kek gini rencana yang kita buat bisa hancur"ucap Taehyung
"Gw gak bisa, berani banget tuh orang nyelakain orang yang gw sayangi"ucap Jimin
"Lo tahan njing!, Lo harusnya tahan demi adek lo yang udh rela berkorban demi rencana ini, jangan sampai rencana ini gagal dan perjuangan Rose jadi sia-sia"ucap Taehyung,
Jimin tertegun mendengarnya dan menatap adiknya yang juga menatapnya memohonTanpa mereka sadari seseorang dari semak-semak mendengar dengan jelas percakapan mereka
oOo
Dilain tempat, Jungkook membasuh tangannya seperti orang yang kesetanan,
Frustasi saat ini,
Merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan tadi,
Sungguh dia tadi hanya replek karena kekecewaannya pada Rose,
Jungkook membasuh tangannya dengan kasar hingga darah mengalir perlahan dari tangannya itu"Tangan ini yang gw gunain buat nampar cewe yang gw sayang"
"Gw bodoh!, Gw gak berpikir sebelum ngelakuin hal itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret [End]
FanfictionDisaat kesalahpahaman membuatmu tau watak orang terdekatnya tanpa tau apa yang akan terjadi kedepannya "Lalu kenapa kalian tidak membiarkan Jungkook melihatnya?" "Lo tuh gimana sih Rose, kalau Jungkook sampai tau lo sama dia gak akan pernah baikan l...