Diagon Alley adalah pasar dimana disana menjual barang-barang yang unik bagi para penyihir,seperti tongkat sihir dan lain-lain,sore itu Alenna berkunjung ke diagon alley untuk membeli pena bulu dan beberapa benda lainnya. Tak lupa dia mampir ke toko oliviander wood untuk mencari tongkat sihir baru karena tongkat nya yang lama telah patah saat mengikuti kelas pertahanan ilmu hitam yang di ajari oleh professor gilderoy lockhart
Alenna pun masuk kedalam toko itu dan melihat-lihat ribuan kotak berisi tongkat sihir yang pasti sudah memiliki pemilik itu sendiri saat tongkat itu dibuat,ya tuan oliviander si pembuat tongkat sihir terbaik di dunia persihiran. Dia membuat tongkatnya dengan penuh cinta dan dia sudah mengetahui siapa yang akan memilikinya nanti,karena tongkatnya hanya akan mau menurut pada orang yang terpilih
''permisi,tuan oliviander apa kau ada di dalam?'' teriak Alenna saat memasuki toko dan melihat sekeliling
''ha ya aku disini, oh halo Alenna apa kabar?'' sapa hangat seorang pria setengah baya dengan senyuman yang menenangkan
''aku baik tuan oliviander,oh iya aku ingin membeli tongkat sihir tuan''
''tongkat sihir? Memang kemana tongkatmu yang lama nak?''
''tongkatku patah saat mengikuti kelas professor gilderoy tuan'' Alenna kemudian mengeluarkan tongkat dari jubah asramanya ''ini tuan''
''ah coba kemarikan biar kulihat dulu'' tuan oliviander pun melihat kondisi tongkat nya dan tersenyum ''masih bisa di perbaiki kau tunggulah disini aku akan memperbaikinya'' ucap tuan oliviander sembari masuk kedalam ruangan dan memperbaikiny.
Alenna yang sedang menunggu tongkatnya,dia melihat ke sekeliling sudut toko tuan oliviander dan saat berdiri di jendela dia mendapati seorang professor yang sudah sejak lama Alenna suka ya dia adalah professor severus snape yang mengajar ilmu ramuan. Alenna menatap professor itu dengan dalam dan tak sadar bibirnya menyiratkan senyuman kepada professor snape. Alenna pun memberanikan diri keluar dari toko tuan oliviander wood dan menemuinya yang sedang kebingungan mencari sesuatu
''selamat sore professor snape,sedang apa disini?''
''nona Alenna pertanyaan macam apa yang kau lontarkan ha? Tentu aku sedang ingin membeli sesuatu'' jawab ketus professor snape pada Alenna sembari melihat sekeliling.ya professor snape adalah seseorang yang memiliki watak tegas dan dingin.seluruh murid menakutinya ya terkecuali Alenna ini
''oohh baiklah,sepertinya kau kebingungan prof,boleh saya bantu?'' tawar Alenna kepada severus
''tidak perlu,lalu kau sendiri disini sedang apa? Sudah hampir malam dan siswa di luar Kawasan Hogwarts?'' tanya snape menatap tajam Alenna sembari menaikan satu alisnya
''tongkatku patah saat palajaran professor gilderoy,itu makanya aku kemari hanya ingin membenarkan tongkatku''
''tongkat sihir patah?! Ceroboh sekali kau ini bukankah kau tahu itu adalah benda yang sangat penting bagi penyihir'' severus sedikit membentak Alenna dengan nada ketus dan lantang
''i-iya maaf kan aku prof'' jawab Alenna menunduk
''baiklah sebagai hukumannya kau bantu aku mencari bahan ramuan untuk kelasmu besok,setelah urusan tongkat mu itu selesai kau harus menyusulku ke toko ramuan di ujung sana mengerti nona Alenna!''
''me-mengerti professor nanti aku menyusul'' jawaban Alenna dengan nada ketakutan dan masih menunduk
''baiklah aku duluan !'' ucap professor snape sembari berlalu dari hadapan Alenna.
Alenna kembali masuk kedalam toko oliviander wood dengan wajah penuh senyuman dan Bahagia
''hukuman yang menyenangkan prof'' gumamnya perlahan dengan berjalan pelan menuju tuan oliviander wood yang tengah menunggu Alenna. Setelah itu Alenna keluar dari toko oliviander wood dan menyusul professor snape menuju toko ramuan di ujung diagon alley.
Sesampainya di toko ramuan,Alenna melihat sekitaran dan mencari keberadaan professor snape. Dia melihat banyak sekali bahan ramuan yang cukup asing baginya,karena selama kelas ramuan professor snape hanya ada tanaman yang terdapat di ruangan nya.
''yang benar saja hewan-hewan menjijikan ini akan di jadikan ramua'' ucap Alenna dalam hati dengan raut wajah yang aneh. Tak di sangka di belakangnya berdiri professor yang di cari. ya selain ahli ramuan snape juga bisa membaca pikiran semua orang dan dia mendengar semua suara yang ada di pikiran Alenna
''nona Alenna tak bisahkah kau satu hari saja tak mengeluh?'' dengan tatapan tajam sedikit memicingkan mata pada Alenna
''ti-tidak prof, a-aku hanya sedikit terkejut saja melihat semua ini'' jawab Alenna dengan sedikit kaget dan ketakutan
''baiklah,bantu aku mengambil beberapa bahan ramuan. Ikuti aku!''
Perintah severus dan berjalan di depan Alenna
''b-baik professor..'' Alenna berjalan perlahan di belakang snape,sedangkan snape berjalan di depan Alenna sembari membaca daftar bahan ramuan yang telah habis.
''nona Alenna,bisa kau ambilkan boomslang skin di wadah itu?'' sembari menunjuk satu toples berisi kulit ular. Alenna yang takut dengan ular menelan ludahnya dan berjalan mendekati toples itu lalu membukanya. Snape yang mengetahui itu memiliki ide jahil
''cepatlah,lama sekali kau Alenna. Kau ini dari asrama Gryffindor tapi mengapa takut dengan itu'' ledek severus pada Alenna yang masih ketakutan. Ucapan professornya itu membuat Alenna merasa tertantang dan mengambil boomslang skin (kulit ular hijau) dengan tangan gemetar dan memasukan kedalam kantong.
''sudah kan prof,dan tolong jangan meledek ku. Aku tidak menyukainya'' ucap Alenna padanya dengan sedikit ketus
''baiklah,baik sekarang kau saja yang mengambil semua bahan. Ambilah lacewing fly,worrywart toes,mammoth bone tanah,lintah,bubuk tanduk bicorn,bisa acromontula,tanduk graphorn, dan fire seeds''
''w-what ! lintah? Prof aku tidak mau,kau ambil saja sendiri'' ucapnya sembari melipat kedua tangannya dan membalikkan badan membelakangi snape
''baiklah,detensi tidur di hutan terlarang Bersama hagrid'' timpal snape membalas ucapan Alenna dengan menyunggingkan senyum licik
''baiklah prof,akan ku ambilkan,selalu saja detensi sebagai ancamanmu pada semua murid'' ucap Alenna berlalu dari hadapan severus dan mendengus nafas kasar. Dia mulai mengambil semua bahan yang sudah professornya katakan. Alenna mengambil semua bahan dengan penuh hati-hati,terlebih mengambil beberapa serangga yang masih hidup.
Tepat di ujung sana,severus memperhatikan Alenna dengan seksama dan tak sadar tersirat senyuman di bibir severus saat memperhatikan gadis berusia 18 tahun itu ''menggemaskan sekali kau Alenna,ingin aku mendekatimu sejak dulu namun aku sadar kau adalah keponakan dari Sirius black musuhku sejak dulu. Dan aku tau kau juga menyukaiku Alenna'' ucap severus dalam hati di barengi dengan helaan nafas Panjang. Setelah semua selesai mereka pun keluar dari toko ramuan itu dan berjalan berdampingkan. Alenna membawa semua belanjaan professor,sedangkan snape berjalan tenang tanpa membawa apapun
''bisa-bisanya dia tak membantuku sama sekali,astaga berat sekali ini'' racau Alenna di dalam hati yang tak sengaja di dengar snape. '' belajarlah untuk mengatakan secara langsung tanpa perlu menggerutu di dalam hati,nona Alenna black'' timpal snape dengan menyunggingkan senyum
''ck, bisa tidak untuk tak membaca semua isi pikiranku prof'' ucap Alenna dengan nada kesal. ''tidak,aku akan terus membaca pikiranmu jika kau tak memperbaiki attitude mu nona Alenna''. ''atittude yang seperti apa prof? aku selalu menjaga attitude ku. Jika tidak aku tak akan sudi membawakan ini untukmu''
Mendengar itu snape tersenyum miring dan melontarkan kalimat yang membuat Alenna terkejut. '' kau membawakan itu karena baktimu seorang murid kepada professor,atau kau menyukaiku hmm?'' mendengar ucapan severus,Alenna membelalakan matanya dan menghentikan jalannya. Sedangkan snape masih terus berjalan di depan meninggalkan Alenna
''k-kau apa yang professor katakana,aku tidak paham'' ucapnya yang tak di hiraukan professor kesayangannya itu ''ck prof tunggu aku.. katakana apa maksud mu ?'' kembali melanjutkan langkah kakinya dengan cepat dan kembali berjalan di sisi severus. ''apa nona Alenna? Aku benar bukan. Kata hatimu terlalu nyaring dan bisa ku dengarkan setiap kelas ramuanku termasuk tadi'' severus memberhentikan langkahnya dan menghadap pada Alenna ''bukan begitu?,jika iya katakana saja. Maka aku juga menyukai mu nona Alenna black'' ucap snape dengan menyunggingkan senyuman dan menatap kedua manik mata Alenna. Alenna tak bisa menjawab dengan kata-kata. Hanya anggukan yang bisa dia berikan kepada snape tanda ya bahwa itu benar adanya. ''tapi prof jika kau juga menyukai ku dan begitu sebaliknya,apa akan baik-baik saja ? maksudku ya aku tau kau dan pamanku adalah musuh sedari dulu'' mendengar itu snape teringat lagi masalahnya dengan Sirius dan anggota marauders lainnya ''sudah jangan kau fikirkan,itu urusanku. Baiklah sekarang kita kembali ke Hogwarts''. ''ya baiklah professor'' mereka melanjutkan perjalanan menuju Hogwarts dan di sepanjang perjalanan mereka saling terbuka satu sama lain dan saling mengungkapkan perasaan.Harusnya sih cuma segini tp kalo mau lanjut aku mau sampai 100 vote dan komen
Sekian ✨🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETHING IN DIAGON ALLEY | SEVERUS SNAPE
FantasíaMenceritakan awal mula Alenna dan Professor berambut pendek Severus Snape yang ternyata saling menyimpan perasaan