Mengingat beberapa slide yang tadi ia alami membuatnya tersenyum walaupun tipis. Melihat itu Bénnicío , James dan Bennedict menatapnya aneh.
Sementara itu Cárrian yang saat ini sedang di ruang kelasnya , sedari tadi hanya melamun tak mengindahkan presensi Mr. Jorsh yang tengah menerangkan materi didepan kelas. Pikirannya masih mengingat kejadian tadi pagi yang sempat membuatnya merasa gejolak aneh yang belum pernah ia rasakan . Satu hal yang ia sesali yaitu tidak menanyakan nama pria tadi. Dari tatapannya sangatlah menggambarkan sifat yang lembut dan penyayang terutama pada perempuan. Cárrian sendiri dapat merasakan hal tersebut.
Susana kantin saat ini sangatlah ramai oleh kalangan orang - orang terpelajar yang menuntut ilmu di Elvóórus . Tak terkecuali Cárrian yang tengah duduk disalah satu kursi yang terletak didekat jendela . Sengaja ia memilih tempat itu agar dapat melihat suasana dan keadaan diluar kantin . Tangannya yang indah itu ia gunakan untuk mengangkat cangkir berisikan latte untuk diminumnya. Namun, tiba - tiba saja ia merasakan hal yang membuatnya tidak nyaman dan langsung saja ia bangkit menuju toilet terdekat dengan tergesa tanpa peduli dengan kedaan disekitanya . Ia hanya tak mengetahui bahwa tindakkannya saat ini merupakan awal dari kehancuran hidupnya . Karena terlalu abai , lagi - lagi ia harus menabrak seseorang . persetan dengan hal itu ia langsung saja melenggang pergi setelah mengucapkan maaf dan sedikit membungkukkan badannya . Karena memang ia sungguh tak bisa lagi menahannya. Tapi realitas tak mendukungnya saat ini karena sebuah tangan kekar dengan ototnya yang terlihat jelas menahan lengan kanannya dengan kuat .
" _ayolah siapa lagi ini , kumohon aku harus mengeluarkannya secepat mungkin_ " monolognya
" Hei Stupid ! berani sekali kau ? Setelah menabrak ku kau langsung pergi bahkan tanpa menatapku lebih dulu ?! " sarkasnya tegas dengan suara yang mendominasi seluruh ruangan
" _apa dia tuli? Aku sudah mengucapkan maaf padanya tadi_" gerutunya mendengar morfem orang tersebut . Dan dengan amat terpaksa ia harus membalikkan badannya dengan raut wajah yang kesal.
" Aku sud- " belum sempat ia menyelesaikan ucapanya . Tiba - tiba saja tangannya ditarik oleh orang tersebut entah kemana ia akan dibawa . Jujur perasaanya saat ini dapat mendeteksi bahaya yang sedang menunggunnya yang ia yakini berasal dari pria yang dengan lancangnya menariknya tangannya.
Melihat Bénnicío menarik gadis tersebut teman - temannya hanya saling menatap satu sama lain . Namun , sedetik kemudian mereka tersadar akan sifat kasar yang dimiliki Bénnicío pada siapapun yang berani mengusik hidupnya. Dan dengan langkah kaki yang panjang mereka langsung mencari kemana temannya itu membawa gadis tadi.
@Wulandari725 follow akun aku ya..soalnya akun yang sebelumnya error
TINGGALKAN JEJAK KALIAN YA ( LIKE , KOMEN , AND SHARE )

KAMU SEDANG MEMBACA
Lágrimas secas
ФанфикTak ada yang menginginkan sebuah kehidupan yang penuh akan paksaan dan kekerasan . Namun pada realitas , kenyataan tetaplah kenyataan . Carrían Freinzystá harus menerima kenyataan bahwa hidupnya mulai saat ini akan penuh penyiksaan yang dilakukan ol...