01. Kesedihan yang terus datang

1.2K 119 21
                                    

05.30 AM

BUGH!
Perut Kenma di pukul ayahnya Di hari ulang tahunnya yang ke 17 hingga Kenma terbaring di lantai, meringis kesakitan sambil memegang perutnya.

"Dasar anak bajingan! Hari ini kau tidak boleh  sekolah!"

BRAK!
Ayah Kenma membanting pintu kamar Kenma dengan penuh emosinya. Kenma mencoba bangkit sekuat tenaga lalu dia pergi ke kamar mandi dan membuka bajunya. Terlihat banyak bekas luka dan memar di sekujur tubuhnya. Kenma memandangi tubuhnya dengan tatapan jijik. Dia tidak suka dirinya, dia membenci dirinya dan dia selalu bertanya tanya kenapa dia yang harus di lahirkan ke dunia ini, kenapa bukan orang lain saja? Apakah memang harus dia yang terlahirkan di dunia ini?.

Kenma menghela nafas berat. Dia mulai mandi dan bersiap-siap pergi ke sekolah, tidak peduli dengan larangan ayahnya yang tidak mengijinkan nya sekolah. Di saat ayahnya melarangnya di situ dia teringat kata kata ibunya bahwa dia harus terus mencari ilmu karna itu Kenma selalu nekat untuk pergi ke sekolah.

Sudah pukul jam 6 lewat. Kenma harus pergi ke sekolah diam diam agar ayahnya tidak mengetahui nya.

•••

Saat sampai di sekolah Kenma langsung duduk di samping sahabatnya Yaku.
"Loh Kenma? Tumben masuk sekolah hari ini?" Kenma hanya melirik Yaku, sahabat dari kecilnya itu dan membuang muka. Tidak peduli dengan apa yang di ucapkan Yaku barusan.

Kenma di kenal di sekolah sebagai anak yang dingin dan malas bersosialisasi, bahkan hanya untuk berbicara dia sangat malas.

Pelajaran berlangsung selama 2 jam sampai akhirnya bel istirahat berbunyi.

"Ken kau tidak makan?" Tanya Yaku

"Tidak"

"Apa kau ingin tidur?"

"Iya" kata Kenma sambil menyandarkan kepalanya di meja dan mulai memejamkan matanya.

"Kalau begitu aku akan menjagamu disini"

"Terserah" gumam Kenma dan mulai tertidur. Yaku yang melihat Kenma tertidur langsung tersenyum tipis sambil mengelus surai puding Kenma.

Yaku sahabat kecilnya Kenma. Yaku tau kalau orang tua Kenma memperlakukannya dengan buruk dan kasar. Dia tau saat ini pasti tubuh Kenma sedang terluka, tapi Yaku selalu memberikan obat untuk Kenma gunakan saat tubuhnya terluka dan Yaku tau kalau Kenma tidak akan memakai obat pemberiannya itu. Jadi sesekali Yaku akan datang kerumah Kenma dan mengobati tubuhnya dan juga melihat keadaan sahabat mungilnya itu. Kenma sudah melarang Yaku untuk berhenti datang, alasannya karna itu akan menyusahkan Yaku, tapi Yaku tetap keras kepala dan memaksa agar dia di bolehkan untuk datang.

KRINGG!
Bel masuk berbunyi. Mendengar itu Yaku langsung membangunkan Kenma.
"Ken... Mau seberapa lama kau tertidur? Ayo sudah bel loh" kata Yaku sambil mengguncangkan Tubuh sahabatnya itu.

*Skip pulang
Kenma sudah sampai di depan rumahnya, dia membuka pintu perlahan dan melihat kanan dan kiri isi rumahnya. Saat Kenma sudah merasa aman Kenma langsung lari ke lantai 2 menuju kamarnya.

CKLEK
"Dari mana kamu?" Kenma terkejut dengan suara familiar itu. Kenma langsung melihat ke seseorang yang sedang duduk di kasurnya.

"S-sekolah"
dengan gelagapan Kenma tetap mencoba menjawab pertanyaan ayahnya yang sedari tadi sudah menunggu kepulangannya di kamarnya.

Ayah Kenma berdiri lalu jalan menghampiri Kenma.

BUGH!
Ayah Kenma memukul keras pipi Kenma sampai mengeluarkan darah segar di sudut bibirnya. Kenma memegang kuat pipinya, meringgis sambil menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Dasar anak kurang ajar! Bukankah aku sudah mengatakannya padamu untuk tidak pergi ke sekolah!" Ayah Kenma mencekik leher Kenma kencang dan membantingnya ke lantai sehingga membuat Kenma terbaring lemah.

BRAK!
Ayah Kenma keluar kamar dengan membanting pintu kencang sehingga membuat Kenma agak kaget karna suaranya.

Saat ayah Kenma sampai di lantai 1 dia langsung bertemu Yaku yang sedang membawa kantung plastik, entah apa isinya.

"Ah maaf paman, apa ada Kenmanya?"

"DI KAMAR!" Teriak ayah Kenma membuat Yaku terkejut.

"I-iya terimakasih paman" kata Yaku sambil berlari menaiki anak tangga rumah Kenma.

Yaku sengaja datang lebih awal hari ini, karna tiba² saja perasaanya menjadi tidak enak.

CKLEK
Saat Yaku membuka pintu Yaku melihat Kenma terbaring di lantai, sedang mencoba bangkit tapi selalu terjatuh lagi. Benar saja perasaan tidak enak Yaku terhadap Kenma.

(Emg insting emak mah gk bisa dilawan😏 -author)

"Kenma!"

Yaku berlari menghampiri Kenma dan langsung menggendongnya dan membaringkannya pelan di kasur dengan sangat hati².

"Astaga Kenma" Dengan paniknya Yaku berlari ke dapur meninggalkan Kenma di  kamarnya.

Yaku mengambil baskom, handuk kecil dan mengisi baskom itu dengan air hangat. Setelah itu Yaku langsung bergegas lagi ke kamar Kenma. Saat sampai di kamar Kenma, Yaku langsung duduk di pinggir kasur, memeras sedikit handuk yang sudah tercampur dengan air hangat dan mengkompresnya ke pipi Kenma yang di pukul tadi.

"Ngh!" Kenma melenguh kecil dan agak menjauhkan pipinya dari handuk hangat itu karna sentuhan tiba².

"Kenma... Tahan sebentar ini akan membuatmu merasa lebih baik" kata Yaku sambil mengambil dagu Kenma dan mengarahkannya menghadap Yaku dan kembali mengkompresnya. Kenma hanya menutup matanya dan meringgis pasrah dengan tindakan Yaku.

Setelah mengkompres pipi dan leher Kenma, Yaku membantu Kenma untuk duduk. Yaku menyuruh Kenma untuk membuka bajunya.
Saat Kenma membuka bajunya dan memperlihatkan tubuh mungilnya itu, Yaku langsung menatap Kenma dengan tatapan sedih, benar² menyakitkan melihat sahabat Kesayangannya itu seperti ini. Ada sangat banyak luka gores dan memar di sekujur tubuh Kenma. Dengan pelan, lembut dan hati² Yaku mengolesi obat salep yang dia bawa ke luka Kenma.

"Kenapa kau datang?"

"Astaga kata terimakasih lebih baik daripada pertanyaan itu Kenma" kata Yaku sambil terus mengolesi obat salepnya.

"...."

"Maaf-"

"Tenang saja. Aku hanya memiliki firasat buruk tadi, jadi aku langsung kesini" potong Yaku.

Yaku sama sekali tidak ingin mendengar perminta maafan dari Kenma, Yaku tidak ingin Kenma menyesali apapun, Yaku hanya ingin Kenma terus berjuang demi dirinya dan menemukan kebahagiaan nya.

"Oh ya kau harus makan dulu Kenma" kata Yaku sambil mengeluarkan kotak makanan dari plastik yang dia bawa tadi.

Kenma meliriknya dengan tidak nafsu.
"Apa itu?" Tanyanya.

"Aku membawakanmu nasi dan daging" kata Yaku dengan tersenyum lebar.

"Aku tidak lapar" kata Kenma sambil membuang muka.

"Jika kau tidak makan aku akan membawa Nintendo dan Hp mu pulang ke rumahku dan tidak akan ku kembalikan sampai kau mau makan" ancam Yaku.

"Kau!-"

"Makan" potong Yaku lagi.

"Dasar licik" celetus Kenma.

"Ha'i ha'i. Sekarang aaaa" kata Yaku sambil menyodorkan sumpit ke depan mulut Kenma. Kenma membuka mulutnya pasrah, dia tidak bisa melawan ancaman Yaku. Dulu dia pernah melawan ancaman Yaku dan ternyata Kenma melakukan hal yang salah. Yaku bukan hanya sekedar mengancamnya, dia akan benar² menyita Nintendo atau Hp Kenma dalam waktu yang lama. Maka semenjak itu Kenma tidak berani lagi melawan ancaman Yaku.



TBC

Don't giveup (Kuroken)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang