Mate [SukHoon]🔞

Jihoon

VOTE DULU

MAKASIH !!

"Selamat pagi semua..."

Seorang guru dengan banyak buku masuk ke kelas, yang diketahui kelas gerombolan Jihoon.

"Lohh? Jihoon? Tumben banget jam segini kamu dikelas? Ga salah liat kan ibu?,"

Jihoon cuma ngembangin senyum palsu, padahal aslinya dia pengen banget nongkrong ditempat biasanya. Tapi, mau gimana lagi dia masih kelewat kesel sama Hyunsuk tadi.

Lagian bagian bawahnya sekarang bener² mati rasa. Simple karna tadi sebelum bel, Hyunsuk tumbuk lagi walau Jihoon nolak, tapi yang namanya Hyunsuk emang bisa ditolak?

"Ya sudah bagus kalo gitu, mungkin kamu mau insyaf ya kan nak?,"

'bangsat hyunsuk anjing! Dasar bocil! Setan! Akh! Tuyul dasar lu ah!'

Lagi² Jihoon cuma ngangguk sambil nampilin senyuman palsunya.

.
.
.

"Apa rencananya? Kita lanjut yang kemaren?,"

"Ya, kita langsung temuin di sekolahannya aja..."

"Sekolah? Tapi, sama aja kita jemput ajal kita sendiri,"

"Bukan pangeran, tapi mate nya..."

"....kita incer mate nya...."

.
.
.

"Woi julid! Kemana lu?,"

"Tempat biasa ngapain pake nanya?,"

"Gw tanya jiun njing! Bukan tanya lu tono!,"

Jihoon berjalan pelan keluar kelas, berusaha menutupi semuanya. Mungkin berhasil? Mungkin juga ngga.

"Lu ikut kaga?,"

"Gw mau ketemu jae bentar, ntar gw nyusul..."

Junkyu beserta temen nongkrong nya yang lainnya meninggalkan Jihoon.

Jihoon berjalan kearah kantin, tempat dimana dia dan Jaehyuk rencanakan tadi. Mereka mau ngapain? Entahlah, tapi perasaan Jihoon mulai ga enak sekarang.

"Mo kemana?,"

"Buset! Anjing! Ngagetin aja lu!,"

Hampir Jihoon terjungkal kebelakang karna liat sosok didepannya ini sekarang.

Hyunsuk masih menatap Jihoon dengan tatapan sama. Tatapannya seolah mengartikan pertanyaan yang tadi dia tanyain.

"Ke kantin lah, ngapain lagi, ya kali lewat sini mau ke kebon..."

"Masih belum cukup yang tadi pagi? Ngapain ketemu jaehyuk lagi?,"

Seketika Jihoon menatap Hyunsuk horor waktu mendengar ucapannya.

"Gw mau ada perlu, dibilang dari pagi juga gw ada perlu sama dia..." kata Jihoon sambil berjalan melewati Hyunsuk.

"Ohh, oke, perlu? Oke..."

Hyunsuk pergi meninggalkan Jihoon acuh. Jihoon kaget, padahal dia berharap Hyunsuk bakal nyegah dia lagi. Tapi apa? Hyunsuk malah pergi? Mungkin dia terlaku berharap?