2. kasus baru

1.3K 242 50
                                    

Emang bener penglihatan mata si om2 yg nawarin dek rafa itu, tatapan matanya ngajakin bgt ...
tante daftar jadi sugar mommy sama kak melan boleh ga dek? 😆🙈

Rafael POV

"Namanya Shanti, umur tiga puluh dua tahun, masalah pacar cemburuan"

Kak Melan memberikan secarik kertas berisikan informasi klien yang hendak menyewa jasaku.

Aku membaca dengan teliti setelah memakai kacamata.

"Sejak kapan elu pake kacamata?" Suara kak Melan terdengar bingung dengan menarik kertas yang sedang aku baca, wajahnya tepat berada di depanku.

"Sejak beberapa puluh menit yang lalu" Jawabku lalu kembali melanjutkan membaca.

"Minus?" Tanyanya lagi.

"Nggak, lucu aja liatnya pas tadi gue mampir ke mall" Jawabku cepat.

"Konyol, gak keren ah elu pake gitu, kesannya kaya..."

Kalimat kak Melan menggantung.

"Kaya apa?" Tanyaku memintanya melanjutkan perkataan.

"Nggak jadi, udah kelar bacanya?" Tanya kak Melan.

"Mungkin udah kelar dari tadi kalau elu nggak ngajakin gue ngomong" Aku kembali fokus membaca kata demi kata yang tertera di kertas.

"Elu gak bakalan pake kacamata itu kalau ketemu klien atau lagi kerja, kan?" Tanyanya setelah beberapa menit berlalu dengan menggerakkan kedua tangannya ke atas membentuk tanda kutip.

Aku mengerti arti 'kerja' yang dia maksud. Bukan artian kerja harianku di sebuah perusahaan retail menjual barang-barang import kebutuhan restoran, tetapi kerja di bawah naungannya.

"Memang kenapa sih? Gue keliatan aneh pake ginian? Padahal lucu, kesan anak nerdy nya dapet banget" Aku terkekeh.

Kak Melan berdecak malas.

"Justru itu, kita gak ngejual jasa pria yang keliatan culun tapi ternyata tukang bikin cemburu"

"Kesan elu musti keliatan bad boy tapi charming" Lanjutnya sambil meraup popcorn caramel buatannya sendiri dari mangkuk besar.

"Kesan itu kan udah berjalan setahun, gue pengen ganti image" Ucapku sembari meletakkan kertas ke atas meja.

"Jangan Raf, aneh" Sahut kak Melan.

"Aneh?" Tanyaku dengan tangan terulur mengambil seraup popcorn.

"Nanti bisa bikin pasangan dari klien-klien yang nyewa elu itu gak cemburu" Jawabnya sambil mengunyah.

"Kesan charming sama bad boy udah biasa banget, gue pengen ngerubah image, bagusnya gimana ya?" Tanyaku.

"Asal jangan jadi diri elu sendiri aja, gue gak suka nanti elu malah kebawa perasaan" Ujar kak Melan.

"Inget peraturan pertama, 'tidak di perbolehkan main hati atau perasaan'" Kak Melan mengingatkan peraturan yang dia buat sejak awal kami membuka bisnis ini.

"Ck, gue selalu ingat sama peraturan-peraturan yang ada, tapi mantan-mantan klien kita yang selalu melanggar peraturan itu"

"Kontak di handphone gue lebih banyak blokiran nomor dari pada nomor yang kesimpan" Lanjutku lagi.

"Seharusnya elu bisa nyortir klien-klien yang mau pake jasa kita kak, jangan sembarang terima" Aku mengeluarkan sedikit unek-unek mumpung waktunya tepat.

"Gue gak sembarangan, yang make jasa kita itu dengar dari iklan mulut ke mulut, dan selama mereka gak keterlaluan ya cuekin aja" Ucap kak Melan santai.

