bunglon dan residensial

8 1 0
                                    

Maaf apabila ada typo dan kesalahan dimanapun

Happy reading



***********

"nggak"ucap vano dingin dan melajukan motornya

"ihhh jahat banget"ucap resya cemberut

"tapi eca suka hahahaha"sambungnya lagi dengan wajah tertawa

"ya udah deh eca jalan kaki ajah siapa tau ada yang nebengin eca dijalan"batin resya

Resya pun menyusuri jalanan dengan menghentak hentakkan kakinya kesal dan marah dan sedih bercampur menjadi satu.

"mah eca kenapa sih sial banget?"gumam resya dengan mata berkaca kaca.

TINNNN

Suara klakson motor dari arah belakang resya, sontak mengagetkan resya.

"vano?"ucap eca

"naik"ucap vano dingin

"ha?"

"naik"

"bukannya tadi kak va--mmmmm"mulut resya dibekap oleh tangan vano

"bawel"ucap vano dingin

"kalo lo ngomong lagi gue tinggal"lanjut vano dingin

Hal itu membuat eca geram sekaligus senang ia segera menaiki motor vano

"kesempatan eca nih buat peluk peluk kak vano"batin resya membuat wajahnya senyum senyum sendiri

"nggak usah pegang pegang gue"ucap vano yang sontak membuat resya kaget

"kok kak vano tau sih niat eca"batin resya cemberut

Diperjalanan vano dan resya hanya diam resya dengan kegugupannya +kesenangannya dan vano yang fokus menyetir

"kak"ucap resya

"hmm"yang dibalas deheman vano

"kak vano emang tau dimana rumah eca?"

"nggak"

"kok nggak nanya eca?"

"lu bawel"

"trus kok kak vano bisa tau arah jalan ke rumah eca?"

"cuma nebak"

"ihhh kok kakak nyebelin"ucap resya menepuk pelan punggung vano

"gue udah bilang jangan sentuh gue"

"upss sorry..."

"jadi?"

"jadi apa?jadian sama kak vano?eca mau kok"batin eca

"dimana?"

"nikahnya?bebas kok eca ngikut kak vano"batin eca

Vano yang kesal karna pertanyaan tidak dijawab oleh resya sontak menghentikan motornya tiba tiba

DUGGGG

"aduh kalau berenti bilang bilang donk kepala eca sakit nih kejedot helm kak vano"ucap eca mengelus kepalanya

"gue tanya dimana rumah lu?!"ucap vano sedikit membentak

"ohh rumah eca di jalan bla..bla..bla.."ucap resya alamat rumahnya

Vano segera mengantar resya ke rumahnya sesampainya didepan rumah resya

"turun"ucap vano dingin dan resya pun turun dari motor vano

VANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang