(END)[BL] Psychic (灵媒)

47-50

Psychic Chapter 47:

Sebelum itu, Layar Putih sudah mengalami perasaan tertelan oleh Van Gogh, tapi kali ini sama sekali berbeda dari yang terakhir. Pada saat itu, Van Gogh tampaknya hanya "mencicipi" seleranya, tetapi kali ini benar-benar dibersihkan dan dicuci di dalam dan luar.

Ombak dingin yang dalam bergelayut di jantung gorden putih, air laut mengalir deras, panik menggulung van Galo, dan gorden putih yang kehilangan mereka bukan saja tidak terasa tidak nyaman, tetapi malah mulai panas, panas, dan lembut. Seluruh tubuh terasa basah di sumber air panas, yang nyaman dan tidak nyaman.

Baru pada saat itulah dia menyadari lebih dalam - hal-hal yang dihisap Van Gogh telah memengaruhi kesehatan dan kehidupannya. Sebelumnya, dia seperti cabang pohon yang sudah rusak dan berjamur, benar-benar mati; tetapi sekarang dia terpapar sinar matahari untuk menghilangkan bintik-bintik jamur yang akan menyebabkannya membusuk perlahan, dan kemudian direndam dalam air mata air yang jernih. Di sini, sel-sel yang tidak aktif sepenuhnya pulih, mengirimkan tunas daun hijau.

Dingin yang dalam digantikan oleh arus yang hangat, energi yang mati dikeluarkan oleh vitalitas, dan tirai putih dipenjara di antara lengan Van Gogh. Tampaknya hanya persegi kecil dunia ini yang bisa berputar, tetapi sepertinya mengintip ke dalam dunia yang aneh. Dia menatap lurus ke arah pria di depannya, pikirannya kacau, tapi hatinya berangsur-angsur menjadi panas.

Tampaknya setelah waktu yang lama, pada kenyataannya, hanya sepuluh menit, Van Gogh berhenti merokok, menunjukkan sedikit ekspresi. Tirai putih yang terperangkap di lengannya sangat menahan guncangan di hatinya, dan bertanya dengan suara bisu: "Apakah tidak apa-apa?" Dia berkeringat di seluruh sekarang, keringat difumigasi oleh suhu tubuh yang berlebihan, terlihat sangat malu, Tapi itu menunjukkan kenyamanan dan kemalasan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Tanpa pengaruh nasib buruk, nasib buruk dan nasib buruk, dia merasa bahwa darah dan sumsum tulangnya didorong oleh vitalitasnya dan mulai mendidih.Jika dia memiliki kondisi, dia bisa memanjat hingga ribuan kilometer gunung dalam satu napas, yang luar biasa. Sangat!

Van Gogh juga mengenang kembali perasaan bahwa tubuh dan jiwa dipenuhi pada saat yang sama. Dia melangkah mundur perlahan dan tersenyum puas: "Oke. Kali ini, Tuan Bai mungkin akan beruntung untuk waktu yang lama."

Tirai putih segera menyadari arti kata-katanya, tetapi tidak merasa kecewa. "Apakah tidak ada solusi lengkap?" Bahkan, dia tidak terobsesi dengan solusi sekali-untuk-semua, karena Van Gogh adalah kolaborator yang baik. .

"Tidak, nasibmu tidak berubah, jadi qi dan roh jahat itu akan terus muncul dari tubuhmu sampai mereka terakumulasi ke tingkat tertentu. Pada tingkat itu, kamu bisa datang padaku lagi." Saat dia terus mundur, tangannya yang bercahaya melambai di malam hari.

Tirai putih mengikutinya sepanjang jalan, dan setelah waktu yang lama, dia berkata, "Selamat tinggal." Ketika dia memikirkannya, matanya yang redup tiba-tiba menjadi cerah, "Aku akan membeli rumah yang kamu sewa sekarang dan memindahkannya atas namamu. ? Saya tahu Anda bahkan tidak punya tempat tinggal yang layak sekarang. "

Fangallo menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak, aku tidak akan lama di sini."

Mata bersinar dari tirai putih langsung keluar.

Setelah memikirkannya, Fangallo berkata, "Namun, saya punya pertanyaan kecil untuk ditanyakan pada Tuan Bai."

Tirai putih itu segera mengangguk dan tidak sabar untuk berkata: "Kamu bertanya!"

Keduanya melangkah mundur perlahan dan satu melangkah maju perlahan, seperti pasangan cinta yang akan mengucapkan selamat tinggal dan tidak mengucapkan selamat tinggal. Sekelompok pengawal mengelilinginya, tetapi tidak bisa mengganggu suasana tenang dan menyenangkan di antara mereka.