Bahuku mengedik menanggapinya. Ya selama ini mereka memang tidak melewati batas, hanya saja setelah aku menyelesaikan tugas, kebanyakan dari mereka selalu berusaha mengajakku keluar dengan dalih mau mentraktirku makan malam atau sekedar minum kopi. Alasan mereka karena ingin berterima kasih secara langsung padaku.

Kak Melan melarangku untuk menanggapi mereka, pesan-pesan yang mereka kirimkan padaku selalu kak Melan yang membalas.

'Kalau mau terima kasih lebih baik mentahnya aja, nomor rekeningnya masih nyimpen kan? Thank you tawaran makan malamnya'

Kak Melan selalu membalas demikian pada mereka, alasannya agar mereka berpikir kalau aku itu pria materialistis, jadi mereka akan berpikir ulang untuk mendekatiku.

"Jadi tetap mau ganti image jadi nerdy?" Tanyanya.

"Gak tau, jadi bad boy juga bertolak belakang sama sifat gue" Jawabku.

"Tapi selama ini elu sukses kok jadi cowok bad boy, buktinya mantan-mantan klien banyak yang beneran tertarik sama elu hehehe..." Kak Melan terkekeh.

"Jadi cowok cool aja, sedikit nyerempet sama sifat asli elu" Usul kak Melan.

"Nanti gue malah kebawa perasaan" Sahutku.

"Elah, ribet bener, udah tetap aja pake image yang dulu lah, toh elu udah tau karakter yang elu peranin" Kata kak Melan sembari menepuk lenganku.

Aku berpikir lalu mengangguk, benar juga.

Turuti apa kata manajer simatupang ajalah, seorang manajer pasti lebih berpengalaman melihat situasi dan kondisi pasar.

"Jadi gimana? Udah bisa beroperasi?" Tanya kak Melan semangat.

"Bayarannya lunas di muka, Shanti ini pernah liat aksi elu secara langsung beberapa bulan yang lalu pas temannya nyewa jasa elu" Lanjut kak Melan.

"Dia mintanya mulai kapan?" Tanyaku sambil mengibas-ngibaskan kertas yang tadi aku baca.

"Ya secepatnya, dia pengen buru-buru putus dari pacarnya itu" Jawab kak Melan.

"Tapi elu musti hati-hati, pacarnya Shanti itu temperamen, gue takut elu nanti malah berantem sama pacarnya" Kak Melan memberikan peringatan awal padaku.

"Gue gak mau kejadian yang dulu terulang kembali, pacar klien kita berujung babak belur karena kalah berantem sama elu" Lanjutnya lalu mengunyah popcorn nya lagi.

Aku meringis.

Salah pria itu juga karena sering memukul pacarnya padahal pacarnya sudah meminta putus secara baik-baik sebelum akhirnya menyewa jasaku.

Untungnya kami tidak berakhir di kantor polisi dan berujung damai.

Saat itu kak Melan sangat ketakutan.

Aku mengangguk pelan.

"Ok, gue masuk kamar dulu, besok malam mulai beroperasi, nite kak" Pamitku sebelum berjalan melangkah ke kamar.

Malam ini harus tidur lebih awal guna menyongsong esok hari, hari di mana aku memulai beroperasi, semoga saja pacar dari klienku itu mau menerima berakhirnya hubungan mereka secara lapang dada.

Besok aku tidak secara langsung bertemu dengan pacarnya klien karena aku harus menjalani beberapa kali pertemuan terlebih dahulu dengan si klien agar terlihat natural di mata pacarnya.

Alasan para klien untuk putus dari pacar-pacar beragam alasan, tidak semua sama.

Kasus kali ini saja karena sang pacar cemburuan, kalau di sambung-sambung cocok juga pacarnya itu mempunyai temperamen tinggi.

Sepertinya kasus kali ini aku harus extra hati-hati seperti saran kak Melan barusan.

Ok, time to sleep now.

Tbc

Selamat bobo dek rafa, semoga pules bobo nya ya, biar bsk seger 😘😘

(Wkwkw tante mulai halu) 😅

16/5/21

SimatupangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang