ABANG GRAB I LOVE YOU! (Hiatus)

2.kenapa setuju🐢

Setelah kepergian kenza dari rumahnya, Arini menimang kembali keputusan terkait lamaran yang telah di utarakan kenza,Arini sempat syok saat segerombolan warga datang membawa seorang lelaki, apalagi ketika mendengar penuturan dari kenza, putri satu-satunya telah di lecehkan namun ada baiknya juga laki-laki itu mau bertanggung jawab.

Aska selaku kakak dari Aul tidak tinggal diam mendengar laki-laki yang belum ia kenal mengaku bahwa adiknya telah di lecehkan. Bahkan Aska membogem mentah wajah lelaki itu dengan berutal. Mungkin kenza akan mati di tangannya namun dengan cepat warga menahan Aska.

Kini di ruangan itu hanya menyisakan Aul,Aska dan Arini. Aulia merasa akan di hakimi oleh kedua malaikatnya.

"Aul jujur sama Abang ,kamu di apain aja sama cowok sialan itu." Aska menatap Aul horor,Aul yang pertama kali di tatap seperti itu oleh Aska merasa seolah-olah tengah di telanjangi

"Lihat bunda, disini cuman ada bunda sama Abang, jujur sama bunda ." Bunda ikut melontarkan pertanyaaan yang lebih mengintimidasi dari pada pertanyaan Aska.

"Sebenarnya Aul .. Aul kesel sama bang kenza, coba bayangin masa baru aja kenal udah mengklaim Aul sebagai calon istri dia, trus pokonya nyebelin awalnya sih cuman mau jahilin dia eh dia malah ikut ngejahilin Aul dengan mengaku bahwa dia udah ngelecehin Aul, bunda plis jangan marah aul kan niatnya juga mau bercada doang."Aul berusaha meyakinkan Aska dan bundanya.

" Kalo Abang tau permasalahannya dari awal,Abang gak mungkin berani mukul dia , kamu udah bikin Abang malu di hadapan banyak orang." Aska akan sesegera mungkin meminta maaf kepada kenza karena telah memukulnya habis-habisan,akan lebih terasa memalukan jika pernikahan ini tidak terjadi.

" Aul akibat kecerobohan kamu,mau tidak mau kamu harus menyetujui pernikahan ini,kamu bisa lihat tadi sudah banyak warga yang tahu bahwa kamu korban pelecehan,namun jika pernikahan ini tidak di laksanakan warga bahkan bisa mengklaim kamu sebagai pendosa besar."Arini memegang kedua tangan Aul dan mengelusnya lembut.

"Tapi bund,Aul gak mau nikah sama tukang ojek,impian Aul tuh nikahnya sama dokter, dosen, CEO bukan tukang ojek." Aska menghela nafas kasar, memang benar jika seorang lelaki bersangkutan dengan seorang wanita hidup tenangnya akan terusik, wajah tampannya akan di permasalahkan karena terlalu tampan, kekayaannya akan di perhitungkan karena terlalu kaya,tinggi badannya, berat badannya warna kulitnya, rumit kali wahai koi betina .

"Ull kalo masalah materi bisa di cari bersama, fisik dia sudah oke karena dia emang tipe kamu,kamu pernah bilang bahwa lelaki yang kamu inginkan adalah lelaki yang bertanggung jawab,buktinya dia mau bertanggung jawab walaupun dia nggak ngelakuin apapun sama kamu." Kata-kata yang di ucapkan Aska ibarat materi yang di sampaikan dosennya hari ini,menyebalkan.

" Tapikan Aul gak cinta,sama dia bang." Aul memanyunkan bibirnya, ia sungguh menyesali perbuatannya, fitnah yang seharusnya mendapat siksa,eh ini malah dapet suami.

" Tanpa cinta aja kamu permasalahkan, bunda sama ayah aja dulunya gak saling cinta tapi bisa punya anak." Arini melontarkan candaan, suasana yang tegang berubah menjadi hangat.aul berpura-pura muntah saat bundanya berkata begitu,sedangkan Aska menahan tawanya, bundanya ini bisa saja bercanda di suasana seperti ini.

" Itu artinya bunda setuju,Abang?" Tanya Aul,tatapanya mengisyaratkan agar Aska menolaknya, namun Aska malah menganggukkan kepalanya.

"Kenapa setuju,gak rame ah, Abang ih bunda pokonya Aul gak mau nikah" Aska dan Arini terkekeh melihat raut wajah Arini yang menurutnya menggemaskan.

"Ul kamu mikir deh, kalo kamu gak jadi nikah sama dia apa kata masyarakat kalau sampai beredar bahwa kamu berbohong udah di lecehkan,lihat muka kenza babak belur karena ulah kamu, banyak yang bilang sih dia mirip sama dokter di rumah sakit GWS ,siapa tau dia orangnya" Arini kembali memberikan saran, jujur Arini belum siap jika Aul akan meninggalkannya dan tinggal bersama suaminya kelak.