Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan atau kurang dimengerti
Happy reading
********
"gue nggak mau tau! pokoknya ntar selesai upacara suruh semuanya jangan bubar dulu"dingin raisya kepada ketua osisnya yaitu arka
"emang kenapa lagi sih?apanya sekarang yang ilang?"ucap arka menengok resya yang berada di samping raisya
Ya sekarang raisya alana felicia kayra dan resya berada di ruang osis menemani raisya yang meminta izin untuk tidak membubarkan upacara sebelum pengumuman resya tersampaikan
"plis donk arka"ucap resya memohon dengan kedua tangannya
"nggak! Terakhir ini yang ngebuat posisi raisya jadi goyah karna masalah gelang lo yang ilang,gue nggak mau ngambil resiko"ucap arka tegas
"ihh cuma sebentar doank kok.ini penting nyawa eca jadi taruhannya"ucap eca yang dibalas sinis an dari keempat temannya.
"sttt eca mulutnya"ucap alana
"heheheh sorry"ucap resya kikuk
"biar jabatan gue yang jadi taruhannya kalau kepsek marah"ucap raisya dingin
"what?! Lu yakin cuman demi dia lu mau ngerelain jabatan yang susah susah lu dapetin?"ucap arka menunjuk resya
"nggak susah! Bu rani yang maksa!"ucap raisya dingin
Ya memang kalau raisya menjadi waketos itu atas paksaan bu rani karna raisya rajin dan pintar
"iya iya lu menang!"ucap arka malas
"terserah lu deh"lanjut arka sembari pergi
"yeeeeee makasih ica"ucap resya senang dan melompat lompat
Keempat temannya hanya menatap resya geleng geleng.
******
Hari senin pun tiba,hari yang dinanti nantikan resya pun tiba hari dimana ia mengetahui siapa pangeran dan firstlove nya itu.
Ting.ting.ting
Bel sekolah berbunyi tandanya seluruh siswa harus segera ke lapangan upacara,berbeda dengan siswa yang lesu karna upacara resya malah senang dan menebarkan senyumnya sepanjang koridor sekolah.
Sebelum upacara selesai raisya memanggil resya untuk segera keluar dari barisannya untuk bersiap siap ke depan memberikan pengumumannya
Setelah upacara selesai dan guru guru sudah bubar raisya maju dan mengatakan untuk para siswa jangan bubar dulu yang dibalas dengan teriakan"huuuu" dari seluruh siswa
Resya maju dengan jaket yang berada dipelukannya,berdiri di sebelah raisya.
"tes...tes...tes..."ucap resya
"apaan lagi sih ini?!"
"cewek itu lagi"
"dulu gelang sekarang apa?!"
"ribet jadi cewek"
"osisnya mau ajah jadi kacung"
Begitulah kira kira suasana lapangan yang diteriaki oleh siswa siswi ada yang diam dan ada yang trus mengomel.
Resya hanya diam dan mulai ketakutan karna disoraki satu lapangan,resya menatap raisya dengan penuh kesedihan dan ketakutan,lalu raisya maju dan mengambil mic dari tangan resya
"yang nggak terima silahkan lapor gue ke bu rani"ucap raisya dingin sedingin dinginnya
Seluruh siswa hening seketika,bagaimana tidak melaporkan raisya ke bu rani namanya cari mati raisya adalah anak kesayangan bu rani terkenal guru paling galak.kejadian terakhir banyak siswa yang protes ke bu rani soal raisya yang memperbolehkan temannya untuk mengumumkan gelangnya yang hilang tapi bu rani malah berbicara
"kalau mau protes jadi raisya dulu juara umum menang olimpiade.kamu bisa? Dia bebas ngelakuin hal apapun karna dia punya banyak kontribusi buat sekolah kalau kamu?"
Raisya memberikan mic nya kembali ke resya.
"pertama tama eca mau minta maaf memperlama kalian di lapangan tapi niat eca baik kok eca mau nanya ini jaket yang eca pegang punya siapa?"ucap resya memperlihatkan jaket yang ada digenggamannya
Vano side
Vano sekarang berada di lapangan bersama teman temannya sedari tadi ia tidak perduli terhadap sekitarnya.beberapa kali ia melihat sekeliling tapi yang dilihatnya masih sama yaitu perempuan yang menatapnya dengan rasa lapar.sama dengan vano denis dan arfa memasang wajah dingin ketika banyak wanita yang melihat mereka sedangkan ryan dan evan sangat menikmati situasi ini sesekali mereka memberikan gombalan gombalan ala fakboy mereka.
Vano yang sedari tadi tidak memperhatikan apa yang terjadi selama upacara tiba tiba menjadi fokus ketika mendengar suara yang tidak asing ditelingannya ia mendonggakan kepalanya,vano kaget walaupun masih dengan wajah dinginnya wanita yang didepan sedang mengumumkan jaket kepunyaannya.
"van itu jaket lu bukan"ucap denis
"oh iya anjir itu punya vano"ucap ryan
"maju sana!tu cewek berisik!"ucap arfa protes karna sedari tadi resya berbicara 'ini punya siapa?' trus menerus
"tapi cantik"ucap evan
"oke"ucap vano dan berjalan ke arah resya
POV VANO END
Suasana lapangan yang tadinya berisik menjadi hening kembali ketika sesosok vano melangkah ke arah resya.resya segera melemparkan senyumannya ketika vano menghampirinya
Ketika sampai vano mengulurkan tangannya dengan maksud meminta jaketnya tanpa berbicara sepatah katapun.eca yang polos hanya membalasnya dengan mengulurkan tangannya ke tangan vano jadilah berpenganngan tangan.
Vanopun menyerngitkan dahinya dan melepaskan tangan resya
"lah kok dilepasih,pangerankan mau ngajak eca dansa kan"ucap resya polos
"gue mau jaket gue"ucap vano dingin
"ohh maaf eca kira kamu mau eca"ucap resya tersenyum dan memberikan jaket vano
"kamu?gue kakak kelas lo!"ucap vano sedikit membentak
"ya maaf kan eca nggak tau nama kakak siapa?"ucap eca mengulurkan tangannya
Tidak ada balasan dari vano ia malah meninggalkan resya yang masih dengan uluran tangan.
"cih sok kecantikan"
"cantik doank dikira bisa deketin vano"
"urat malu udah hilang kan"
"mampus"
Bisik bisik siswi kembali terdengar di lapangan semua siswa menganggap aksi resya terlihat memalukan siapa suruh mendekati ice boy.
"bubar!"ucap raisya dingin karna sedari tadi ia mendengar bisik bisikan yang menghina resya
Raisya menarik resya untuk segera menjauh dari lapangan raisya khawatir resya akan menangis karna dihina oleh banyak siswi.
Jangan lupa klik bintang yah
Membantu sekali dukungan kalian :)
KAMU SEDANG MEMBACA
VANO
Romance"gue suka sama lu"vano membisikan di telinga resya yang berhasil membuat mata resya membulat dan pipi memerah "nggak mau"ucap resya tegas menahan rasa malunya "kenapa?bukannya lu deketin gue buat denger kata itu"ucap vano dingin "ihhh masa nembakny...