4. Tatapan Itu

128 14 0
                                    


MARINA

'Aku takkan membiarkan kamu pergi lagi. Sejauh apapun kamu lari, Aku akan tetap menemukan kamu. Karena apapun yang akan terjadi, tempat kamu hanya disamping aku. Kamu tau 'kan aku orangnya gimana?'

Astaga!

Demi lesung pipinya Hyunbin, kalimat itu terus terngiang-ngiang diotakku. Sebisa mungkin aku mencoba menghapusnya, berpuluh kali ingatan itu kembali ke otakku. Kalau sudah begini rasanya aku ingin meminjam alat untuk menghilangkan ingatan dari kantung ajaibnya Doraemon, atau alatnya pasukan Men In Black, sayangnya itu hanya imajinasi semata -yang membuatku ingin menangis meratapi nasib yang tak indah ini.

Saat ini, aku sedang mengadu nasib di kelas Bahasa Indonesia, kelas Mata Kuliah Umum kami. Sumpah, aku tak mengerti apa yang sedang di terangkan oleh pak tua- maksudku professor kami yang bersahaja- itu. Seperti typical mahasiswa-mahasiswi lainnya-oke sebenarnya ini tak patut dicontoh-, aku mengambil handphone-ku dari dalam tas dan memainkannya secara diam-diam.

Kulirik sekilas keadaan sekitar, oke aman. Maksudku aman untuk bermain handphone, hahaha. Mei pun matanya saja sudah terpejam dan sekarang kuyakin jiwanya sepertinya sudah sampai di Kutub Utara. Cuma Any yang sedang fokus mendengar dan menulis dicatatannya duduk didepanku. Aku hanya menggelengkan kepalaku.

Kubuka beberapa aku media sosialku. Hah, isinya kalau bukan spam ya berita ga penting. Maklum, kalau timeline-nya jomblo ya isinya sampah semua. Eits, sorry aku bukan jomblo ya, aku single berpendirian dan berpendidikan. Hahahah. Single mingle to binggooo ntah apalah itu.

Tak sengaja, aku membuka akun facebook grup BEM angkatan kami (isinya ya anggota ospek untuk tahun ini) dan mencari update-an info terbaru, maklum hari minggu ini aku dan Mei akan mengikuti ospek seleksi kedua (yah dengan sangat disayangkan aku, Mei dan Any lulus seleksi pertama).

Yang kulakukan scrolling kebawah, dan scrolling lagi. Lupa aku beri tahu ya kalau aku itu stalker yang handal? Habisnya kepo itu wajib loh, kalau enggak ya mati penasaran deh. Pfft..

Dan mataku-yang handal ini menangkap sesuatu yang tak ingin aku lihat saat ini. Salahkan mataku yang handal ini. Apalagi kalau bukan akun-nya sang maha ketua BEM yang di agung-agungkan itu.

Ya aku berbicara tentang akun-nya Karang Karisma Atmaja.

Dan tanpa sengaja aku meng-klik akun-nya, oke.. aku mengaku, aku sengaja. Karena jiwa stalker akut nan kepo ini masih melekat dijiwaku, walaupun pastinya nanti aku menyesal atas hal yang aku perbuat ini.

Huft, untung akunnya tidak di gembok alias private. Eh? Untung?! Abaikan pernyataanku tadi!

Kulihat 4 hari yang lalu ia mem-posting status terbarunya, beserta gambar kupu-kupu yang hinggap dijari telunjuk-entah jari telunjuk siapa.

4 hari yang lalu, berarti seminggu setelah kejadian diruangan itu terjadi.. seketika pikiranku melayang kembali. Eh fokus Marin!

Aku menganga melihat isi statusnya itu, apa-apaan dia?! Bukannya geer, tapi... Itu seperti ditujukan kepadaku bukan..?

'Now, I meet you again, and I swear, I'll never let you go again..'

                                        Karang Kharisma Atmaja, Posted 4 days ago

Seperti ada kupu-kupu yang bertebangan di dalam perutku, rasanya aneh sekali. Rasa apa ini? Badanku mendadak merinding, tapi entah mengapa aku menyukai rasa ini... rasa lama yang tiba-tiba muncu-...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Recalling HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang