part 1

2 0 0
                                    

Diadakan sebuah pesta pernikahan megah dengan suasana yang terkesan elegan pukul 12.00 siang,  beberapa tamu telah berdatangan. Mulai dari pejabat, dokter, abdi Negara, tukang somay, dan pak lurah beserta keluarganya.

Sosok gadis cantik, yang tingginya hanya sekitar 160cm memasuki gedung itu, bersama dirinya sendiri. Berjalan melewati tamu-tamu undangan yang sedang menikmati hidangan yang disediakan. Jujur, dirinya sangat tergoda dengan pempek disana.  Terlihat pempeknya seperti memanggil ‘’Eva, ayo santap aku. Kapan lagi kamu bisa makan enak seperti memakanku, kamu kan sedang miskin’’ sialan pempek ini, eva menyudahi halusinasinya dan kembali focus menuju pelaminann. Oiya nama gadis itu, Eartha Eva Smith. Panggil saja Eva 

Eva telah menaiki pelaminan,  dan bertemu sepasang pengantin yang baru saja telah menikah tentu saja. Eva tersenyum sembari mengulurkan tangan menjabat sang mempelai wanita ‘’selamat ya, semoga bahagia selalu. Doaku menyertai kalian’’ ucap Eva.

‘’doa agar kalian cepat bercerai maksudku’’ –batin Eva

‘’terimakasih Eva, semoga kamu cepat mendapatkan jodoh ya’’ ucap Amanda catline sang pengantin wanita. Eva hanya tersenyum tanpa mengucap amin.

‘mengapa?’ ya karena dia tidak ingin.

Disisi lain, apa kabar sang pengantin pria? Dia memandang Eva saja tidak. Yasudah Eva melanjutkan jalannya menuruni pelaminan.

Sebelum kembali ke parkiran , Eva menyapa beberapa teman-nya yang kebetulan berpapasan. Mereka memandang Eva dengan tatapan sedih, ‘kenapa?’ kan Eva baik-baik saja.

Setelah itu,  Eva menuju parkiran dan memesan taxi online. Tadi beberapa teman-nya menawari ia boncengan, tapi Eva enggan.

Setelah sampai di kost-an nya ia melempar sepatunya ke segala arah, melepas dress cantiknya, dress satu-satunya yang ia punya karna harganya lumayan cukup mahal.

Krrrrrkkk~~ terdengar anak cacing Eva berteriak-teriak dari dalam perutnya.

‘’duh nak, mama lagi mager. Nanti aja dong makannya’’ ucap Eva. Tapi akhirnya ia menuruti kelaparannya juga. ‘’hmm.. mau makan apa ya, ada rendang, soto, ayam panggamg, sama ayam geprek.  Semalem udah makan ayam panggang, hari ini rendang aja deehh’’ akhirnya Eva telah memutuskan untuk memakan rendang. Dalam bentuk mie instan tentu saja, uang siapa rendang beneran.

Setelah ia menghabiskan nasi rendangnya, ralat. Nasi dengan mie instan rendangnya, ia pun tertidur ingin cepat-cepat melupakan kejadian hari ini.

Waktu menunjukan pukul 18.00, Eva terbangun mendengar ketukan pintu dari luar sana. Dengan mata yang masih 1/2wat ia pun berjalan menuju pintu dan membuka-kannya.  Siapa sangka orang itu adalah Oceano Chaniago.

Sang pengantin pria yang membuang muka padanya siang tadi.

‘’ngapain kesini?” Tanya Eva

“gapapa, kangen”  jawab Ano singkat.
Lalu memasuki kost-an Eva tanpa ijin.

‘’keluar ihh.. kamu loh seharusnya dikamar sama istri kamu. Malam pertama kok malah minggat gak jelas”
ucap Eva sebal melihat tingkah Ano yang langsung merebahkan diri sembari melepas jas dan dasi yang ia kenakan.

“diem ah, aku  capek. Mending sini pijitin aku”

“ANO! Kamu ini suami orang sekarang!” tegas Eva dengan nada yang sedikit marah.

“aku gasuka dia Eva. Aku gasuka dia, kamu paham ga sih? Aku maunya kamu” ucap Ano memandang Eva yang sedang disamping pintu.

Pertahanan-nya hari ini runtuh sudah, Eva tak bisa lagi menahan tangisnya. Ia menghampiri Ano dan menangis sejadi-jadinya. Ano-pun memeluk Eva dengan sangat erat, mengelus rambut hingga punggungnya.

“aku minta maaf Eva, aku bener-bener ngga mau kehilangan kamu”

Ocean on Earth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang