'
'
'Based on this ⬇
Siang, 12:47 P.M
.
"eh kenapa?"
[name] keheranan saat roda dua berhenti di tengah jalan, padahal tujuan masih jauh. "mogok?"Baji, kekasihnya tak menjawab pertanyaan. Pemuda itu turun dari motor, meninggalkan [name] yang sedang mencerna situasi.
"baji? Kamu kebelet apa gimana" [name] berbicara dengan sedikit berteriak, karena baji sudah berjalan lumayan jauh.
Baru saja perempuan itu hendak turun menghampiri, namun tubuhnya terpaku saat matanya menangkap dengan jelas ketika baji tiba tiba memberi pukulan kencang pada seorang pria yang tidak dikenal.
Baji berlari kencang kembali menaiki suzki.
"HAH? BAJI? KEISUKE? KAMU GILA YA?" [name] berteriak murka. Belum sempat turun baji sudah menjalankan motor dengan kecepatan tinggi.
[name] yang masih shock mencoba menenangkan diri, walaupun tetap tak bisa.
"KAMU KENAPA MUKUL ORANG ITU?" perempuan itu bertanya,setengah berteriak.
"pengen aja" dijawab santai.
Mendengarnya langsung membuat [name] memukul pundak baji sekuat tenaga.
"KAMU GILA? ORANG GA SALAH DI PUKUL, HUH? SERIUS KAMU KENAPA SIH? ANEH BANGET."
baji tak berniat menjawab, mulutnya tertutup rapat, fokus berkendara, seolah tak terjadi apa-apa.
"PULANGIN AJA AKU, UDAH GA MOOD."
barulah pemuda itu meladeni perkataan [name]
"ko gitu," katanya."YA KAMU ANEH, AKU GASUKA, GIMANA KALO ORANG ITU LAPOR POLISI?" ujar [name], nada suaranya tak kunjung turun, emosinya pun tetap memuncak.
"makanya aku lari, dia kan ga lihat jelas mukaku" baji masih saja membela diri yang jelas jelas salah.
"SINTING" imbuh [name] "COBA AKU TANYA APA ALASAN KAMU MUKUL ORANG ITU," lanjutnya.
"aku udah bilang kalo aku pengen aja"
[name] menghela napas dengan kasar, memijat dahinya akibat pusing memikirkan kelakuan sang kekasih.
"udahlah, aku bilang aku mau pulang."
[name] sudah mulai tenang tapi hatinya sudah enggan untuk melanjutkan perjalanan."jangan dong, sayang"
"keisuke, serius aku udah ga ada niatan lagi, liat sikap kamu begitu bikin aku pusing, pulangin aku ya" [name] berbicara dengan nada rendah.
"atau turunin aja aku, biar aku pulang naik taksi."
"sayang.... Maafin aku kalau gitu"
Baji terus saja menjalankan motor namun dengan kecepatan rendah sebab [name] tak memeluknya. Ia takut sang pujaan akan terjatuh jika motor dilaju dengan kencang."kenapa minta maaf sama aku? Harusnya kamu minta maaf sama orang yang kamu pukul," tukas [name].
"orangnya pasti udah pergi," jawab baji.
[name] juga tahu itu. Sekalipun pergi mencari orang itu pasti sulit. Tapi itu merupakan risiko, baji yang salah jadi dia harus bertanggung jawab.
"coba lihat aja, siapa tau belum pergi"
"h-heh? Seriusan?"
"iyalah, kamu pikir aku bercanda?"
___
Mengikuti perkataan [name], baji memutar arah, kembali ke tempat dimana ia memukul seorang pria tak dikenal.
Beruntung orang itu masih berada di sekitar kejadian, pria itu masuk ke dalam sebuah cafe.
Wajahnya lebam, bekas pukulan baji.[name] mencoba menyapa orang itu dengan ramah, saat pria itu melihat baji, wajahnya langsung berubah, tangannya mengepal, meninju baji dengan kencang.
Merasa shock tapi [name] langsung menenangkan dirinya, baji terlihat ingin membalas pukulan namun ditahan oleh [name].
Tangan perempuan itu menarik kepala baji sampai menunduk 90 derajat, keduanya membungkuk sambil meminta maaf.
___
"kamu kenapa ikutan minta maaf?" tanya baji saat keduanya sudah sampai di tempat parkir.
Masalah telah selesai, walau memberi caci maki kepada baji, orang itu pada akhirnya membiarkan baji pergi.
"kamu gaada salah."
baji menggenggam jemari [name]
"maafin aku"[name] menunduk, terdiam.
"iiiiiii" tangannya dengan gemas mencubit kedua pipi baji.
"ayo anterin aku pulang" [name] berjalan menuju suzki, langsung memasang helm."ga jadi pergi?"
Baji mengelus kedua pipi."engga"
A/n
Ini adalah chapter teraneh :D
haha.