3.fitting yuk 🐢

4 1 0
                                    

sekeras apapun kamu ingin merubahnya jika sudah takdir kamu bisa apa?_kenza rausdyIlham.

Hari ini matahari memang nampak bersinar tidak seperti biasanya, namun seterang apapun matahari hati ini tidak bisa menandingi raut muka kenza yang bersinar setelah sepuluh tahun lamanya berkabut.

Sekacau apapun dedaunan yang terbawa angin, keadaan Aul lebih kacau daripada dedaunan yang berterbangan di sekitar komplek. Berbagai cara dan upaya telah Aul lakukan untuk membatalkan pernikahan konyol yang terjadi karena sebuah kesalah sepele yang ia lakukan.

Aul tau fitnah lebih kejam dari pembunuhan, bahkan dia mempercayai teori tentang karma yang masih berlaku, Aul siap menerima konsekuensi, pelajaran ataupun apa asalkan jangan sampai menikah.

Tok .. tok ..tok

"Ul bunda masuk yak ?" Arini khawatir dengan keadaan Aul yang selama seminggu jarang keluar dari kamarnya.

Hmmm

Arini berjalan kearah Aul dan duduk di tepian ranjang,menghela nafas saat melihat keadaan Aul yang kacau, bulu angsa, isi dari bantal berhamburan, pakaian-pakaian telah keluar dari tempat semestinya.

"Siap-siap gih,bentar lagi kenza jemput buat fitting." Arini mengelus kepala Aul dengan sangat lembut.

"Ah bunda ,Aul gak mau." Rengek Aul dengan raut wajahnya yang di buat-buat se memprihatinkan.

"Eh tapi Bun, gak sakit kan kalo pertama kali?" Pikiran Arini di buat traveling oleh pertanyaan Aul.
Arini masih cengo dengan pertanyaan yang di ajukan Aul.

"Bun sakit gak? Kata Siska pertamanya sakit trus ujungnya nikmat sampai ngeluarin suara ... Aahh." Aul menirukan suara voice note yang di kirimkan Siska kepadanya.

"Emmm .. mending kamu siap-siap gih, kayaknya kenza udah datang deh."Arini hendak keluar dari kamar Aul namun lengannya di cekal oleh Aul.

"Bun plis Aul cuman nanya doang kok,gak bakal di tiruin ,lagian bentar lagi juga Aul nikah." Mata Aul menyimpan rasa ke ingin Tahuan sangat besar.

"Aul lain kali gak usah dengerin omongan siska, itu pembicaraan buat orang dewasa kamu masih bocil." Arini mencoba menyakinkan Aul ,agar tidak lebih memperjelas kearah mana Aul bertanya.arini pergi meninggalkan Aul yang masih Keukeh dengan pertanyaannya.

"Bocil kok udah di suruh nikah!" Emosi Aul Sulut, kesal dengan Arini bundanya karena tidak menjawab pertanyaannya,padahalkan Aul hanya ingin tahu rasanya sakit apa nikmat seperti apa yang di ucapkan Siska kepadanya. Arini bergegas ke wc untuk mengganti bajunya.

"Nanya ke bang Aska aja deh, enggak-enggak ntar gua di sangka gak hits ,aha ke bang kenza aja dah, iyaiya ke bang kenza aja." Final aul telah memutuskan pada siapa ia akan bertanya soal sakit apa tidaknya kepada kenza.

Sakit atau tidak akan ku nikmati ..

..Sampai melihatmu bercucuran air keringat

Akan ku percepat hingga kau puas..

..Pelan-pelan lah kau ingin ku lahap sekaligus

Sembari memilah-milah pakaian yang akan ia kenakan tak henti-hentinya Aul terus bernyanyi dengan lirik yang melintas di pikirannya, lirik yang baru saja ia buat mengingat peryataan Siska.

Tidak sadar sudah satu jam lamanya ia habiskan untuk memilah pakaian,tiga jam kenza habiskan untuk menunggu Aul bersiap, Aska geram melihat Aul belum keluar-keluar dari kamarnya,Aska bergegas masuk kedalam kamar Aul dan seketika pendengarannya sudah tercemar dengan apa yang ia dengar.

Sakit atau tidak akan ku nikmati ..

..Sampai melihatmu bercucuran air keringat

Akan ku percepat hingga kau puas..

..Pelan-pelan lah kau ingin ku lahap sekaligus

Siapa yang telah berani mengotori pemikiran adik polosnya, ahk apa lagi ini lirik demi lirik semakin menjadi-jadi bahkan semakin vulgar.

"Ekhemm, aul lu lama banget sih, kenza noh kelamaan nunggu."Aska sengaja berdehem untuk menghentikan nyanyian-nyanyian kotor Aul.

"Eh elu bang, gimana gua udah cantik belum." Aul mengibaskan rambutnya dan memutar-mutar kan tubuhnya.

"Lu udah cantik kaya neneknya tapasya." Aska menyeret lengan Aul dan membawanya ke lantai bawah.

"Abang ko gua di samain sama nenek-nenek ,harusnya sama kea Jihan halana, syera trus alaia ." Kenza tersenyum samar melihat perdebatan calon istri dan Kaka iparnya.

"Kenz bawa pergi Aul gih, telinga gua budek kalo Aul terus-terusan ada di sini jangan di bawa balik". Candaan Aska ,kenza dan Arini di buat geli dengan raut wajah Aul yang nampak kesal.

"Aska bego, gua sumpahin lu jerawatannn ... Is apaan sih lepasin gak." Aul berusaha melepaskan cekalan tangan kenza, bukannya terlepas kini tubuhnya ikut melayang, dasar sialan Aul tengah di angkat ala bridal style.

"Turunin gua bangsatttt." Aul meronta-ronta dan memukul bahu kenza cukup keras, Aska dan Arini tertawa terbahak-bahak, saat mata Aul menatap tajam keduanya mereka malah melambaikan tangannya jahil dan memelet kan lidahnya gemas.

Kenza menurunkan Aul di samping kursi pengemudi.

"Ell ... Elu mau ngapain." Kenza semakin memajukan wajahnya, apalagi melihat respon yang di tunjukan Aul terhadapnya membuatnya semakin ingin menjahili Aul. Kenza memegang dagu Aul dan lebih memajukan wajahnya, tak tahan melihat ekspresi Aul yang menutup matanya kenza tertawa sembari memasangkan sabuk pengaman untuk Aul.

"Kamu ngarep saya cium? Kali ini saya lagi gak mood kalo saya mau tanpa di pintapun saya akan mencium kamu." Kenza menjauhkan wajahnya menjalankan mobil sepelan mungkin.

"Gas dikit ke ,lambat banget" gerutu Aul yang geli melihat kenza menjalankan mobil begitu pelan.

Kenza menarik pedal gasnya, Aul ter lonjak kaget dengan penggerakan kenza yang begitu cepat jika saja ia tidak memakai sabuk pengaman apa kabar dengan jidat mulusnya.

"Kalau mau mati jangan ngajak Aul" ucap Aul yang masih terkejut, kenza melirik Aul sekilas tidak ada yang tahu bahwa kenza tengah tersenyum manis melihat ekspresi Aul, baginya bahagia itu sederhana selama sepuluh tahun ia baru menyadari mengapa Tuhan masih mempertahankannya di dunia ini , karena ada Aul yang di takdirkan bahagia bersamanya.

"Pelan salah, di gas salah, kamu maunya gimana hmm" tanya kenza alisnya terangkat menambah kesan dingin yang dulu tertanam namun semenjak kenza bertemu dengan Aul perlahan sikap itu mencair layaknya es batu.

"Ya .. ya jangan sampe ngajak mati juga Aul kan orangnya mudah kaget" di mana sikap galak Aul ,yang selalu meronta jika di ajak bicara oleh kenza , kenza mengernyit heran apa ada yang salah hingga raut wajahnya kini berubah. Kenza terdiam ia melirik arah tangannya dan benar saja di sana tangannya tengah menggenggam tangan Aul erat. Tautan tangan kenza kah yang membuat suasana Aul berubah jika benar maka kenza akan sering melakukannya.

"M ..maaf saya gak sengaja" melihat Aul yang menajamkan mata kearahnya buru-buru kenza mengangkat tangannya, namun bukannya kembali meneruskan perjalanan keduanya malah tengah sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Kapan nyampenya kalau dia terus" gerutu Aul, kenza yang menyadari kembali melajukan mobilnya, ouh kemana sifat kenza yang pemberani ,kenza yang percaya diri, kenza yang asal bicara? Jawabannya beda cerita sekarang kenza tengah di Landa kegugupan yang amat teramat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ABANG GRAB I LOVE YOU! (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang