Badan Nayara terjatuh bersamaan dengan seseorang yang menariknya tadi. Nayara mengerang sakit lalu melihat tangannya yang tergores memar. Nayara hendak melihat orang yang menariknya tadi disamping dirinya tapi tangan orang itu menutup mata Nayara, dan dia hanya melihat jaket hitam yang dikenakannya.
" Tutup mata" Perintah orang itu, suara yang didengar Nayara seperti suara robot. Entah itu seorang perempuan atau laki-laki tapi orang itu menggunakan alat pengubah suara sehingga Nayara sedikit takut.
"Kamu sapa?" tanya Nayara sedikit waswas.
"kamu mau melihat sesuatu?" tanya orang itu.
" Gila"
Nayara mencoba melepaskan tangan orang itu dari wajahnya namun hanya sia-sia.
"Galen" ucapnya.
Hanya satu nama yang berhasil membuat Nayara berhenti memberontak. Nayara berpikir 'kenapa orang ini tau'. Nayara meneguk saliva dengan berat pikirannya mulai tak karuan. Berpikir jika dia akan di culik lalu dimutilasi, tapi tadi memang tujuannya adalah ingin mati.
" Gue janji gak akan culik lo, lo hanya harus tutup mata dan fokus"
Nayara terkejut kenapa dia tau apa yang dia pikirkan. Namun Nayara menepis pikirannya itu paling hanya kebetulan saja, mana ada penjahat yang mengakui kejahatannya langsung.
" Yasudahlah gue juga gak punya tujuan hidup"
tangan orang itu mengendur, Nayara menutup matanya mencoba fokus. Disaat Nayara sudah fokus, tiba-tiba ada sebuah cahaya yang sangat terang menyilaukan penglihatannya, dia menutupi matanya dengan tangan, seketika cahaya itu redup seperti biasa.
Dia melihat kearah kanan dan kiri. Nayara seperti mengenal tempatnya berdiri sekarang lalu dia melihat baju yang dikenakannya, kenapa dia memakai baju saat kejadian itu. Nayara melihat ditangannya ada tas, dia mengangkat tas itu dan melihatnya sangat detail. pelipisnya mengerut bertanya, kenapa dia seperti mengalami Deja Vu. Nayara merogoh tas itu dan menemukan ponselnya lalu menghidupkan ponsel itu. Dia melihat wallpaper ponsel sebentar, ada foto dirinya dan Galen disana lalu dia melihat jam dan tanggal di ponsel itu.
"Hari Sabtu, 25 Januari" ucapnya pelan. Nayara tak bisa berkata-kata, apakah dia pergi ke masa lalu atau dia sedang bermimpi. Nayara memukul pipinya sendiri tapi ada rasa sakit disana. Dalam pikiran Nayara dia mengingat kejadian sebelumnya; rencana bunuh diri, orang itu dan lainnya apa hanya mimpi, jika itu hanya mimpi berarti dia bermimpi buruk. Nayara terkejut mendengar dering ponselnya berbunyi. Dia melihat nama yang menelpon dirinya.
" My Sun" Nayara terbelalak, perasaannya sekarang campur aduk antara sedih dan juga bahagia. Nayara dengan cepat menerima panggilan telepon dari orang disebrang sana.
" H-Halo" Nayara terbata.
"Halo by, Aku udah pulang kerja, aku jemput ya?!" Suara ceria seseorang diseberang sana membuat air mata Nayara terjatuh, merasakan sesak seakan apa yang dia mimpikan adalah nyata. Suara Galen seperti sangat dia rindukan.
" Ii-i-iya" Nayara berusaha menahan isak tangisnya, tangannya bergetar, air matanya terus saja mengalir seakan mimpi itu benar-benar terjadi, dimana Galen tidak ada didalamnya.
" Kamu nangis by?" tanya Galen memastikan
" Ee-enggak"
" Kamu dimana sekarang?"
"by, halo? Aku berangkat" Ucap Galen tergesa-gesa.
Nayara tak menjawab, dia terdiam mematung berdiri didekat lampu penyebrangan yang banyak dilalui orang-orang, mengingat apa yang terjadi saat itu, sambungan telepon sudah terputus. detik lampu penyebrangan menuju merah berjalan lambat, mobil dan sepeda bersiap untuk melaju. Nayara melihat Galen melambaikan tangan dari seberang lalu berlari hendak menuju arahnya. Air mata Nayara semakin tak bisa dibendung. Dia melihat kearah mobil hitam yang melaju dari arah kirinya, semakin cepat mobil itu melaju, waktu pun seperti diperlambat. Nayara melihat pengemudi di mobil hitam itu lalu melihat kearah galen.
"GAALLEEENNN" Nayara berteriak berlari kearah galen hendak menolong, namun tangan Nayara ditarik oleh seseorang dengan sangat kuat dan cahaya matahari yang sangat silau itu datang kembali membutakan matanya.
Brraakk
Seketika Nayara menutup matanya yang penuh dengan air mata, karena suara itu mengingatkannya kembali pada kejadian itu.
Bersambung....
************************************
Happy Reading Everyone
Salam
ClearaShy_
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rise Moon and Sun
Short StoryMatahari setia menyinari bulan Namun saat matahari berhenti menyinari, Bulan akan meredup cahayanya Dan gelap akan datang menghampiri Bagaimana bisa manusia bertahan dalam kegelapan Mereka akan frustasi lalu mati Kegelapan bukan membuat ketenang Na...