1 - juno

400 63 10
                                    

"Saya wali dari Lee Hyuna."

Sesaat, Kyuhyun terpana pada sosok perempuan yang tengah berdiri di ambang pintu. Tubuhnya yang dibalut oleh blouse emerald serta jeans yang membentuk lekuk indah kaki jenjangnya, menambah nilai estetika dalam pandangannya.

Lupakan Bella Hadid, si model papan atas yang sudah setahun belakangan ini menjadi kriteria wanita idaman Kyuhyun. Sebab, perempuan yang ada di depannya sekarang, bahkan lebih menarik dari itu.

Senyumnya yang irit, bentuk matanya yang serupa bulan sabit, bibir penuh nan seksi, serta rambutnya yang diikat longgar, sanggup membawa Kyuhyun masuk ke dalam dimensi lain.

"Oh, mari masuk. Saya wali kelas Hyuna." Miss Kim berucap, memersilakan perempuan yang belum Kyuhyun ketahui namanya untuk duduk di samping seorang gadis yang sedang bermasalah dengan putranya. Di hadapannya.

"Silakan duduk kemba—Sir? Kyuhyun-ssi?"

"Papa!" Juno berseru, menyentak kesadaran Kyuhyun yang tengah melayang.

"E-eh? Apa?"

Dengan alis yang mengerut kesal, Juno memberi isyarat pada Kyuhyun untuk segera duduk. Mengetahui bahwa dia sudah bertingkah bodoh, Kyuhyun hanya bisa menyengir, sebelum kemudian berdeham dan kembali menegapkan punggung. Bagaimanapun juga, dia harus tetap terlihat berwibawa, apalagi di depan perempuan cantik.

Miss Kim kembali membuka suara, menceritakan sebab awal mengapa dirinya dan Sena—Yas! Akhirnya Kyuhyun tahu juga nama perempuan itu—bisa dipanggil ke sini. Sebenarnya, Kyuhyun tidak terlalu mendengarkan setiap bait kalimat yang diucapkan oleh Miss Kim, sebab atensinya sudah direnggut paksa oleh si Sena-Sena itu. Bahkan tatapan matanya saja hanya tertuju pada perempuan itu. Seolah memandangi perempuan cantik dengan intens bukanlah sebuah pelecehan. Atau mungkin, dosa?

Yah, bagaimana mau disebut sebagai dosa, jika Sena ini serupa titisan bidadari surga.

Uhuk!

"Dia yang lebih dulu melukai temanku, Ma'am," ucap Jun begitu Miss Kim selesai menceritakan kronologinya.

"Ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan Loy! Jelas-jelas kau yang menyiramku lebih dulu!" sahut Hyuna tak mau kalah sambil menyebut salah satu karib Jun—Loy, yang memiliki nama asli Kim Hajun.

"Aku tidak akan menyiram kalau kau tidak macam-macam, Hyuna."

"Aku tidak macam-macam! Loy yang membuatku malu di depan anak-anak!"

"God! Tadi kau sendiri yang bilang, ini tidak ada hubungannya dengan Loy, kenapa sekarang malah menyebut namanya lagi?"

"ISH, JUNO! KAU!!!"

Kyuhyun meringis saat telinganya berdenging nyaring. Ah, dasar remaja labil. Harus sekali memangnya berteriak sekencang itu? Sebenarnya, sih, Kyuhyun tidak masalah jika Hyuna mau menjerit sepuas apapun yang gadis itu inginkan, bahkan jika sampai merobohkan tembok sekolah. Masalahnya, Kyuhyun sangat sayang pada apapun bagian dari tubuhnya, termasuk diantaranya adalah telinga.

"Kenapa? Memang benar, kan?"

"Jun,"

"Ma'am, gadis bar-bar ini sudah menendang aset masa depan teman saya. Dia juga anarkis memukuli tubuhnya. Habis ditendang, dipukuli. Sebagai teman, aku jelas—"

"Temen yang kau agung-agungkan itu brengsek! Dia selingkuh! Asyik-asyik berduaan dengan Rara di pojok kantin. Menurutmu apa yang harus aku lakukan? Diem saja?" wajah Hyuna yang sudah terlihat memerah, menunjukkan bahwa gadis itu sudah tidak sanggup menahan tangis. "Dan, kenapa juga kau harus ikut campur? Menyiramku dengan air cucian piring pula. Memangnya kau siapa? Hah?!"

something rightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang