06. Akhirnya kau sadar

684 90 12
                                    

"Ayahnya selalu memperlakukan nya dengan buruk. Ayahnya yang membuatnya memiliki panick attack yang bisa kambuh kapan saja. Itu lah alasannya dia selalu tidak ingin berkomunikasi dengan orang, Karna dia punya ketakutan yang berlebihan. Kuro... Jika kau memang menyukai Kenma... Tolong jaga dia dan jangan pernah sakiti dia, dia sudah sangat tersakiti Kuro" kata Yaku  panjang lebar.

"Jangan anggap aku yang terburuk untuk Kenma, Yaku. Aku bisa menjaganya lebih darimu" kata Kuro dengan nada yang sangat meyankinkan dan Yaku yang mendengar hal itu pun tersenyum kecil.

"Baiklah... Aku percaya padamu"

"Terimakasih" kata Kuro dengan senyum lebarnya yang ia perlihatkan ke Yaku.

"Yaku..."

"Ya?" Yaku terlihat bingung karna perubahan ekspresi Kuro yang berubah dengan tiba² saja.

"Aku..."

"Ya? Kau kenapa?" Tanya Yaku dengan agak tidak sabar.

"Aku akan membawanya pulang ke rumahku"

"A-apa?... Apa kau yakin?"

"Tentu!" Yaku yang mendengar itu pun menghela nafas dan kembali tersenyum kecil.

"Baiklah! Jaga dia Kuro! Dan jangan lupa saat dia bangun, paksa dia makan yang banyak ya" kata Yaku dengan penuh semangatnya kali ini.

"Tentu, kau bisa mengandalkan ku"

•••

Cahaya matahari masuk menerobos paksa jendela yang tertutup rapat dengan tirai itu.
Kenma membuka matanya perlahan lalu dia mencoba untuk mengerakkan tubuhnya tapi tidak bisa?

"Ngh... Dimana aku?" Gumamnya dengan suara yang sangat pelan.

Kenma terus merasakan kepalanya yang berdenyut dan pandangan nya yang buram. Tubuhnya terasa sakit dan berat seperti ada sesuatu yang menindihnya. Saat kesadaran Kenma mulai jelas dan pandangannya yang mulai jernih, Kenma sadar bahwa ada seseorang yang memeluknya, saat dia menaikkan kepala untuk melihat wajah orang itu, Kenma kaget.

"A-apa yang kau lakukan!" Kata Kenma sambil mendorong paksa dada bidang orang yang memeluknya itu, ya walaupun dia tidak memiliki tenaga tapi Kenma tetap berusaha mendorongnya.

"Mmh... Hoammm... Kenma? Kau sudah bangun?"

"Lepaskan aku Kuro" ucap Kenma yang masih setia mendorong dada bidang Kuro, walaupun Kuro tidak berpindah tempat sedikitpun.

Bukannya mendengarkan tapi Kuro saat ini malah menarik tubuh Kenma lebih dekat, menyembunyikan kepalanya di dada nya dan memeluknya dengan sangat erat.

"K-kuro... Lepas... Aku tidak bisa bernafas" ucap Kenma yang sudah di ambang kematian karna pelukan Kuro yang membuatnya sesak nafas.

Kuro pun melonggarkan pelukannya dan Kenma yang melihat kesempatan itu mendorong paksa tubuh Kuro menjauh darinya dan mengambil selimut Kuro dan menenggelamkan tubuhnya di dalam selimut. Kuro yang melihat itu tersenyum gemas dengan tingkah Kenma. Kuro duduk menghadap Kenma dan terus memperhatikan gumpalan selimut itu, tidak berniat sedikit pun untuk melirik objek lain.

"Apa yang terjadi?" Tanya Kenma dengan suaranya yang selalu kecil namun bisa di dengar Kuro.

"Kau pingsan selama 2 hari penuh, aku absen dari kelas ku agar aku bisa menjagamu dan semalam wajahmu terlihat sangat kedinginan, padahal kau sudah memakai selimut yang tebal jadi aku berinisiatif untuk memeluk mu agar kau hangat" Kenma yang mendengar itu mengeluarkan kepalanya dari balik selimut dan mengintip Kuro.

'k-kawai!' batin Kuro yang melihat Kenma mengintip dari balik selimut. Segera Kuro mengalihkan pandangannya agar pipinya yang memerah tidak di lihat Kenma.

"Pokonya sekarang kau harus istirahat dulu, aku akan mengambilkan mu makanan jadi jangan beranjak sedikit pun" kata Kuro sambil meninggalkan Kenma yang masih mengintip dari balik selimutnya.

•••

Kuro datang dengan Dengan nampan berisi nasi, chicken katsu, sayur dan teh hangat lalu memberikannya langsung ke Kenma.

Kenma langsung memakannya tanpa protes apapun Lagi. Kenma sudah menyadari bahwa berdebat dengan Kuro itu tidak berguna. Kenma memakan makanan yang Kuro berikan dengan tidak nafsu, walaupun tidak nafsu Kenma tetap mencoba untuk menghabiskannya.

Setelah semua makanan dan minuman habis, Kenma terdiam mencoba untuk mencerna makanannya karna dia merasa akan memuntahkan semuanya saat ini.

"Apa masalahmu dengan ayahmu" Kenma tersentak mendengar pertanyaan tiba² dari Kuro tapi Kenma tetap mencoba untuk tenang.

"Tidak ada" kata Kenma mencoba menutupi semua kebenaran di kehidupannya. Kuro yang mendengar itu, menarik lengan Kenma dan mendekatkan wajahnya ke wajah Kenma.

"Jangan berbohong padaku Kenma! Aku tau semua lukamu itu berasal dari ayahmu!" Bentak Kuro.

"A-apa... A-aku..." Kenma terkejut karna bentakan Kuro hingga membuat dirinya ketakutan dan nafasnya yang mulai sesak.
Kuro yang baru mengingat Kenma memiliki panick attack langsung memeluknya dan menyesal. Melihat Kenma seperti itu sangat menyakitkan bagi Kuro.

"Maafkan aku" gumam Kuro sambil mengusap surai pudding Kenma dan berharap Kenma kembali tenang.

Setelah beberapa menit dengan posisi itu, nafas Kenma sudah mulai tenang dan dirinya juga sudah kembali relax. Kuro melepas pelukannya lalu menggenggam bahu Kenma dengan lembut.

"Jangan pendam semuanya sendirian Kenma... Sekarang ada aku disini... Kau bisa berbagi masalahmu denganku... Kau juga berhak dengan itu. Memendam semuanya sendirian itu tidak baik" ucap Kuro kali ini lebih lembut dari biasanya.

"A-aku..."



TBC.

Don't giveup (Kuroken)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang