MDD-2

21 3 0
                                    

"Laila bangun yuk nak, kita sahur dulu."ucap Umiku sambil mengetuk pintu.

"Iya Mi, Umi kebawah duluan saja nanti Laila nyusul."ucapku dengan suara khas orang yang baru bangun tidur.

Aku mulai beranjak dari kasur dan mulai pergi ke meja makan. Hari ini adalah hari ke 3 kami berpuasa. Sesampainya di meja makan, semua orang sudah berkumpul dengan muka bantal sama sepertiku, kecuali Umi dan Abi mereka sudah kelihatan fresh beda dengan aku, Adnan dan Khila, hahaha.

"Ada yang mau pimpin doa?"tanya Umi ku.

"Aku Mi!"ucap Khila sambil mengacungkan telunjuknya.

"Ayo nak silahkan pimpin doa."

"Nawaitu Shouma Ghodin 'An Adaa i Fardho Syahri Romadhoo Na Haa Dzihii Sanatin Lilla Hi Ta 'Aalaa."

"Aamiin."ucap kami serempak.

Setelah selesai sahur, seperti biasa aku dan Umi membersihkan meja makan. Sedangkan Khila dan Adnan kembali tidur, Abi? Dia sedang di ruang tamu sambil menonton tv. Selesai membersihkan, aku kembali ke kamarku. Aku mulai mengambil wudhu di kamar mandi dan mengambil mushaf untuk bermuraja'ah sambil menunggu adzan shubuh. Disaat aku bermuraja'ah handphone ku berbunyi menandakan ada pesan masuk. Dan aku pun membuka pesan tersebut.

Rahmah<3
Assalamu'alaikum La, nanti sore jadikan?

Me
Wa'alaikumussalam Iya Mah

Rahmah<3
Oke, nanti sore jam 5.10 aku samper ya, sebelum bukber kita bantuin ibu-ibu yang nyiapin makanan di Mushola.

Me
Iya besok aku tunggu, bawa mukena gak?

Rahmah<3
Ya iya dong, nanti kalau kita shalat gak bawa mukena kita pakai apa? Pakai karung beras gitu? Kan gak lucu!

Me
Hehehe iya juga ya, ya udah nanti aku bawa mukena sama sajadah ya

Rahmah<3
Iya, nanti kalau aku mau nyamper kamu aku chat dulu!

Me
Iya!

Selesai berchattingan dengan Rahmah aku melanjutkan muraja'ah ku sampai adzan shubuh tiba.

🌿🌿🌿

"Mi, nanti nanti siang jam dua Laila ke panti ya?"tanyaku pada Umi saat kami sedang bersantai di halaman belakang.

"Iya nak, tapi inget, kamu kan nanti sore bukber bareng Rahmah di Mushola kan?"

"Iya Mi, Laila gak lupa kok, soalnya dari tadi Laila diingetin sama Rahmah terus di chat."

"Hahaha gak apa-apa nak, berarti Rahmah ingin banget kamu ikut sama dia ke Mushola."kata Umi sambil terkekeh pelan.

"Mi!"ucap Khila yang tiba-tiba datang.

"Iya Khil, ada apa?"tanya Umi.

"Bang Adnan ngeselin Mi, dari tadi Khila ajak ngomong pasti jawabnya 'Hmm', 'Iya', 'Nggak', pokoknya singkat banget deh ngomongnya. Kan Khila jadi sebel!'

"Inget Khila kamu puasa lho, jangan biarkan puasa kamu sia-sia cuma karena marah-marah."tegurku.

"Astagfirullah maafin Khila Ya Allah."katanya sambil duduk di pinggiran kolam.

Aku dan Umi saling pandang dan setelahnya geleng-geleng. Memang ya Khila dan Adnan jarang banget akur. Yang satu sifatnya cuek, dingin, irit ngomong, apalagi sama perempuan yg bukan mahram. Yang satu lagi sifatnya pecicilan, banyak ngomong, mudah bergaul, tapi tetap, ketika bertemu dengan yang bukan mahram dia akan bersikap seperti Abangnya yaitu menjadi cuek, dingin, dan irit ngomong. Adik-adikku memang ajaib sekali hahahah.

"Khila kamu juga gak boleh gangguin abang kamu dong, kan kamu tau kan kalau abang itu irit ngomong? Berbeda dengan kamu yang ngoceh setiap hari."kata Umiku sambil tersenyum.

"Iiiihhhh kok Umi gitu sih! Emang aku begitu kak?"tanyanya padaku.

"Emm mungkin."kataku sambil mengangkat dua jari sampai berbentuk V.

"Ah Umi sama Kak Laila sama aja kayak Bang Adnan sama-sama nyebelin!"katanya sambil masuk ke dalam rumah.

"Hahahahah!"tawa ku dan Umi seketika pecah.

TBC

Mencintaimu Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang