⭐️Prolog⭐️

2.2K 97 13
                                    

"Kamu.. Kamu suka ya sama saya?"

Marina yang sedang membereskan kertas-kertas berantakan itu terlonjak kaget mendengar suara itu. Ia seperti mematung. Entah kenapa ia tak berani membalikkan badannya.

Suara itu.. Suara yang seperti ia kenal... Suara yang...

Tapi ia mengenyahkan pikirannya. Mana mungkin sih orang itu?

Mencoba menyadarkan dirinya dari tak kepastian itu, ia berbalik.

Senyum itu...

Lelaki itu menatapnya dengan senyum geli yang tertahan.

Karang Kharisma Atmaja....

Mendadak nafasnya tertahan. Kakinya terasa lemas hingga tangannya memegang ujung meja.

Mimpi, apakah ini mimpi?

Karang Kharisma Atmaja..

Sekali lagi dia merapalkan nama itu didalam hatinya.

Cinta pertamanya.. Berdiri didepannya dan mengatakan bahwa apa benar Marina menyukainya?

Ini mimpi, bukan?

Lelaki yang berada didepannya itu hanya menaikkan satu alisnya, matanya terlihat bercahaya dan bibirnya tersenyum manis menampilkan lesung pipinya yang membuat Marina hampir meleleh.

Jika ini mimpi maka jangan bangunkan aku Tuhan!

"Kamu kok diam aja sih? Gajawab pertanyaan saya?"

Tunggu... Jadi ini nyata?, Marina membulatkan matanya.

"Ka... kakak bicara dengan siapa ya?", tanyanya gelagapan, serasa ada batu yang tertahan di kerongkongan Marina. Orang yang berada didepannya itu menatapnya geli.

"Yah sama kamu lah. Kamu ga liat diruangan ini gaada orang lain selain kita?" Pernyataan itu membuat Marina kembali tercekat. Dia melihat ke sekeliling, ruangan OSIS ini kosong!

Dan yang lebih mengagetkan lagi ketika Karang bilang, KITA.

Tolong siapkan seperangkat sayap di punggungnya, sepertinya ia harus terbang ke surga sekarang!

"Ja... jadi?"

"Yah.. Saya 'kan nanya kamu. Kamu suka ga sama saya? Itu aja kok susah sih dijawab..." kekehan yang keluar dari bibir Karang membuat Marin menahan nafasnya. Dengan keberanian yang tertinggal ia mencoba menatap mata berwarna cokelat itu.

"Kenapa kakak nanya itu ke saya?" Ia menekankan kata itu.

Karang menaikkan alisnya, "Yah.. Anggap saja saya benar-benar penasaran."

Penasaran? Pernyataan itu membuat Marina mengerutkan dahinya bingung.

Seorang ketua Osis SMP yang begitu di segani oleh setiap kalangan di sekolahnya, dikagumi oleh teman-temannya, dan begitu banyak penggemarnya... Menanyakan ia penasaran bahwa Marina menyukainya atau tidak?

Juga.. Darimana dia tau bahwa Aku menyukainya?-

Ini benar-benar bukan mimpi, ya?

"Saya dari tadi nunggu jawaban kamu loh.." Suara itu kembali menyadarkannya dari lamunan, terdengar nada tak sabaran dari kata-kata Karang.

Oke, dia benar-benar harus memastikan ini benar-benar mimpi atau bukan.

Marina menarika nafas dalam-dalam lalu menatap langsung ke manik mata Karang, baru ia sadari warna mata Karang berwarna cokelat pekat. Seketika ia merasakan kupu-kupu terbang didalam perutnya.

"Kalau saya jawab iya gimana, kalau saya jawab enggak juga gimana?"

That's all. Marina sudah mengatakannya.

Dan sekarang aku akan terbangun dari mimpiku setelah mendengar suara teriakan mama dan-

Kekehan itu sekali lagi terdengar. Marina benar-benar terlonjak.

Astaga aku benar-benar bermimpi atau bukan-

Ia melihat Karang melangkah mendekatinya, membuat Marina refleks mundur dan menabrak ujung meja.

"Kalau enggak ya ga apa-apa. Kalau iya ya... kamu jadi pacar saya."

Marina mendadak tak bisa bernafas. Dia terlalu shock atas pernyataan itu. Dan otaknya sama sekali tak bisa berpikir lagi. Dia benar-benar shock.

Kini Karang sudah berdiri didepannya, jarak mereka terbilang cukup dekat. Dengan tangan kanan yang terangkat dia menyentuh dahi Marina dengan jari telunjuk.

"Kalau diam berarti tandanya iya, berarti kamu resmi jadi pacar saya."

Rasa sentuhan itu masih terasa didahi Marina, hingga ia menyentuh dahinya sendiri dan menatap Karang dengan tak percaya. Perlakuan dan seringaian lelaki itu membuktikan segalanya.

Dia baru saja ditembak oleh cinta pertamanya dan ia mengiyakan pernyataan itu tanpa sepatah kata apapun!

Astaga, Ini benar-benar bukan mimpi!!!! Seorang Karang Kharisma Atmaja beneran nembak gueeee!


Yang Marina tak tahu ialah, kejadian itu adalah awal mula dari segala kekacauan di masa depannya.


**

Recalling HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang