Bab 0.0

50 1 0
                                    



7 Januari 2018

Hari ini, tepat dimana hari gue bertemu dengan dia untuk pertama kalinya. Perempuan cantik yang selalu menomor satukan etika, perempuan terbaik yang pernah gue kenali selama gue hidup.

Senyum manis dan tawanya selalu membuat gue ikut menyunggingkan senyuman, kharisma yang ia pancarkan selalu membuat gue terpesona, dan kebaikan hatinya yang berhasil membuat gue mengaguminya.

Perempuan dengan segala keceriaan yang ikut membuat hari-hari gue selama masa SMA menjadi lebih berwarna dan bermakna, ia adalah Autumn Angeliquinera.

7 Januari 2011

Gue menatap dengan datar papan tulis yang diisi dengan materi-materi pembelajaran pada hari ini, merasa bosan dan tidak tertarik untuk ikut menyimak.

Pas istirahat nanti mau makan apa ya?, alih-alih memikirkan pelajaran, gue justru memikirkan ingin membeli apa untuk makan siang nanti saat istirahat berlangsung.

Padahal gue terhitung anak baru di sekolah ini, gue baru seminggu menjalani kehidupan sebagai seorang siswa di SMA ini. Emang guenya aja kali ya yang gak niat buat sekolah. Padahal udah semester 2 kelas 11, tapi gue sama sekali gak ada niatan buat rajin.

Yup, gue siswa kelas 11 semester 2 pada saat ini. Hari-hari gue sebagai seorang siswa SMA masih sangat panjang, gue rasa atau justru udah tinggal sedikit lagi karena gue udah kelas 11. Selama beberapa hari gue di sekolah baru ini, gue belum menemukan apapun. Gak ada yang seru.Bel istirahat kedua berhasil membuyarkan lamunan gue akan 'mau beli apa nanti' haha. Bu Yunita selaku guru Ekonomi gue langsung saja menutup pembelajaran karena jam istirahat telah tiba.

"Na, ikut ke kantin gak?" Tanya teman sebangku gue. Sebenarnya cukup mudah bagi gue untuk mencari teman karena gue termasuk orang yang friendly, humoris, dan humble, itusih kata temen-temen gue, gue gampang untuk diajak berteman dan mudah untuk mencairkan suasana.Gue menampilkan senyuman lebar gue secepat kilat, "Wah ikutlah, gas banget ayo." Jawab gue yang langsung saja berdiri dari tempat duduk yang gue tempati.

Baru seminggu gue sekolah disini, gue udah berhasil masuk geng yang terkenal disini; stonecold. Kerensih namanya, jadi gue masuk ajadeh pas diajakin, lumayan dapet temen baru. Di kelas gue, rata-rata anak cowoknya masuk ke stonecold. Jadi ya sebenernya stonecold ini bisa jadi media buat gue semakin deket sama temen-temen baru gue di kelas.

Saat gue dan teman-teman gue udah sampai di depan pintu kelas, gue melihat ke koridor sekolah yang mana penuh dengan murid-murid kelas sebelah yang lagi duduk di lantai seraya berdiskusi. Gue menyeritkan alis gue bingung; ngapain ini orang-orang, kan udah jam istirahat masih aja belajar, ucap gue dalam hati. Rasanya pengen gue bubarin semuanya biar pada pergi makan ke kantin.

Sebelum gue ingin menjalankan aksi 'pembubaran paksa murid rajin belajar' tiba-tiba ada yang mendahului gue dan ia berhasil menarik perhatian dari semua murid, termasuk gue."Maaf, permisi ya gue numpang lewat." Ucap seorang siswi yang dengan sopannya berhasil membelah kerumunan murid yang sedang asik diskusi di lantai koridor, tidak lupa ia juga memancarkan senyuman manisnya yang menurut gue sangat indah untuk dipandang pertama kalinya.

Sorak-sorak dari siswa maupun siswi yang membalas ucapan siswi tersebut, nampak jelas bahwa siswi tersebut dikagumi oleh banyak orang; termasuk teman-teman baru gue sendiri. Pertama kali yang gue pikirin adalah pasti dia orang yang famous atau mungkin juga dia orang yang humble, friendly, dan humoris seperti gue.

REPLAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang