Pertama

4 1 0
                                    


Sejak acara kerja kelompok di rumah Jake, Jay kembali seperti semula

Yap

Seperti orang yang tidak mungkin bisa di gapai, termasuk Deera

"Permisi Deera nya ada?" Tanya Ningsing di depan kelas Deera sambil celengak celinguk mencari Deera

"Berisik, Ning" Jawab Deera lalu menghampiri Ningsih untuk pulan

Mereka pun berjalan bersama ke arah halte untuk naik bus

"Anjir, gue malu, Der. Anak kelas lo nengok semua pas gue teriak tadi" ucap Ningsih sambil menutup wajahnya

"Salah sendiri"

"Btw, kemaren lo izinin gue ke bos Theo ga?" Tanya Deera

"Iya, gue bilang kemaren lo pingsan di sekolah makanya ga bisa berangkat kerja"

"Hah? Ngadi-ngadi banget Ning alesannya"

"Kan lo tau sendiri, bos kita itu susah izinnya kalo alesannya ga terkapar dulu"

"Oke deh maksih banget Ning"

+

Jam menunjukan pukul 10 malam, tanda Deera bisa pulang

Namun ada yang aneh dengan perjalanan pulangnya malam ini, ia merasa sedang di ikuti seseorang

Deera tidak ambil pusing, mungkin itu hanya perasaan nya saja

Lalu ia pun pulang dengan aman sampai rumah.

Tiba waktunya untuk belajar malam, saat Deera mengambil bukunya, lagi-lagi ia menemuka post it

'Lo ga penasaran?'

"Siapa sih?" Ucap Deera lalu kembali membuang kertas itu ke tempat sampah yang ada dekat meja belajarnya

"Deera... Lo bikin gue greget" ucap seseorang di tempat lain sambil melihat video cctv yang ia pasang di kos an Deera

+

Pagi ini Deera sengaja berangkat sekolah lebih pagi, karena berniat untuk sarapan terlebih dahulu di kantin sekolah

Saat sedang berjalan tiba-tiba saja punggungnya di tepuk oleh seseorang dari belakang, Deera yang kaget pun menengok

"Pagi, Der" sapa Jay

"Oh iya pagi"

"Nih"

Jay tiba-tiba memberikan sekotak susu strobery dan roti

Deera yang di asongi hal tersebut, malah memasang wajah bingung

"Tadi gue beli di depan, tapi gue kenyang soalnya udah sarapan" sambung Jay

Setelah Deera mengambil pemberian Jay, Jay pun langsung pamit untuk berjalan lebih dulu

+

"Kalo di pikir-pikir Jaydan cakep juga ya" ucap Deera saat sedang melihat Jaydan bermain basket di lapangan sepulang sekolah

"Baru sadar, Der?" Jawab Ningsih

"Ga gitu anjir, mungkin mata gue kemaren burem"

Jay yang mendengar semua percakapan Deera pun tersenyum senang

Tadi pagi Jay sengaja menepuk punggung Deera untuk menempelkan alat penyadap

"Eh iya kemaren lo kerja kelompok sama dia kan? Gimana tuh...ada cerita seru ga?" Tanya Ningsih

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Psychopath idolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang